1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

5 Mitos puasa paling mainstream yang masih 'menghantui' masyarakat

Penulis : Iwan Tantomi

8 Juni 2016 09:05

Sekalipun zaman sudah maju, namun mitos-mitos mainstream seputar puasa ternyata masih berlaku di sebagian masyarakat.

Selain pantangan, bulan puasa juga memiliki mitos seputar hal-hal yang sebaiknya tidak boleh dilakukan. Tujuannya pun beragam, tetapi yang paling umum agar tidak mengganggu kegiatan puasa. Meski boleh dibilang mitos-mitos ini tak lagi relevan atau bahasa anak mudanya disebut sudah mainstream, namun masih saja ada masyarakat yang percaya.

Nah, agar mitos-mitos ini tak lagi 'menghantui' hingga mengganggu kehikmatan puasa Ramadan, berikut paparan fakta yang lebih tepat sebagai pembenarannya.

Tidak Puasa Karena Takut Lemas
Faktanya, orang yang tidak berpuasa pun bisa mengalami lemas. Sebab, penyebab lemas bukan karena puasa, melainkan tubuh tidak menerima asupan gizi yang cukup dari makanan yang dikonsumsi setiap hari. Jika komposisi hidangan yang disajikan saat sahur dan berbuka sesuai asupan gizi yang dianjurkan, maka lemas yang notabene karena tubuh kekurangan energi, dapat dihindari selama berpuasa.

Tidak Puasa Khawatir Kantuk Saat Beraktivitas
Faktanya, rasa kantuk yang terjadi saat berpuasa tidak serta merta karena perut yang kosong. Bisa jadi karena memang kurang cukup tidur, sehinga berimbas pada munculnya rasa kantuk saat beraktivitas di siang hari.

Di samping itu, asupan gizi yang tidak seimbang, misalnya saat sahur terlalu kenyang karbohidrat, juga dapat menyebabkan nutrisi yang terserap dalam tubuh tidak seimbang. Akibatnya, rasa lapar lebih cepat mendera dan berujung pada malas dan kantuk saat berpuasa.

Tidak Perlu Berolahraga Saat Berpuasa
Faktanya, tubuh tetap memerlukan aktivitas fisik untuk mempertahankan kebugaran. Kiatnya, olahraga saat berpuasa dapat dilakukan 1-2 jam menjelang berbuka, atau bisa juga 2-3 jam sesudah berbuka.

Manfaat berolahraga ini untuk merangsang keluarnya hormon anti-insulin yang berfungsi melepaskan gula darah. Jika tubuh kurang bergerak, kadar gula darah jadi menurun drastis. Akibatnya, justru rasa lemas yang dirasakan selama berpuasa.

Kurangi Aktivitas Saat Berpuasa Agar Tetap Kuat
Faktanya, selain olahraga tubuh juga perlu aktivitas fisik lain, seperti tetap bekerja seperti hari-hari biasanya. Hanya lebih dikurangi agar tidak sampai memforsir energi dalam tubuh secara berlebihan.

Lagipula, kuat tidaknya berpuasa di samping niat, juga ditentukan lagi-lagi dari asupan gizi yang dikonsumsi secara seimbang baik sahur maupun berbuka, serta istirahat dan minum air putih yang cukup di malam hari.

Puasa Sebabkan Maag Kambuh
Faktanya, tidak semua penderita bisa kambuh penyakit maagnya saat digunakan berpuasa. Puasa justru menyehatkan bagi penderita maag fungsional, yaitu usus 12 jari dan lambung normal, hanya fungsinya yang terganggu. Baru, jika menderita maag organik, yaitu usus 12 jari atau lambungnya terluka, tidak dianjurkan berpuasa, karena bisa menyebabkan pendarahan. Periksakan ke dokter untuk memastikan jenis maag yang diderita.

Setelah mengerti fakta dari mitos-mitos tersebut sebaiknya tidak perlu lagi parno atau khawatir akan mengalami hal-hal buruk saat berpuasa. Bagaimanapun puasa ini ibadat yang tentunya punya banyak sisi positifnya bagi kesehatan. Jadi, tak perlu lagi merasa 'dihantui' oleh mitos-mitos yang sudah ketinggalan zaman tersebut.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : iwan-tantomi

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya