1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. INSPIRA

Temukan dompet di jalan, Pengemis ini malah diperlakukan seperti begini

Penulis : Uvuvwevwevwe Osass

6 Februari 2018 12:32

Tanpa sengaja, seorang pengemis menemukan sebuah dompet, ia lalu membukanya dan melihat isinya, melansir dari en.goodtimes.my, setelah tahu isi di dalam dompet tersebut, pengemis ini terkejut ketika melihat setumpuk uang dan sejumlah kartu kredit, beserta kartu identitas si pemilik dompet tersebut.

pengemis tersebut lantas panik dan kebingungan antara mau pergi dari lokasi tersebut, atau menunggu hingga si pemilik dompet tersebut datang. Hingga akhirnya pengemis tersebut memutuskan untuk tetap di tempat tersebut dengan maksud menunggu si pemilik datang untuk mengambil dompet tersebut.

Besar harapan si pengemis agar pemilik dompet tersebut muncul. Terbesit di pikiran pengemis tersebut, kalau sang pemilik dompet tersebut pasti cemas dan mencari dompetnya tersebut.

Pengemis itu tidak berani meninggalkan dompet itu lantaran takut ada orang lain yang tak bertanggung jawab mencoba untuk mengambil dompet tersebut.

Walau ia hanya seorang pengemis, namun ia tak memiliki niatan untuk mengambil dan mencuri uang orang lain. Ia ingin mengembalikan dompet kepada pemiliknya.

Waktu demi waktu berlalu, pengemis itu terus menunggu dompet tersebut sambil berharap sang pemilik muncul, namun sayang si pemilik dompet tak kunjung muncul. Pengemis pun memutuskan untuk menunggu selama beberapa hari lagi.

Akhirnya, pada hari ketiga, muncul seorang pria yang mondar-mandir di depan si pengemis. Pria itu nampak sedang mencari sesuatu yang penting. Kemudian, pria itu melihat si pengemis dan mendatanginya.

"Hai pengemis, apakah anda melihat dompet tergeletak di sekitar sini?" kata pria itu dengan nada merendahkan. Pengemis itu mengerutkan kening saat mendengar kata-kata dan tindakan kasar pria itu. Pengemis itu lalu menganggukan kepalanya. "Ya" kata si pengemis.

Pengemis tahu jika pria itu adalah pemilik dompet karena wajahnya sama seperti di foto kartu identitas. Melihat reaksi pengemis yang lamban, pria tersebut menjadi cemas.

"Katakan siapa yang mengambil dompet saya. Jika saya menemukannya, saya akan memberi Anda uang lima puluh dolar" kata si pria. Pengemis tersebut terdiam dan berfikir bagaimana cara mengembalikan dompet pada pria itu. Dia takut pria tersebut bisa menuduhnya mencuri.

Pria itu kesal dan tak bisa menahan kesabarannya. "Hai pengemis bau, beritahu saya dengan cepat siapa yang mengambil dompetnya!" kata si pria.

"Saya memerlukan kartu identitas saya. Jika saya menemukannya, saya akan memberi Anda uang 100 dolar" kata pria itu. Saat pria itu terus memperlakukannya dengan tidak hormat, si pengemis kehilangan ketenangan. Meski hanya seorang pengemis, tapi dia juga memiliki hak untuk diperlakukan sebagai manusia.

Anda mungkin memiliki pakaian bersih dan rapi, tapi apakah itu berarti Anda lebih unggul dari orang lain yang pakaiannya bukan dari merek-merek terkenal? Apakah itu membenarkan tindakan Anda untuk tidak menghormati orang lain?

Dengan pemikiran ini, pengemis tersebut marah dan bermaksud memberi pelajaran pada pria sombong itu. "Saya tahu siapa yang mengambil dompet Anda dan di mana orang itu sekarang." kata si pengemis. "Saya dapat memberitahu Anda di mana dia berada tetapi Anda harus berlutut dan meminta maaf kepada saya. Kata-katamu telah mendiskriminasikan pengemis." lanjut si pengemis.

Banyak orang berkumpul untuk menyaksikan keributan yang terjadi antara si pria dan pengemis itu. Mendengar kata-kata si pengemis, pria itu lantas mengangkat tangannya dan berniat untuk memukul si pengemis.

Namun, dia tidak berani melakukannya karena dia sangat ingin menemukan kartu identitasnya. "Bukti apa yang bisa Anda tunjukan jika Anda telah melihat dompetnya?" kata si pria.

Pengemis itu kemudian menyebutkan nama pria tersebut dan mengatakan bahwa dia tahu namanya dari kartu identitas.

Pria itu lalu dengan cepat berlutut dan meminta maaf kepada pengemis karena kata-katanya yang tidak sopan. Pria itu juga mengatakan jika dia sangat membutuhkan kartu identitasnya segera.

Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu memuji si pengemis. Mereka mengatakan bahwa yang dilakukan si pengemis adalah hal yang benar untuk memberikan pelajaran untuk orang sombong.

Setelah pria itu meminta maaf padanya, pengemis mengeluarkan dompet pria itu. "Tidak ada salahnya jika Anda berlutut untuk mengakui kesalahan Anda. Saya telah menunggu selama tiga hari agar saya bisa mengembalikan dompet itu kepada Anda, tapi saat Anda muncul, Anda tidak menghiraukan saya langsung" kata si pengemis.

Setelah mengembalikan dompet kepada pria itu, si pengemis kemudian mengambil barang-barangnya. Dia berbalik badan dan berjalan pergi. Pria itu hanya bisa berdiri merasa malu dengan apa yang sudah dilakukannya. Seandainya dia tidak bersikap sopan, dia bisa mendapatkan dompetnya dengan mudah dan si pengemis tidak akan marah kepadanya.

Pria itu seharusnya bersyukur karena si pengemis memilih tinggal di tempat yang sama di bawah matahari dan uaca dingin hanya untuk menunggunya mengembalikan dompet.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : uvuvwevwevwe-onyeten-1004312

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya