1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

3 hari terkurung, bayi 1 tahun di Jember menangis sambil peluk jasad ayahnya yang membusuk

Penulis : Queen

15 Agustus 2019 12:15

Warga Jember dikagetkan penemuan jasad pria dan bayi menangis

Planet Merdeka - Warga Jember dikagetkan dengan penemuan jasad seorang lelaki yang terkurung di dalam rumah, pada Rabu (14/8/2019). Mirisnya lagi di samping jasad pria itu terlihat seorang bayi berumur 14 bulan yang menangis dan tampak lemas.

Bayi itu menunggui jasad ayahnya seorang diri lantaran ibunya bekerja menjadi TKW di Taiwan. Penemuan jasad pria itu berawal dari laporan warga yang mencium bau menyengat dari salah satu rumah warga.

2 dari 11 halaman

Warga curiga karena cium bau yang tidak enak

Warga yang curiga akhirnya melapor ke polisi, kemudian mendatangi sumber bau di sebuah rumah di kawasan Perumahan Kaliwingi Asri Blok C-6, Kecamatan Rambipuji, Jember. Adanya laporan dari warga tampak dibenarkan oleh Kapolsek Rambipuji, Akp Sutarjo.
3 dari 11 halaman

Pintu didobrak paksa

Menurut keterangan Sutarjo, Polsek Rambipuji menerima laporan dari warga sekitar pukul 14.00 WIB. Polisi dan warga tiba di lokasi kejadian dan bersama RT serta RW mendobrak rumah penyebab sumber bau menyengat itu pada pukul 14.30 WIB.

"Saat kami datang, pintu dalam keadaan tergembok. Akhirnya kami panggil RT dan RW setempat untuk menyaksikan pembukaan paksa pintu rumah,"ujar Sutarjo kepada Surya, Rabu (14/8/2019).
4 dari 11 halaman

Bayi tersebut menangis disamping jasad ayahnya

Saat kamar dibuka, ditemukan jasad pria yang diketahui bernama Fauzi (40) yang terlihat ditemani N, bayi 14 bulan yang terlihat menangis lemas di sampingnya.

"Ada anaknya juga di kasur, di dekat jenazah ayahnya. Dari keterangan warga sekitar, ternyata bayi itu anak korban dan berusia 14 bulan," imbuh Sutarjo.
5 dari 11 halaman

Warga langsung beri pertolongan pertama pada bayi tersebut


Warga langsung menggendong bayi yang tampak lemas itu dan memberikan pertolongan pertama. Pertolongan pertama yang diberikan warga untuk bayi itu adalah memberi minum air gula.

"Sebab kondisinya lemas, dan tadi langsung digendong jadi belum tahu apa dia sudah bisa jalan atau belum. Kemungkinan yang menunggui jenazah ayahnya di kasur itu," ujar Sutarjo.
6 dari 11 halaman

Istri bekerja sebagai TKW di Taiwan

Dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian, warga mengaku melihat Fauzi terakhir kali, pada Minggu (11/8/2019) pagi. Dugaan sementara, Fauzi dan putrinya sudah terkurung di dalam rumah tiga hari lamanya. Menurut warga, Fauzi hanya tinggal bersama bayi perempuannya karena sang istri bekerja sebagai TKW di Taiwan.

"Istrinya bekerja sebagai TKW di Taiwan," kata Sutarjo.
7 dari 11 halaman

Kondisi bayi saat ini

Pihak kepolisian juga sudah menyampaikan kabar duka tersebut kepada istri korban. Sementara itu, bayi malang itu dirawat oleh warga untuk sementara waktu. Warga merawat bayi perempuan itu sampai sang ibu kembali ke Tanah Air.
8 dari 11 halaman

Penyebab kematian masih didalami pihak kepolisian

Sementara soal penyebab kematian Fauzi masih terus didalami oleh pihak kepolisian.

"Sedangkan untuk penyebab kematian Fauzi, belum bisa kami simpulkan karena menunggu visum dan otopsi dari tim medis," pungkas Sutarjo.
9 dari 11 halaman

Kronologi penemuan

Awalnya tetangga Fauzi merasa ada yang janggal. Mereka mencium bau menyengat tak melihat sosok Fauzi dalam beberapa hari.

Kemudian, warga memutuskan untuk memeriksa rumah Fauzi pada Rabu (14/8/2019) sore. Karena rumah tersebut dikunci, warga terpaksa mendobraknya.

Saat diperiksa mereka mendapati N dalam kondisi lemas dan menangis. Tangan mungilnya memeluk jenazah sang ayah yang sudah membusuk. Jenazah Fauzi itu berada di kamar rumahnya.
10 dari 11 halaman

Kulit bayi menempel pada kulit jasad ayahnya yang menghitam


Bayi perempuan itu diperkirakan tidak makan dan minum selama tiga hari. Kulit jenazah yang sudah menghitam itu menempel di pipi dan pakaian N. Polisi yang menemukan korban juga menangis melihat kondisi N yang memprihatinkan.

