1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Unik, Pag-pag Makanan Favorit di Manila yang berasal dari Daur Ulang 'Sampah'

Penulis : OctaWilly

22 Juni 2018 20:53

Bahan bakunya diambil dari sisa makanan yang sudah menjadi sampah.

Planet Merdeka - Mendengar makanan sisa yang telah dibuang ke tempat sampah terkesan menjijikan. Namun, tidak untuk sejumlah orang miskin di Manila ini, mereka memungutnya dan mengolah kembali makanan tersebut menjadi makanan yang memiliki rasa tersendiri.

Makanan ini diberi nama Pagpag, bahan bakunya diambil dari sisa makanan yang sudah menjadi sampah.

Dikutip dari wikipedia, Pag pag sebenarnya merupakan istilah yang digunakan untuk debu yang melekat pada pakaian atau karpet. Namun, masyarakat Filipina menggunakan kata itu khusus untuk menyebut daging sisa (ayam atau sapi) yang dibuang oleh restoran dan kedai makanan fastfood.

Para pemburu Pagpag akan bergerak dari jam 4 subuh menuju tempat pembuangan sampah. Karena pada jam tersebut, para pemilik kedai akan membuang makanan sisa mereka.

Para pemburu Pag pag selama seminggu mendapat gaji sebesar US$ 6 (sekitar 80 ribu rupiah), dan mereka akan menjualnya kembali ke penadah sebesar 50 sen (7-8 ribu rupiah) per kantongnya.

Para penadah ini nantinya akan mengolah kembali pag pag menjadi makanan yang 'lezat' dan menjualnya kembali Per porsinya dengan harga 20 sen (2500 rupiah).

2 dari 2 halaman

Pag pag tercipta karena masih banyaknya masyarakat yang berada dalam himpitan ekonomi yang sulit.

Dilansir dari laman coconuts.co, hidangan ini pun menjadi pengganti makanan pokok dari daging yang sulit didapat karena harga yang mahal. Pag pag ini tercipta karena masih banyaknya masyarakat yang berada dalam himpitan ekonomi yang sulit.

Pemerintah setempat sudah mengingatkan jika makanan sisa ini mengandung bakteri Salmonella, yang bisa mendatangkan berbagai penyakit seperti Hepatitis A serta berbagai penyakit serius lain.

Namun, apa mau dikata, Pagpag tetap populer dan para penikmatnya yakin makanan ini aman dikonsumsi karena dicuci lalu dimasak dengan suhu tinggi. Bahkan, mereka menyebut Pagpag sebagai makanan bergizi tinggi dan lezat.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : octawilly

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya