1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Toxic Relationship Membuat Mentalmu Rusak, Apa Hubungannya?

Penulis : Andini Juliani

14 Desember 2022 19:18

Toxic Relationship, pernahkah kalian merasa terjebak dalam hubungan itu?

Apa kalian pernah merasakan di fase hubungan toxic? Jika pernah, dan kalian ingin mengetahui hubungan toxic itu apa, mari kita simak pembahasan dibawah ini. Siapa tahu kalian berada pada titik ini.

Toxic Relationship adalah sebuah istilah yang menggambarkan hubungan yang tidak sehat. Hubungan yang tidak sehat ini dapat berupa kekerasan fisik, emosional, dan seksual. Serta dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Hubungan yang tidak sehat ini seringkali ditemukan dikalangan remaja saat mereka memiliki hubungan spesial dengan temannya, karena remaja belum mampu mengendalikan perasaan dan emosinya dengan baik.

Terkadang pelaku kekerasan akan bergantung kepada pasangannya, dan cenderung memanipulasi pasangannya. Sebagian pasti akan menganggap bahwa tindakan seperti itu adalah konsekuensi dalam hubungan, sehingga ketika mengalami kekerasan mereka akan tetap berusaha mempertahankan hubungannya.

Toxic relationship dapat menyebabkan terjadinya konflik batin dalam diri. Konflik batin ini contohnya seperti amarah, depresi, atau kecemasan. Hal ini menyebabkan mereka yang terlibat di dalamnya kesulitan untuk hidup produktif dan sehat (Very Julianto , Rara A. Cahayani , Shinta Sukmawati & Eka Saputra Restu Aji, 2020)


Bagaimana ciri-ciri pasangan yang terjerumus dalam hubungan toxic? Mari kita simak!

1. Posesif yang berlebihan
Posesif merupakan hubungan antara seseorang dengan objek atau sesuatu. Seseorang yang memiliki sifat ini merupakan keinginan untuk memiliki, cemburu yang berlebihan, dan takut kehilangan.


2. Bertindak Abusive


Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Medinus dan Johnson (Setyawati, 2010) Kekerasan dalam perilaku maupun perkataan seperti, memukul, menampar, menendang, memarahi. Secara verbal atau perkataan, seperti cemburu yang berlebihan bahkan sikap yang mengancam.


3. Manipulasi
Perilaku manipulasi adalah taktik seseorang untuk mengontrol, memanfaatkan orang lain untuk mendapat keuntungan, serta menggunakan tindakan yang tidak jujur. Pelaku berusaha untuk mengendalikan perasaan dan perilaku pasangannya dan pada umumnya dilakukan lewat kata-kata dan perbuatan.

4. Playing victim
Playing victim adalah perilaku seseorang yang melemparkan kesalahannya kepada orang lain padahal kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri.

Apa dampaknya?

Menurut Primatia Yogi Wulandari, berpendapat bahwa hubungan yang tidak sehat berbahaya apabila dialami oleh kalangan pasangan muda ataupun pasangan orang tua. Dampak dari hubungan ini bisa bermacam-macam yaitu secara psikologis dan fisik. Salah satunya gangguan psikis pada perempuan yang merupakan korban. Mereka yang mengalaminya akan merasa tidak percaya diri, cenderung menyalahkan dirinya sendiri, dan merasa dirinya tidak berharga. Selain itu, dampak yang dialami oleh korban yaitu, trauma pada mental seorang korban, kecemasan dan stress yang berkepanjangan, bahkan bisa mengalami depresi hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.


Mengapa sering dialami kalangan remaja?

Mengutip dari jurnal 'Bucin Bukan Berarti Cinta' masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini, proses pada remaja yang mencari jati diri akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan cara berperilakunya yang masih labil dalam mengambil keputusan.

Timbulnya kekerasan dalam berpacaran pada remaja merupakan ketidakmampuan remaja dalam mengontrol diri. Keadaan mental, emosi, pola pikir yang belum matang dan masih labil akan mendorong remaja melakukan kekerasan tanpa berpikir panjang. Korban kekerasan sebagian besarnya adalah perempuan, karena ada ketidaksetaraan paham antara laki-laki dan perempuan. Mengapa seperti itu? karena menurut pandangan laki-laki, perempuan adalah makhluk yang lemah dan penurut sehingga dijadikan salah satu alasan terjadinya perlakuan yang tidak diinginkan.


Tips untuk menghindari toxic relationship

Setelah kita tahu ciri-ciri dan juga dampak dari hubungan toxic, kita juga harus menghindari hubungan tidak baik tersebut. Diantaranya :

1. Perbaikilah komunikasi dengan pasangan, salah satunya dengan deep talk. Dengan melakukan hal tersebut kita dapat mengetahui perasaan dan emosi apa saja yang pasangan kita rasakan.
 2. Menumbuhkan rasa saling menghormati diantara keduanya.

Dari penjelasan ciri-ciri dan dampak yang sudah dijelaskan, sangat penting untuk memilih pasangan kita, membuat kesepakatan di awal pacaran dan berani mengatakan “tidak” serta menghentikan hubungan ketika menerima tindakan kekerasan. Semakin larut dalam hubungan tersebut maka akan semakin sulit untuk keluar dari lingkaran tersebut. Semakin cepat menyelesaikan hubungan yang tidak sehat maka semakin sehat juga fisik dan mental kita.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : andini-juliani

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya