Kisah Seorang Pahlawan Dokter Paru, Sebelum Wafat Menolak Ventilator Demi Pasien Lebih Muda
Penulis : Yuli Astutik
15 Juli 2021 20:45
Planet Merdeka - Ada sebuah momen dan sebuah kisah menyedihkan tersebar di media sosial tentang seorang dokter sekaligus profesor ahli paru di salah satu rumah sakit yang lebih menyelamatkan pasien yang lain daripada dirinya sendiri yang juga terbaring sakit.
Seperti diceritakan disana bahwa , Prof dr Taufik SpP(K) ikhlas memberikan ventilator demi pasiennya yang lebih memerlukan.
Dalam unggahan kisah tersebut, dituliskan Taufik sempat dirawat oleh anaknya yang juga merupakan ahli paru.
Profesor itu pun kemudian menolak untuk pemasangan ventilator. Dirinya berasumsi bahwa ventilator tersebut amat diperlukan bagi pasien yang berpotensi sembuh.
"Dari ilmunya sang profesor berkesimpulan, ventilator ini sebaiknya diberikan saja pada orang yang hanya berpotensi untuk sembuh," tulis akun tersebut dalam kisahnya.
Pesan Terakhir
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Taufik dikisahkan sempat meminta agar ventilator tersebut tak dipasangkan untuknya.Dia meminta agar ventilator itu diberikan kepada pasien yang muda. Alasannya, kata dia, pasien itu lebih membutuhkan.
"Berikan ventilator ini pada pasien yang muda saja, mereka lebih perlu diselamatkan daripada saya," ungkapnya.
Padahal ventilator tersebut telah dipersiapkan untuknya. Tetapi cuma dalam hitungan jam, Taufik menghembuskan nafas terakhirnya.
Kisah tentang dr Taufik pun viral bermula dari status Facebook yang dibagikan oleh Mardisyaf Ramli.
Dalam tulisan berjudul 'Ujian Akhir Seorang Profesor', Mardisyaf menyebut Prof dr Taufik merupakan gurunya di tahun 1979.
"Siapakah sang Profesor tersebut? Yang pasti, dia adalah salah seorang guru saya tahun 1979," tulis Mardisyaf Ramli. Di penghujung tulisan, dia menutup dengan tulisan Bekasi 9 Juli 2021
Komentar Warganet
Kisah tersebut menjadikan warganet merasa ikut terharu dengan apa yang dilakukan profesor tersebut.Bahkan, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sempat mengomentari kisah tersebut melalui akun Twitter miliknya.
"Keluhuran jiwa .. selamat jalan Prof .. semoga Tuhan memberi tempat terbaik disisiNya,"cuit Susi Pudjiastuti.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.