Pria ini bisa makan selama setahun hanya dengan uang senilai Rp 100 ribu
Penulis : Uvuvwevwevwe Osass
13 Juli 2018 12:22
Selama ini ia mencari barang-barang bekas untuk kebutuhan hidupnya.
Planet Merdeka - Mungkin kalian pernah membayangkan mungkin nggak sih hanya dengan uang Rp 100 ribu bisa membeli persediaan makanan selama satu tahun penuh? Namun semuanya menjadi mungkin jika kalian mau meniru gaya hidup Daniel Tay ini.
Pria asal Singapura ini hanya menghabiskan 8 US Dolar atau sekitar Rp 110 untuk keperluan makannya selama tahun 2017. Melansir Asiaone, Daniel menceritakan soal gaya hidupnya selama ini.
Diketahui Daniel adalah seorang 'penyelam sampah'. Selama ini ia mencari barang-barang bekas untuk kebutuhan hidupnya. Tentu saja ini termasuk dalam hal makanan.
Daniel juga merupakan penganut freegans. Kelompok freegan sendiri diketahui adalah mereka yang prihatin dengan kenyataan bahwa telah terjadi pemborosan yang mengerikan demi sebuah gengsi akan gaya hidup.
Daniel Tay
Pria berusia 38 tahun tersebut mendefinisikan sendiri freegan versinya. "Freegan adalah orang yang menghabiskan uang dengan sangat bijak dan irit. Kelompok ini mencoba mendapatkan semuanya secara gratis,” ujar Daniel.
Setiap bulan, Daniel mengeluarkan uang cuma untuk kebutuhan seperti tagihan, investasi, dan hipotek. Daniel malah jarang membeli makanan untuk dirinya sendiri saat ia butuh membelikan kucingnya makanan.
Semua dimulai ketika Daniel Tay bekerja sebagai perencana keuangan. Kesempatan bertemu dengan sosok asing pada bulan November 2016 mengubah hidupnya. Dalam sebuah acara Honesty Circles, orang-orang membicarakan tentang uang.
Daniel akhirnya bertemu dengan pria bernama Colin. “Sekitar 20 hingga 30 dari kami berbicara tentang menyerahkan pembayaran gaji yang stabil untuk mengejar hasrat kami."
"Ketika giliran Colin, dia mengatakan 'Saya di akhir 40-an, sudah pensiun dan hanya menghabiskan 100 US Dollar (Rp 1,3 juta) sebulan." "Colin mengaku tidak perlu khawatir tentang uang karena ia mendapatkan semuanya secara gratis." ujar Daniel.
Colin menghabiskan uang 100 US Dollar dalam sebulan untuk membayar tagihan. Daniel pun keheranan dengan cara Colin melakukannya, pasalnya selama ini, Daniel yang perencana keuangan saja minimal harus mengeluarkan 1.500 US Dollar atau Rp 20,6 juta sebulan selama hidup di Singapura.
Belakangan diketahui bahwa Colin telah hidup sebagai freegan sebelumnya selama dua tahun. Colin telah mempelajari freegan dari internet. Dia menyelami sampah di toko dan supermarket, dan mengumpulkan makanan yang akan dibuang oleh tetangganya.
Setelah bertukar pikiran dengan Colin, Daniel pun bersemangat untuk mencoba gaya hidupnya. Semua rencana Daniel berjalan jauh lebih baik dari yang diharapkan, tetangga-tetangganya dengan senang hati memberinya makanan yang seharusnya mereka buang, bahkan mereka berterima kasih pada Daniel karena menyelamatkan mereka dari pemborosan.
Para tetangga akan menaruh langsung makanan yang tidak mereka inginkan di depan pintu rumah Daniel setiap hari. “Kebiasaan itu belum berhenti sampai sekarang. Saya bangun untuk makan di luar pintu saya setiap pagi,” katanya.
Lebih dari itu, Daniel merasa hubungannya dengan para tetangganya juga semakin dekat. Daniel mampu mengumpulkan begitu banyak buah dan sayuran yang dapat dimakan hingga memenuhi lemari esnya.
freegan in Singapore
Saking banyaknya, Daniel juga membagikan lagi ke para tetangganya yang lain. Daniel pun tidak mengeluarkan uang untuk kebutuhannya yang lain seperti mandi.
Dia mencari sisa-sisa sabun dan shampo di tempat sampah karena adanya kebiasaan orang membuang barang-barang seperti ini meskipun masih sisa setengah. Melansir Intisari, Daniel juga menemukan tas, sepatu, peralatan rumah tangga lain, bahkan konsol PlayStation 3 yang masih berfungsi.
Banyaknya barang-barang yang dia temukan membuat masalah lain, penimbunan. Daniel rutin memposting foto-foto sejumlah besar barang yang dia temukan di situsnya freeganinsingapore.wordpress.com.
Namun, barang-barang yang tertimbun ini malah membuat komunitas freegan bisa beramal. Mereka menyumbangkan banyak buah dan sayuran ke dapur sup lokal untuk membuat makanan gratis bagi mereka yang bersedia.
Freegan in Singapore
Para pendonor juga selalu memastikan mereka tahu darimana bahan makanan ini berasal sebelumnya. "Orang menjadi freegans karena tiga alasan: mereka ingin menghemat uang, mereka ingin menyelamatkan orang lain atau mereka ingin menyelamatkan bumi," katanya.
Sementara motivasi Daniel awalnya adalah untuk mendapatkan barang gratis dan menghemat uang, Sekarang Daniel tidak lagi khawatir tentang uang, dia peduli tentang bagaimana mengurangi pemborosan.
Daniel mengambil makna dari gaya hidup yang dia jalani, bukan sekedar sesuatu yang murah yang dia cari, bukan juga barang yang gratis agar dirinya tidak perlu bekerja.
Baginya, menyimpan uang mengungkin dirinya untuk membeli waktu dan kebebasan, yang menurutnya adalah "hal yang paling mahal", dia ingin dapat menjalani hidup dengan melakukan hal-hal yang dia inginkan, termasuk mencoba hal-hal baru, dan mengelola komunitas freegan lokalnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : uvuvwevwevwe-onyeten-1004312
-
Ular Raja Kobra Raksasa Haus, Minum Air Dari Semprotan Banyak Banget, Yang Ngasih Minum Berani Bang
-
Viral, Orangutan Santui Nyetir, Lihat Spion, Hati-Hati, Bisa Ngegas, Bisa Pelan-Pelan
-
Hari Pertama Masuk Sekolah, Bapac-Bapac Sangar Nan Macho Bawa Aneka Tas Kawai nan Imut Seperti Helo
-
Terlalu Semangat Mempersunting Pujaan Hati, Mas-Mas Pecahkan Meja Saat Ijab Kabul
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Harga Diri Tinggi, Monyet Ini Tersinggung Wajahnya di Cubit Orang Asing
17 Juli 2023 12:34 -
Ular Python Segede Gaban Kena Jebakan Langsung Kicep
1 Juli 2023 15:19 -
Bangganya Bapak Sopir Ini Anaknya Lulus Kuliah : Anakku Jadi Coii..
27 Juni 2023 19:09 -
Couple Goals : Dinner Bareng ?, Nangkep Uler Raja Kobra Bareng ?
26 Juni 2023 19:57 -
Tidak Umum dan Tidak Wajar, Ada Rusa Makan Uler
26 Juni 2023 12:27
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.