1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Fakta Rumah Batu Wangiri: Telah Digunakan Selama 22 Tahun

Penulis : Yuli Astutik

30 Maret 2021 13:35

Planet Merdeka -  Setiap rumah pasti memiliki desain atau modelnya sendiri-sendiri. Beberapa gaya arsitektur yang unik bisa membuat orang lain terkesima.

Termasuk keunikan arsitektur Dusun Mujing RT 002 / RW 005 di Desa Genengharjo, Kecamatan Wonogiri Tirtomoyo. Di lokasi yang jaraknya lebih dari 70 kilometer dari Solo itu terdapat sebuah rumah batu untuk pemiliknya.

Sutini adalah pemilik rumah unik berbentuk seperti batu besar. Meski rumahnya sangat mirip dengan batu, namun bangunannya tidak terbuat dari batu asli

2 dari 5 halaman

Rumah itu terbuat dari bahan bangunan layaknya rumah pada umumnya. Hanya saja desain rumah dibuat seperti batu berukuran besar seperti yang ada di perbukitan. Adapun luas rumah itu berukuran sembilan meter kali sembilan meter.

“Awalnya, dulu itu genting atau atap rumah kami tersapu oleh angian. Kemudian suami punya inisitaif membikin rumah tanpa genting. Katanya jelek tidak apa-apa, yang penting beda sama yang lain. Sehingga dibuatlah rumah batu ini,” kata dia di rumahnya, Kamis (25/3/2021) dilansir dari Solopos.com.

Sutini mengatakan, rumah itu dibangun akhir 1997 dan selesai 1999. Saat ini suami Sutini bekerja di Sumatera.

3 dari 5 halaman

Suami Sutini sering terlibat dalam proyek konstruksi berupa kebun dan kebun parsial, sehingga memiliki modal dasar untuk membangun rumah batu.

“Bahan bangunan rumah ini seperti pada umumnya, ada pasir, besi, semen, batu koral dan lain-lain. Dulu mengerjakannya lama karena bertahap. Kadang disambi bertani dan pekerjaan lain. Biasanya ada enam hingga sepuluh orang yang mengerjakan rumah ini,” kata Sutini.

Anak Sutini yang dulu pun tinggal di rumah batu Wonogiri, Nurwono, mengatakan bentuk Omah Watu itu dari awal dibangun hingga kini belum berubah dan belum pernah direnovasi. Bahkan bahan bangunannya masih asli.

“Masih kuat ini bangunannya. Daripada beton kuat ini,” kata dia.

4 dari 5 halaman

Narwono sendiri mengikuti jejak ayahnya. Saat ini bekerja di bidang bangunan. Ia sering membuat taman, patung dan bangunan lainnya.

“Bapak dulu juga iseng buat ini. Katanya jika dibuat seperti ini kalau ada angin atapnya tidak tersapu angin,” ungkap dia.

Menurut dia, sebenarnya bangunan Omah Watu Wonogiri yang saat ini berdiri itu belum jadi. Dulu di bagian luar akan dibikin seperti retakan agar lebih mirip batu. Selain itu masih akan ditambahi bangunan yang menyerupai gua. Namun karena kondisi ekonomi saat itu sulit dan terjadi krisis moneter, rencana itu tertunda hingga sekarang.

5 dari 5 halaman

“Kalau pagi hari, di dalam rumah ini terasa dingin. Namun ketika sore mulai terasa panas. Sebab pagi itu efek cuaca dingin pada malam, sedangkan sore itu efek cuaca panas pada siang hari. Ini kan bangunanya menyerap panas juga. Dulu sih penginnya ada AC di dalam rumah ini,” kata dia.

Nurwono sendiri tidak menyangka kalau rumah yang ia tempati pada saat kecil dan remaja itu vakal viral. Bahkan dulu teman-temannya tidak tahu kalau rumahnya berbentuk batu.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya