Italian Fashion School Tawarkan Konsep One Stop Learning di Industri Mode Indonesia
Penulis : OctaWilly
31 Maret 2022 14:48
Industri fashion mengalami penurunan penjualan sebesar 34% pada periode Januari hingga Maret 2020.
Planet Merdeka - Pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2020 berdampak hebat terhadap semua industri termasuk industri fashion di Indonesia. Berbagai upaya dilakukan untuk membangkitkan sektor tersebut agar kembali bergairah dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap industri fashion itu, Business of Fashion menyebut, tiga perempat dari perusahaan mode yang terdaftar mengalami kerugian. Terjadi penurunan penjualan sebesar 34% pada periode Januari hingga Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 baru saja meledak.
Berbicara industri fashion haruslah berbicara dari hulu ke hilir. Salah satu hulu industri fashion adalah sekolah-sekolah fashion baik formal maupun informal yang menciptakan calon-calon desainer berbakat yang di antaranya Italian Fashion School (IFS) yang berada di daerah Jakarta Selatan.
Diora Agnes dan Paska Ryanti, Founder IFS mengatakan, ketika pandemi Covid-19 kali pertama melanda Indonesia menjadi tahun yang sulit bagi mereka. Dari awalnya optimistis akan menuai cuan karena kerja sama dengan MKS Milano Fashion School, sebuah perguruan tinggi fashion berbasis di Milan, Italia pada 2020, ternyata Covid-19 membuat Diora dan Paska pontang-panting untuk mempertahankan IFS dengan segala keterbatasan.
“Waktu itu, berbagai hal baru harus kami coba, mulai dari mencoba pembelajaran dengan sistem online hingga membuat kegiatan fashion show secara virtual. Memang tidak mudah tapi keadaan justru membuat kami harus melakukan itu untuk bertahan,” ujar Diora.
Ada harapan.
Menurut Diora, berbagai kegiatan berlangsung secara daring, jumlah database yang dihasilkan IFS pada 2020 mencapai 592 orang, meningkat tipis dibanding 2019 yang mencapai 557 orang. Jumlah tersebut meningkat lagi pada 2021 yang mencapai sekitar 600 orang.
Berdasarkan data tersebut, lebih dari 2 tahun pandemi Covid-19, kini ada harapan dan optimistis bahwa industri fashion akan tumbuh di masa-masa yang akan datang. Ditambah lagi aturan pembatasan kegiatan secara tatap muka berangsur dikurangi sehingga memicu aktivitas perekonomian masyarakat.
“Kami juga mulai merasakan pergerakan meski masih kecil bahwa orang-orang yang ingin belajar fashion mulai kembali mendatangi berbagai sekolah termasuk ke IFS. Belajar dari pandemi ini, kami menawarkan konsep baru bagi murid dan calon murid yang belajar di IFS yakni One Stop Learning,” ujar Diora.
Memanfaatkan saluran pemasaran.
Dengan konsep tersebut, kata Diora, setiap murid yang belajar di IFS tidak sekadar memiliki keahlian untuk menciptakan sebuah produk beserta mereknya, melainkan juga membuka pasar bagi calon desainer itu. IFS memanfaatkan berbagai saluran-saluran pemasaran mulai dari bekerja sama dengan departemen store, media sosial, market place dan lain sebagainya untuk membantu para desainer yang mengenyam pendidikan di tempat mereka.“Kami ingin menciptakan hulu dan hilir itu terintegrasi. Semacam ekosistem yang lengkap agar industri fashion bisa bertumbuh dari waktu ke waktu. Untuk itu tentu saja memerlukan kerja sama dari para pemangku kepentingan di industri fashion,” kata Diora.
Pemulihan industri fashion seperti yang disebutkan Diora sejalan dengan kajian McKinsey & Company berjudul The State of Fashion 2022 yang menyebutkan industri fashion pada 2022 akan kembali tumbuh bersamaan dengan dorongan dgitalisasi, keberlanjutan dan beberapa faktor lainnya yang mampu menghadirkan peluang. Karena itu, McKinsey memperkirakan penjualan fashion secara global meningkat 96% hingga 101% di 2021 dibandingkan 2019. Dan akan mencapai 103% hingga 108% di 2022, serta penjualan akan kembali normal secara keseluruhan di tahun depan.
Untuk diketahui, Italian Fashion School berdiri pada 2016 dan telah melahirkan lulusan-lulusan berkualitas profesional. Selain menyajikan program berkualitas dan unggul, Italian Fashion School merujuk kepada inovasi, produk berkualitas tinggi, penjahitan sempurna dan teknik pembuatan pola fashion Italia. Untuk program internasional, Italian Fashion School bekerja sama dengan MKS Milano Fashion School untuk mencetak desainer-desainer muda berkualitas internasional. [*octa]
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : octawilly
-
Kucing Oren Manjalita, Ngga Mau Makan Kalau Ngga Dipuji dan Disuapin
-
Anji*ng di Nikahin, Pakai Upcara Adat, Habis Biaya Ratusan Juta
-
Ngakak Abist, Momen Mahasiswi Nagku Sok Sok an Rajin di Daily Vlog Diketawain Sama Uminya
-
Bikin Kaget dan Terkejoet, Lukisan Corat-Coret Karya Pelukis Ini dihargai Rp 14,5 M!
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pertama Kali Lihat Pengamen, Pace Asal Suku Dani Papua Ini Keheranan
21 Juni 2023 19:33 -
Gokil Bin Viral, Mulung Barang Bekas Dapat iPhone 12 Pro Dong
19 Juni 2023 14:11 -
Cara Agar Sepatu Tidak Licin Di Lantai Tanpa Ribet
6 Juni 2023 20:31 -
Rahasia Artis Senior Widyawati Selalu ampil Cantik dan Percaya Diri di Usia Lanjut
13 Desember 2022 21:28 -
Deretan Potret Gaya Terbaru Risty Tagor yg Disebut Netizen Tidak Tampil Syar'i lagi
8 November 2022 09:21 -
Ciptakan Rasa Otentik, RM Padang Payakumbuah Semakin Populer
18 September 2022 07:25
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.