Bantah tudingan membuang orang tua

Planet Merdeka - Heboh, belm lama ini ada sebuah video yang merekam audio dari seorang perempuan yang mengaku sebagai anak Ibu Trimah viral di media sosial.

Seperti sudah diketahui, ibu Trimah merupakan sosok lansia asal Magelang yang tengah menuai perhatian lantaran ketiga anaknya yang menyerahkannya ke Griya Lansia di Malang.

Dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Jelajah Story, Minggu (31/10/2021) terdengar suara seorang perempuan yang diperkirakan salah satu anak dari Trimah.

Ia menyampaikan klarifikasi tentang figur ibunya yang sekarang tengah menuai sorotan publik.

Pada video itu, sang anak membantah bahwa ia dan adik-adiknya sudah membuang ibu kandung mereka sendiri. Ia menyebut apa yang selama ini diketahui publik tidaklah benar.

Ia dan adik-adiknya mengaku punya alasan kuat menyerahkan sang ibu ke Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang.

"Saya akan meluruskan kabar yang menyatakan bahwa Ibu Trimah dibuang oleh anak-anaknya. Itu tidak benar," katanya dalam video itu, sebagaimana dikutip BeritaHits.Id.

Perempuan tersebut mengungkapkan bahwa sang ibu sempat dirawat oleh anak bungsunya. Namun ketika berada di rumah anak bungsunya, ia kerap bertengkar dengan menantu dan cucunya.

"Saat dirawat adik saya, dia selalu bikin ulah, di sana setiap hari selalu berantem dengan menantu dan cucunya," kata perempuan itu.

Lantaran anak bungsunya menyerah, akhirnya Trimah dibawa ke anak laki-lakinya yang pun telah berumah tangga. Namun hasilnya sama saja, ia disebut kembali bertengkar dengan menantu.

"Kemudian, saya tanya maunya apa? Ibu bilang minta diurus oleh anak lelakinya. Akhirnya saya antarkan ke anaknya yang laki-laki," kata sang anak dalam video itu.

"Di situ pun dia selalu berantem sama menantunya, selalu bikin ulah. Akhirnya adik saya yang laki-laki tidak kuat, dan saya pun tidak mungkin merawat dia, karena dia juga sudah bikin sakit hati suami saya," katanya lagi.
Ia menyampaikan klarifikasi tentang figur ibunya yang sekarang tengah menuai sorotan publik.