1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Sepanjang Pesta Pernikahan Selalu Cemberut, Fakta yang Dialami Mempelai Wanita Ini Menakutkan

Penulis : Lumia Ranier JE

15 September 2017 14:47

Tak sedikit bibir mempelai wanita ini merekah. Mulutnya tetap bungkam mesti sang suami sudah membuka senyum cukup lebar. Pesta pernikahan nan meriah ini bahkan tak membuat mempelai wanita tersebut ikut girang. 
Pernikahan ini antara Saidsho Asrorov dan istrinya, Marjona Hudoidodova. Marjona sama sekali tak memberi senyumnya pada Asrorov. Hal ini pula yang menjadi pertanyaan besar bagi para tamu undangan. Keluarganya mungkin juga sudah tahu alasan Marjona bersikap seperti itu. 

Ternyata, pernikahan mereka dilangsungkan atas perintah Presiden Tajikistan Emomali Rahmon. Pemimpin diktator itu sudah berkuasa selama seperempat abad lamanya.

2 dari 4 halaman

Dia sendiri yang mengumumkan bahwa Asrorv harus menikah dengan seorang perempuan yang dikehendakinya. Bahkan, pengumuman tersebut ditindaklanjuti dengan membentuk sebuah komite perjodohan untuk mencari istri bagi Asrorov. Dan pilihan mereka jatuh pada Hudoidodova yang berusia 22 tahun.

Namun seperti terlihat pada video dan foto pesta pernikahan mereka, Hudoidodova benar-benar tidak menampakkan wajah ceria seperti pengantin pada umumnya.

Rupanya pernikahan Hudoidodova itu juga karena campur tangan pemimpin tertinggi di negaranya yang menjodohkannya dengan Asrorov, seorang guru sejarah berusia 23 tahun.

Keterlibatan Rahmon berawal saat Asrorov membacakan sebuah puisi penuh pujian di sebuah pertemuan yang dihadiri oleh orang terkuat di Tajikistan itu.

3 dari 4 halaman

" Saya khawatir bercampur gembira saat membacakan puisi. Presiden menanyakan tentang hidup dan keluarga saya, dia bertanya apakah saya sudah menikah, saya menjawab 'belum'.

" Lalu dia memerintahkan pimpinan distrik untuk mengurus pernikahan saya," kata Asrorov.

Kabar pernikahan bahkan baru diterima Hudoidodova beberapa hari sebelum pesta pernikahan dilangsungkan.

Perjodohan sangat umum terjadi di Tajikistan yang mayoritas penduduknya Muslim.

Namun merupakan kejadian langka jika seorang presiden sampai terlibat dalam perjodohan salah satu rakyatnya.

Setelah membentuk komite perjodohan, pilihan jatuh kepada Hudoidodova untuk menjadi istri Asrorov.

4 dari 4 halaman

Butuh waktu 10 hari bagi Rahmon untuk menemukan jodoh bagi Asrorov. Kebetulan Asrorov sendiri langsung jatuh cinta begitu melihat Hudoidodova untuk pertama kalinya. Sementara Hudoidodova sendiri tidak mengenal dan belum pernah bertemu dengan Asrorov hingga hari pernikahannya.

"Orang-orang komite berbicara kepada orang tua saya, dan mereka setuju menikahkan saya dengan pria itu. Namun saya punya syarat, saya tetap diizinkan bekerja," kata Hudoidodova.

"Saya ingin tetap bisa bekerja sebagai perawat di rumah sakit," tambah Hudoidodova.

Komite perjodohan memilih Hudoidodova karena wanita dari desa Gulzor itu dinilai sebagai sosok yang terampil, berpendidikan, dan bermartabat. Karena pernikahan ini atas perintah presiden, maka biaya pestanya ditanggung pemerintah dengan nilai sebesar 1.400 poundsterling atau setara dengan Rp 24 juta.

Komentar pada cerita termasuk salah satu pepatah: "Saya berharap pengantin pria akan tahu apa yang harus dilakukan setelah pernikahan tanpa bantuan dari presiden."

Tapi banyak ditakuti arti dari ekspresi pengantin wanita, mengatakan perjodohan itu "keterlaluan".

"Hal-hal yang tidak di sini," kata salah.

sumber

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : lumia-ranier

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya