Naila Novaranti Jadi Wanita Pertama Taklukan Antartika dan Tercepat Dengan Terjun Payung ke 7 Benua
Penulis : Rahmad
13 Desember 2019 17:36
Antartika atau wilayah Kutub Selatan tempat yang paling ekstrem di dunia.
Planet Merdeka - Pelatih dan penerjun payung dunia dari Indonesia, Naila Novaranti sukses melakukan terjun payung di benua antartika, Kamis (05/12/2019).
Aksinya tersebut merupakan bagian dari misinya dalam menaklukan 7 benua di Dunia dengan penerjunan payung.
Antartika atau wilayah Kutub Selatan Bumi adalah salah satu tempat yang paling ekstrem di dunia.
Selain tak berpenduduk dan sulit dijangkau, Antartika hanya dikunjungi bagi yang berkepentingan seperti para peneliti atau ilmuwan, penjelajah, dan sedikit wisatawan.
Naila Novaranti berhasil terjun payung di Antartika dan mengibarkan Bendera Merah Putih.
Meski lokasi yang berbahaya, Naila berhasil melakukan aksi terjun payung tepat di atas Kutub Selatan Bumi sambil mengibarkan Bendera Merah Putih di Benua Antartika dari ketinggian 13.500 kaki (4.114 m).
Sebelum aksi ini, pada 16 November 2018 yang lalu, Naila pernah berhasil menaklukan ketinggian Gunung Everst, di Nepal.
"Alhamdulillah...dan bersyukur menjadi wanita Indonesia pertama dan tercepat di Dunia dengan terjun payung ke-7 Benua" kata Naila Novaranti.
Peraih predikat "Women of The Year 2019"
Aksinya kali ini diakui peraih predikat "Women of The Year 2019" dan Ikon Pancasila ini diakui banyak kendala yang dihadapinya, mulai dari cuaca yang sangat dingin, lokasi yang bahayanya tapi tak terlihat serta masalah dropping zone atau tempat mendarat.
Ia mengungkapkan lantara seluruh daratan Antartika itu tertutup es sehingga sulit mengetahui ketebalan lapisan es yang akan didarati.
"Jika salah keputusan menghitung angin dan ketepatan mendarat salah, bisa membuat dirinya terperosok ke dalam longsoran lapisan tipis es yang sangat tajam berjurang terjal," ungkap Naila.
Penerjunan kali ini Ia menggunakan alat yang berbeda dari biasanya.
Di Antartika, Naila menggunakan parasut yang berbeda dari biasanya yaitu parasut berukuran diperbesar, untuk menghadapi udara yang sangat tipis. Selain itu, penerjuan juga menggunakan pesawat De Haviland DHC-6 Twin Otter bermesin ganda bernama ILYUSHIN 1992.
Pesawat ini dilengkapi skid pendarat untuk pendaratan di wilayah beriklim salju.
"Ini pengalaman yang luar biasa sebagai penerjun payung dan saya merasa bangga,” ujar ibu tiga anak ini.
Naila akhirnya bisa menyelesaikan misinya.
Kutub Selatan atau Antartika yang menjadi lokasi penerjunan bagi Naila Novaranti adalah wilayah yang sangat jarang dikunjungi oleh manusia. Jumlah penduduk tetap tidak tercatat.
Tidak hanya disebabkan oleh suhu yang sangat dingin, (namun akses yang sangat sulit membuat orang tidak tinggal menetap di Antartika. ), meski begitu, Naila akhirnya bisa menyelesaikan misinya disana dengan memakan waktu beberapa hari saja untuk bisa sampai ke lokasi Antartika.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : rahmad
-
Kucing Oren Manjalita, Ngga Mau Makan Kalau Ngga Dipuji dan Disuapin
-
Anji*ng di Nikahin, Pakai Upcara Adat, Habis Biaya Ratusan Juta
-
Ngakak Abist, Momen Mahasiswi Nagku Sok Sok an Rajin di Daily Vlog Diketawain Sama Uminya
-
Bikin Kaget dan Terkejoet, Lukisan Corat-Coret Karya Pelukis Ini dihargai Rp 14,5 M!
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Pertama Kali Lihat Pengamen, Pace Asal Suku Dani Papua Ini Keheranan
21 Juni 2023 19:33 -
Gokil Bin Viral, Mulung Barang Bekas Dapat iPhone 12 Pro Dong
19 Juni 2023 14:11 -
Cara Agar Sepatu Tidak Licin Di Lantai Tanpa Ribet
6 Juni 2023 20:31 -
Rahasia Artis Senior Widyawati Selalu ampil Cantik dan Percaya Diri di Usia Lanjut
13 Desember 2022 21:28 -
Deretan Potret Gaya Terbaru Risty Tagor yg Disebut Netizen Tidak Tampil Syar'i lagi
8 November 2022 09:21 -
Ciptakan Rasa Otentik, RM Padang Payakumbuah Semakin Populer
18 September 2022 07:25
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.