Ade Fitrie Kirana Kutuk Keras Teroris Bom Bunuh Diri
Penulis : Mulyono Sri Hutomo
13 Mei 2018 19:22
Ade Fitrie Kirana (AFK) sebagai Ketua Umum YPAA turut mengecam aksi teror bom di Surabaya
Merdeka.com - Serangan bom di tiga gereja yang berada di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (13/5/2018) pagi mendapat kecaman dari banyak tokoh masyarakat. Ade Fitrie Kirana (AFK) sebagai Ketua Umum Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPAA) turut mengecam aksi teror, yang hingga berita ini diturunkan, menyebabkan 11 korban tewas dan 41 orang korban luka.
"Kami mengutuk sekeras-kerasnya aksi bom bunuh diri di tiga gereja dan menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada para korban," kata Ade Fitrie Kirana melalui siaran pers. Ia menambahkan ancaman terorisme di Indonesia perlu mendapat perhatian dari aparat penegak hukum.
Ade Fitrie Kirana juga prihatin karena terdapat korban anak-anak dan perempuan. "Sangat menyedihkan sekali, karena anak-anak itu kan dilindungi negara. Dan negara melindungi tumbuh kembang anak hingga menginjak usia dewasa," lanjutnya.
"Bukan orangtua saja, tapi seluruh masyarakat Indonesia harus sama-sama melindungi anak-anak," ujar dia.
Ia menambahkan, pelibatan anak dalam teror bom gereja telah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014. Dalam UU tersebut dijelaskan, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang.
"Pasal 76 UU itu juga mengatur anak-anak tidak boleh dibiarkan mengikuti perlakuan orangtuanya,Hak anak-anak hanya bersekolah dan bermain untuk perkembangan aspek fisik-motorik, sosial, kognitif, maupun sosial emosional," kata Ade Fitrie Kirana.
"Dan saya khususnya sebagai Ketua Umum Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak ( YPPA) ingin lebih konsen lagi dalam melakukan pendekatan kepada warga khususnya perempuan. Karena perempuan merupakan pilar bangsa yang akan melahirkan genersi bangsa ini baik secara psikologis, dan juga berkordinasi dengan banyak pihak terkait baik itu pemerintah juga swasta agar dapat terangkul program-program yang dapat menyadarkan peranan perempuan atau pemberdayaan perempuan," ujarnya memungkasi.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulyono-sri-hutomo
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.