Sosialisasi, Penempelan Rambu, dan Membuat Jalur Tangga Exit Di Pondok Pesantren Mahasiswa An Nur Surabaya

 

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada santri mengenai rambu-rambu tanda bahaya seperti jalur evakuasi, titik kumpul, Menetapkan dan memodifikasi Tangga darurat, dan juga pembuatan video safety induction. Dalam Kegiatan Ini berfokus pada penyampaian materi berupa rambu-rambu tanda bahaya, 

Simulasi terjadinya bencana hal ini merupakan metode yang digunakan untuk menerapkan secara langsung kegiatan.

 

Dengan adanya kegiatan ini, santri akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pemahaman mengenai rambu-rambu tanda bahaya supaya bisa mempersiapkan dan mengantisipasi peristiwa ketika terjadinya bencana. Peserta santri yang hadir dalam kegiatan ini sangat antusias dan bersemangat dalam pelaksanaan. Dengan melakukan beberapa simulasi tanggap darurat bencana yang berguna untuk memberikan wawasan lebih kepada santri jika terjadi bencana.

 

Salah satu Mahasiswa yang bertindak sebagai penyampaian sosialisasi, Nadhia Anggita Amara, mengatakan bahwa dalam memberikan pengalaman baru kepada santri mahasiswa Pondok Pesantren An-Nur seperti memberikan santri kesempatan belajar yang tak ternilai. Santri tersebut dapat menggunakan pembelajaran teoritis mereka untuk mempraktikkan keterampilan praktis dan mendapatkan pengalaman langsung di lapangan berkat ini. "Kami sangat senang dapat berpartisipasi serta dalam kegiatan ini. Kami telah belajar banyak dari pengalaman yang dibuat bersama santri mahasiswa An-Nur antusiasme mereka sangat memberikan semangat kepada kami selaku kami yang menyelenggarakan acara ini hingga acara ini berjalan sesuai dengan harapan kami. 

 

Pihak Pondok pesantren dalam kegiatan ini memberikan dukungan penuh mereka, Dalam memfasilitasi operasi yang sempurna. "Kami mengapresiasi teman-teman Prodi Kesehatan Unusa yang terbuka untuk mengajar dan belajar dari mahasiswa Pesma An-Nur Surabaya. Praktik ini, menurut kami, sangat penting dan bermanfaat bagi santri mahasiswa dan meletakkan dasar bagi kemajuan masa depan di pesantren. Sebagai pengurus Pesantren Mahasiswa An-Nur Surabaya, pondok putri, Ustadzah Lilis selalu pembina membuat pernyataan tersebut. Diperkirakan bahwa siswa akan mendapatkan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya keamanan dan keselamatan terkait bencana sebagai hasil dari latihan ini dan menjadi agen perubahan di lingkungan pesantren.