1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. LIFESTYLE

Unik, Senandungkan Lagu Untuk Panggilan Antar Warganya

Penulis : Ronz

29 Agustus 2017 19:43

Ini adalah tradisi kuno yang asalnya belum diketahui.

Planet Merdeka - Banyak kebudayaan dan kebiasaan unik dari sejumlah desa di dunia ini. Salah satunya adalah sebuah desa yang terletak di India yang bernama desa Kongthong.

Desa ini terletak di Meghalaya, India, tepatnya di lembah antara pegunungan Sohra dan Pynursla. Kongthong adalah salah satu dari 12 desa di daerah Khatar Shnong, Meghalaya dan dihuni oleh suku Khasi. Warga desa Khonthong memiliki kebiasaan unik yaitu menyenandungkan lagu ketika memanggil warga lainnya.

Setiap warga di Kongthong diberi nama oleh ibu mereka pada saat kelahiran mereka. Lagu ini disebut ‘Jingrwai Lawbei.’

Ever EF Sancley, seorang Ph.D. Sarjana di Departemen Bahasa Inggris North Eastern Hill University, menjelaskan bahwa saat seorang wanita warga desa tersebut hamil, dia memikirkan lagu tertentu, terkadang panggilan burung, yang menjadi nama bayi yang baru lahir. Setelah kelahiran anak, orang dewasa di sekitarnya senantiasa bersenandung sehingga bisa mengidentifikasikannya dengan suara.

“Ini adalah tradisi kuno yang asalnya belum diketahui. Hal ini sangat berguna saat ekspedisi berburu. Ketika sebuah kelompok pergi berburu, mereka menggunakan suara-suara ini untuk mengingatkan sesama anggota" ujar Sancley dikutip dari NTD.TV.

Sang ibu menulis lagu-lagu ini untuk panggilan bagi anak-anaknya. Mereka harus ingat bahwa tidak ada dua nada yang sama. Tdak ada dua orang yang bisa memiliki panggilan lagu yang sama, semuanya berbeda.

Uniknya, ada juga sebuah lagu kematian untuk seseorang. Saat seseorang meninggal, lagunya juga akan diikutkan bersama kematiannya.

Walau telah meninggal, tidak akan ada yang menggunakan lagu tersebut, dikarenakan Lagu itu akan bersama mereka yang telah meninggal.

“Ini adalah tanda identitas kita. Di antara kita sendiri, kita tidak akan pernah menggunakan nama resmi kita.” ujar Babu Priyak, penduduk desa Kongthong.

2 dari 2 halaman

Sebenarnya, penduduk desa menggunakan nada untuk berbicara kepada sesama laki-laki saat mereka harus bercakap-cakap satu sama lain.

Desa yang indah ini sangat populer sebagai produksi madu. Di sini, Anda bisa menyaksikan keajaiban alam berupa jembatan yang terbuat secara alami dari sebuah akar pohon atau disebut the Living Root Bridge.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya