Motif Batik Kombinasi Etnik Jadi Alternatif Desain Interior yang Kekinian

Batik dimanfaatkan untuk aksesori yang mengisi rumah.
Planet Merdeka - Batik saat ini tak hanya sekedar menjadi baju ready to wear saja. Namun, juga dapat dimanfaatkan menjadi alternatif desain interior yang berkelas.
Banyak sekali contoh sebuah ruangan yang memanfaatkan ciri khas batik dengan sentuhan budaya etnik. Misalnya saja di beberapa restoran hingga rumah yang mengusung desain kekinian.
Batik dimanfaatkan untuk aksesori yang mengisi rumah. Seperti sofa, bedsheet di ruang kamar, tirai dan beberapa benda pajangan rumah.
Budi Pradono, Pegiat Industri Kreatif mengatakan, anak muda zaman sekarang suka sekali mengawinkan desain interior etnik dengan luar negeri. Banyak peminatnya, terutama di kalangan keluarga milenial.
"Saya sering menemukan orang ingin desain rumahnya yang sempit, simpel dengan nuansa interior berbeda-beda. Dikawinkan yang etnik seperti motif batik dengan Jepang atau Skandinavian. Biasanya barang-barangnya harus banyak fungsinya agar hemat tempat," ujarnya saat berada di Seminar Kriya Indonesia Dalam Era Ekonomi Digital.
Para desainer muda harus menjemput bola dalam memanfaatkan teknologi ini.
Diakui Co Founder ARS, Jonathan Aditya, di era revolusi 4.0, segalanya sudah mengandalkan teknologi. Termasuk saat Anda mencari ide desain interior kekinian.Buat kalangan milenial, pasti mudah mendapatkan inpirasi desain interior dari media sosial. Namun, untuk peng-aplikasiannya tidaklah mudah ditiru.
Butuh desainer yang sudah jago, serta paham dengan kebutuhan seseorang. Terlebih untuk sekarang ini banyak perkawinan desain interior dari etnik dengan sentuhan Skandinavian style atau Japanese style.
Para desainer muda harus menjemput bola dalam memanfaatkan teknologi ini. Selain orang tahu desain dari dunia maya, biasanya juga mudah melihat langsung dalam sebuah ruang pamer.
"Kami pikirkan bagaimana sekarang setiap produk atau desain lebih mudah dipasarkan. Kami harus mulai ini karena desainer muda enggak ketinggalan," ucap Jonathan.
Sayangnya, dalam memainkan teknologi, Ia merasa ada jarak dengan desainer yang lebih tua. Namun, Jonathan berharap esensinya masuk ke dalam pemikiran semua kalangan.
"Memang sekarang yang kita rasakan ada gap dengan generasi yang sebelumnya. Makanya ini PR buat kami agar esensinya sama dan para senior yang gagap teknologi jadi lebih mudah mengakses," ucap Jonathan.
Menurutnya, peran teknologi di dunia desain ini bisa menjadi visualisasi tersendiri. Walaupun di internet bisa diakses secara luas, bukan berarti Anda bisa melihat secara langsung karya desain tersebut.
Misalnya saja di area pameran Interior and Craft 2019 yang dihelat di JCC Senayan. Banyak ruang pamer yang menunjukkan hasil karya etnik. Aneka jenis kerajinan tangan di sini bahkan bisa menjadi hiasan rumah bagi yang suka dengan sentuhan etnik.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad
-
Kenakan Gaun Mirip Kain Sarung, Harga Outfit Luna Maya Seharga Sebuah Rumah
-
Sederet Fasilitas 'Sultan' yang Dimiliki Baby Rafa Anak Sandra Dewi
-
Merubah Penampilan, Gaya Potongan Rambut AHY Tampan Maksimal
-
Viral Kisah Suami Istri Mulai dari 0, Ketika Sukses Suami Memilih Meninggalkan dan Menikah Lagi
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Tak Ingin Sakiti Salah Satu Kekasihnya, Pria Ini Putuskan Untuk Menikahi Keduanya
26 November 2019 15:51 -
Pesatnya Perkembangan Pecinta Sneakers Indonesia, Atmos Segera Hadir di Plaza Indonesia
9 November 2019 18:53 -
Tak Repot, Kini Cari Jasa Penjahit Bersertifikat Cukup Lewat Aplikasi
8 November 2019 22:43 -
Dua Pemenang Final GBWC 2019, Wakili Indonesia ke Jepang
4 November 2019 20:30 -
-
-
Tampil di JFW, Bella Shofie Dapat Inspirasi Rancangan Busana dari Rumah Sakit
26 Oktober 2019 01:43 -
-
Viral Karangan Bunga Dengan Tulisan Menohok di Wisuda sang Pelakor
20 Oktober 2019 17:47 -