"Memprihatinkan tadi itu waktu ditemukan, pak polisi yang menggendong sampai menangis. Karena anak ini, tiga hari tidak makan dan minum. Untung masih hidup," kata Uma Kulsum, tetangga korban.

Diketahui korban hanya tinggal berdua dengan anaknya. Sedangkan istrinya bekerja di Taiwan sebagai TKW. Eny, tetangga sebelah rumah korban, mengatakan Fauzi terakhir terlihat malam minggu.

11 dari 11 halaman

Berikut unggahannya yang viral

View this post on Instagram

A post shared by Yuni Rusmini (@yuni_rusmini) on Aug 14, 2019 at 3:59pm PDT

"Ya Allah (emoji)
Balita ( 14 bulan) ditemukan menangis di dlm rumah yg terkunci sambil memeluk jasad ayahnya yg sdh membusuk, diperkirakan balita tsb tdk makan minum selama 3 hari.
Penemuan jenazah seorang pria bernama Aan Junaidi, akrab dipanggil Fauzi (40) warga Perumahan Kaliwining Asri Blok C6, Dusun Bedadung Kulon, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, di dalam kamar rumahnya, Rabu (14/8/2019) sore, menggemparkan warga sekitar.

Betapa tidak, saat ditemukan, pria yang dikenal tertutup dan berciri khas memiliki tato hampir di beberapa bagian tubuhnya itu, hanya tinggal berdua dengan anak perempuannya berinisial N yang masih berumur 14 bulan. Saat ditemukan jenazahnya oleh warga, anak semata wayangnya itu sedang menangis sembari memeluk ayahnya.

Bahkan, kulit jenazah yang sudah menghitam menempel di pipi dan pakaian anaknya yang masih balita itu. “Memprihatinkan tadi itu waktu ditemukan, pak polisi yang menggendong sampai menangis. Karena anak ini, 3 hari tidak makan dan minum. Untung masih hidup,” kata Uma Kulsum, tetangga korban.

Wanita berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Rambipuji itu, langsung memberikan pertolongan pertama kepada anak balita itu. “Tadi diberi air gula dulu, karena anak ini pastinya dehidrasi. Sempat tadi muntah dan langsung dimandikan bersih oleh suami saya. Setelah itu, diminumkan susu karena pastinya lapar,” ujarnya.

Diketahui korban hanya tinggal berdua dengan anak balitanya itu. Sementara sang istri yang hingga saat ini belum diketahui namanya itu, sedang bekerja di luar negeri sebagai TKW.

“Terakhir Pak Fauzi terlihat malam minggu. Waktu itu masih dikirimi nasi berkatan (nasi kotak dari tasyakuran) ke rumahnya. Minggu pagi kayaknya masih terlihat, tapi sore sudah nggak terlihat. Tahu-tahu sekarang sudah meninggal,” kata Eny N, tetangga sebelah rumah korban.

Namun sekitar Senin (12/8/2019) sore, sempat tercium aroma busuk bau bangkai. “Kata anak saya mencium bau kayak bangkai gitu. Saat itu anak saya main bola di depan rumah. Tapi dikiranya bau bangkai hewan kucing atau tikus gitu. Kan perumahan ini dekat sawah. Suara tangis balita anaknya juga tidak ada. Baru terdengar tadi sore ini,

Namun sekitar Senin (12/8/2019) sore, sempat tercium aroma busuk bau bangkai. “Kata anak saya mencium bau kayak bangkai gitu. Saat itu anak saya main bola di depan rumah. Tapi dikiranya bau bangkai hewan kucing atau tikus gitu. Kan perumahan ini dekat sawah. Suara tangis balita anaknya juga tidak ada. Baru terdengar tadi sore ini, dan tahunya ya Pak Fauzi sudah meninggal,” terangnya.

Menurut Eny, korban dikenal tertutup kepada tetangganya. Eny mengaku tidak tahu mengapa demikian. Dia hanya mengira-ngira, jika korban minder karena kerjanya hanya nongkrong, sementara istrinya jadi TKW.

“Mungkin karena bertato, tapi dia bukan preman. Setahu saya, dulu kerja di pelayaran. Selain itu di rumahnya kan memelihara anjing. Jadi sama warga diingatkan, jangan dibiarkan berkeliaran. Kan anak-anak bisa takut,” ungkapnya
Saking tertutupnya, warga pun tidak mengenal nama istrinya.

“Nama istrinya, banyak warga yang nggak tahu. Kebetulan juga warga baru. Beberapa bulan kemudian, istrinya berangkat TKW,” pungkasnya."

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya