1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Mutu dalam pelayanan kesehatan sebagai upaya dalam menuju good governance

Penulis : Adam Kusuma

17 Januari 2022 13:52

Tuntutan masyarakat terhadap kesehatan tidak terbatas hanya pada kebutuhan untuk hidup sehat. tuntutan masyarakat terhadap kesehatan telah berkembang menuju pada kualitas pelayanan kesehatan, tentu kualitas pelayanan kesehatan ini merupakan jaminan bagi masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang optimal. mutu pelayanan rumah sakit yang di kan sebagai penilaian yang diperoleh dari kekuasaan pasien dan menjadi hasil dari kinerja organisasi pelayanan kesehatan.

            Salah satu fenomena masyarakat yang terjadi saat ini yaitu Banyak masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri dan menjadi tantangan besar dalam peningkatan mutu pelayanan. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dinilai kurang memuaskan sehingga terjadi arus peningkatan pengobatan ke luar negeri meskipun ilmu dan teknologi dalam bidang kesehatan di Indonesia tidaklah jauh berbeda dibandingkan dengan keadaan di luar negeri. Hal tersebut didukung juga oleh adanya persaingan pasar bebas yang menuntut rumah sakit untuk meningkatkan mutu di semua bidang terutama pada kualitas pelayanan kesehatan agar diakui secara ininternasional.

             Adapun untuk menunjang pelayanan kesehatan tersebut diatur dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang mengatur bahwa mutu pelayanan kesehatan serta memberikan kepastian hukum kepada pasien hal ini juga selaras dengan program Word atau Who yaitu negara yang menjamin seluruh warganya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. mutu pelayanan di Rumah Sakit dibagi menjadi dua yaitu teknis dan operasional yang dimana mutu teknis mengacu pada kesesuaian prosedur ketepatan diagnosis dan kesesuaian kompetensi tenaga kesehatan dengan spesifikasi medisnya sedangkan fungsional mengacu pada cara pelayanan diberikan sehingga akan berpengaruh pada kepuasan yang didapatkan oleh pasien untuk mengetahui sejauh mana mutu dimiliki oleh suatu rumah sakit. tentu diperlukan suatu alat dan standar pengukuran mutu layanan rumah sakit Adapun indikator pengukuran mutu pelayanan rumah sakit yang bisa kita gunakan yaitu itu yang pertama adalah seksual service quality yaitu mengukur perbedaan persepsi dan harapan pelanggan yaitu dengan metode membandingkan Pengharapan yang dimiliki oleh dengan performa pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, yang kedua yaitu akreditasi dan iso 9000 sebagai standar manajemen mutu pelayanan rumah sakit yang berfokus kepada pelanggan dalam arti memperhatikan harapan atau kepuasan pelanggan adalah salah satu prinsip yang di utamakan yang ketiga yaitu penggunaan 12 indikator mutu pelayanan rumah sakit yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan berupa kepatuhan identifikasi pasien emergency response time waktu tunggu rawat jalan penundaan operasi elektif kepatuhan jam visite dokter spesialis waktu lapor hasil tes kritis laboratorium kepatuhan penggunaan nasional kepatuhan kebersihan tangan atau hand hygiene kepatuhan terhadap clinical pathway kepatuhan upaya pencegahan resiko pasien jatuh kepuasan pasien dan keluarga dan kecepatan waktu tanggap komplain dari pelanggan. ke-12 ini menjadi standar dalam mutu rumah sakit yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran untuk rumah sakit pada organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit pasien dapat diasumsikan sebagai konsumen menjamin kepuasan Pasien adalah prioritas utama yang ditetapkan oleh berbagai organisasi kesehatan kualitas memiliki peranan penting ketika pasien mulai memilih penyedia pelayanan kesehatan berdasarkan mutu pelayanan dan tingkat kepuasan dari pengalaman sebelumnya.

            pelayanan yang bermutu adalah pelayanan yang memenuhi atau melampaui ekspektasi ekspektasi bisa berubah-ubah sehingga mutu harus terus-menerus ditingkatkan dan dikembangkan kan bukan ini juga berkaitan dengan kepuasan pasien yaitu hasil respon pasien terhadap pelayanan yang dia terima dibandingkan dengan harapan sehingga kekuasaan pasien dapat dicapai apabila pelayanan atau kenyataan yang diterima oleh pasien adalah sesuai dengan atau ekspetasi harapannya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : adam-kusuma

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya