1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Bahaya Akibat Mangajar Anak Sambil Memarahi

Penulis : Ronz

18 Oktober 2019 14:48

Setiap Orang Tua pasti pernah memarahi anak, terutama saat belajar dirumah.

Planet Merdeka - Setiap orang tua pastinya inginkan anaknya menjadi anak yang pintar dan cerdas.

Bahkan mereka akan lakukan bermacam cara agar anaknya pintar, mulai dengan masuk sekolah unggulan yang berprestasi, memasukkan anak ke tempat bimbingan belajar atau les, atau mendidiknya pribadi dirumah.

Setiap Orang Tua pasti pernah memarahi anak, terutama saat belajar dirumah. Tapi kalau Anda terlalu sering, Anda harus menghentikannya dari sekarang.

2 dari 4 halaman

Video bahaya ajari anak sambil dimarahi.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh HOTIJEN - INFORMASI DUNIA (@hotijen) pada 17 Okt 2019 jam 9:51 PDT

Pasalnya mengajari kebaikan pada anak tidaklah harus menggunakan nada suara tinggi dan amarah.

Dikutip dari unggahan akun Hotijen, Pegiat Perlindungan Anak sekaligus Pendiri Yayasan SEJiWA, Diena Haryana menjelaskan mendidik kebiasaan anak akan membuat pola guratan pada otak Anak.

Pola guratan di otak akan terbentuk apabila kebiasaan-kebiasaan telah tertanam dalam benak anak.

3 dari 4 halaman

Reaksi yang terjadi pada anak yakni aktif, pasif dan pasif agresif.

Lebih lanjut Ia juga mengatakan, apabila orang tua mengajarkan anak dengan amarah maka akan ada perkembangan lain yang terjadi. Amarah ini hanya akan membuat anak selalu merasa takut dan tidak bisa fokus berpikir.

Ketika guratan pada otak anak terbentuk dari rasa amarah, akan ada tiga bentuk reaksi yang terjadi pada anak yakni aktif, pasif dan pasif agresif.

Aktif adalah ketika anak menjadi keras seperti orang tua, pasif ketika anak tidak percaya diri dan takut, hingga pasif agresif ketika anak pendiam dan bila merasa marah akan diluapkan dengan luar biasa amarahnya.
4 dari 4 halaman

Tips ketika Anda sedang mengalami hari yang buruk dan emosi.

Dikutip dari liputan6, berikut tips ketika Anda sedang mengalami hari yang buruk. Ketika hal dan kesalahan kecil saja bisa membuat Anda meledak.

Cara terakhir yang bisa Anda lakukan agar bisa menahan diri dari memarahi atau membentak anak adalah: bayangkan apa yang terjadi setelahnya.

Tidak ada orangtua yang merasa senang setelah mereka memarahi anaknya. Ingatkan diri Anda pada rasa bersalah itu.

Bayangkan juga mimik wajah anak, yang biasanya kaget dan tak percaya melihat kemarahan Anda.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya