1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Dibayar Rp 1 Miliyar Per Hari? Inilah Pekerjaan Paling Mahal Sedunia! Tapi Juga Paling Ngeri!

Penulis : pocahontas

2 Mei 2017 08:21

Siapa yang tidak mau mempunyai pekerjaan dengan gaji yang tinggi? Namun tentunya tidak dengan pekerjaan yang mudah. Bahkan bisa jadi penuh resiko.

Pekerjaan ini tercatat sebagai pekerjaan paling membahayakan di dunia.

Yaitu jenis pekerjaan menangkap kepiting besar Alaska, seperti dilansir TribunStyle.com dari akun YouTube Zain.

Untuk satu ekor kepiting Alaska ini dijual dengan harga hampir 2 juta rupiah.

Alasan kepiting ini mahal, dikarenakan penangkapannya yang sangat sulit dan berbahaya.

Maka untuk membayar orang yang menangkapnya juga sangat tinggi.

Itulah alasan kenapa pekerjaan ini dibayar dengan cukup fantastis.

Karena dalam menangkap sebuah kepiting ini kemungkinan untuk terluka 50 kali lebih besar daripada pekerjaan lainnya.

Walapun setiap tahunnya cuma ada 2 bulan untuk menangkap kepiting ini.

Tapi setiap pekerja yang bekerja hanya 5 hari saja sudah bisa mendapatkan penghasilan 5 miliar rupiah.

Tapi walapun mendapatkan gaji sangat tinggi, namun orang yang rela melakukannya sangat sedikit.

Karena untuk menangkap kepiting ini sangat berbaya.

Ditengah laut, mereka harus selalu memperhatikan apa yang terjadi disekitar mereka.

Apalagi waktu menangkap kepiting, mereka harus rela diserang keganasan kepiting.

Disamping itu mereka harus bekerja diatas laut dengan suhu dibawah 0 derajat celcius sepanjang waktu 20 jam setiap harinya.

Dengan pekerjaan yang begitu sulit dan sangat berbahaya, setiap pekerja biasanya selalu pulang dengan banyak luka di seluruh tubuhnya.

Namun sebelum mereka melaut, mereka akan makan bersama di sebuah restoranh untuk mengobrol dan berpesta, hampir sama dengan pesta perpisahan.

Karena kepergian mereka tidak tahu apakah bisa pulang dengan selamat atau tidak.

Mengingat, pekerjaan ini merupakan nyawa taruhannya.

Pantas saja gajinya begitu besar ya.

Kamu mau mencoba?

Sumber: Tribunnews.com

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : pocahontas

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya