1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Akui Bersalah Telah Aniaya 2 Santrinya, Bahar bin Smith Menyesal

Penulis : Moana

24 Mei 2019 12:10

Kasus Bahar bin Smith kembali disidangkan

Kasus penganiayaan yang melibatkan Bahar bin Smith kembali disidangkan di Pengadilan Negeri Bale Bandung pada Kamis (23/05/2019) kemarin.

Bahar menjalani persidangan atas kasus penganiayaan yang ia lakukan pada kedua santrinya yakni CAJ (18) dan MKU alias ZK (17).


2 dari 11 halaman

Bahar bin Smith lakukan penganiayaan untuk lindungi harga diri istri

Pada sidang lanjutan itu, Bahar mengaku melakukan hal itu untuk melindungi harga diri istrinya. Informasi nama istrinya dicatut, Bahar mendapatkannya dari seorang warga Bali bernama Amir yang bertemu CAJ dan ZK dalam sebuah acara saat menjalankan perannya mengaku-ngaku menjadi Bahar.

Beberapa hari kemudian, Bahar pun langsung memutuskan untuk mencari tahu keberadaan kedua remaja tersebut. Tujuannya untuk menanyakan tujuannya berperan sebagai dirinya dan membawa-bawan nama istri saat di Bali.
3 dari 11 halaman

Memanggil dua remaja tersebut

Dalam pernyataannya di persidangan, Bahar kemudian meminta rekannya untuk menjemput dua remaja tersebut beserta orangtuanya ke pesantren Tajul Alawiyin. Namun, saat mereka bertemu, kedua remaja itu tidak mengakui perbuatannya dan saling menyalahkan satu sama lain meski Bahar sudah menunjukan bukti.

"Dia (korban) bilang tidak pernah mengakui Kak Fadrun sebagai istri dia di Bali. Tapi menurut Amir, dia mengaku-ngakui istri saya. Karena nggak ngaku, akhirnya saya bawa ke lapangan," ucap Bahar.
4 dari 11 halaman

Menganiaya CAJ di lapangan

Di lapangan, Bahar kemudian melakukan penganiayaan terhadap CAJ. Namun, ia menampik bahwa hal itu langsung dilakukannya tanpa basa basi. Bahar mengaku bahwa dirinya telah meminta CAJ untuk melakukan perlawanan.

"Sampai akhirnya dia pasang kuda-kuda, akhirnya saya (lakukan tendangan) dengan kaki. (Korban) hanya memar-memar, saya peluk dia dan bawa lagi ke aula," ucap Bahar.
5 dari 11 halaman

Menyuruh untuk botaki korban

Bahar pun kemudian meminta santrinya yang lain untuk menggunduli kedua remaja tersebut di sebuah ruangan agar tidak mengulangi perbuatannya. Bahar juga mengaku bahwa dirinya tidak tahu perihal insiden santrinya yang mematikan rokok di atas kepala korban.

"Saya tidak menyuruh santri untuk menganiaya Zaki, saya hanya menyuruh santri saya untuk mencukur rambut Zaki yang kuning supaya tidak meniru saya," ujarnya.
6 dari 11 halaman

Mengaku kesal

Lebih lanjut, Bahar menegaskan bahwa hal yang membuat dirinya terpancing adalah saat istrinya dibawa-bawa ke dalam aksi dugaan penipuan yang dilakukan oleh korban di Bali.

"Saya marah mereka mengaku-ngakui istri saya. Yang mulia, yang mengaku sebagai saya banyak, yang menipu orang banyak. Banyak yang menipu disuruh habib Bahar, bahkan ratusan juta. Tapi yang bikin saya marah adalah ketika dia membawa nama istri saya dan mengakui istri saya agar orang-orang yakin itu saya. Saya kesal ketika saya tanya dia tidak mengakui. Padahal kalau dia mengakui, dia tidak akan apa-apa," kata Bahar menambahkan.
7 dari 11 halaman

Alasan Bahar bin Smith aniaya kedua korban

Bahar pun kemudian menjawab hal sama ketika ditanya oleh jaksa terkait alasannya menganiaya dua korban tersebut. Bahar menyebut alasannya karena kedua korban telah membawa-bawa nama istrinya.

"Saya orang yang menghormati perempuan. Bagi yang tidak menghormati, sama juga tidak menghormati ibu. Saya jaga harga diri istri saya," kata Bahar.
8 dari 11 halaman

Mengakui bahwa perbuatannya salah

Sementara itu, dalam sidang yang dipimpin oleh ketua majelis hakim Edison Muhammad itu, Bahar pun telah mengaku salah memukul atau menganiayaa kedua korban.

"Apakah perbuatan yang dilakukan oleh saudara benar atau tidak?" tanya Hakim Edison.

"Bila hukum positif, (perbuatan menganiaya orang) tidak benar. Sebagai warga negara Indonesia (perbuatan) saya tidak benar," jawab Bahar.
9 dari 11 halaman

Mengakui pemukulan dan penganiayaan yang dilakukan salah

Lebih lanjut, Edison bertanya dimana letak kesalahan dari Bahar. Bahar pun menyebut bahwa dirinya telah salah melakukan pemukulan dan penganiayaan terhadap kedua korban yang masih remaja tersebut.

"Di mana salahnya?" cecar Edison.

"Pemukulan dan penganiayaan," ujar Bahar.
10 dari 11 halaman

Bahar bin Smith : Wallahualam

Namun, ketika majelis hakim menanyakan apakah dirinya menyesal atas perbuatan yang telah ia lakukan itu, Bahar menjawab,'Wallahualam'.

"Wallahualam. Kenapa saya jawab itu, karena Allah yang Maha Tahu. Kalau saya jawab menyesal tapi hati tidak, begitu juga saya jawab tidak menyesal, tetapi hati menyesal, hanya Allah yang tahu," tutur Bahar.
11 dari 11 halaman

Bahar bin Smith menyesal

Tak puas dengan jawaban Bahar, Edison pun kembali bertanya kepadanya dan menginginkan Bahar untuk menjawab secara jelas dan pasti, apakah dirinya menyesal atau tidak telah melakukan penganiayaan tersebut. Bahar pun kemudian mengatakan bahwa dirinya mengaku menyesal.

"Saya ingin jawaban yang pasti. Jawab jujur, menyesal atau tidak?" ujar Edison.

"Atas penganiayaan dan pemukulan, iya (menyesal)," ungkap Bahar.

"Dari hati atau tidak?" tanya hakim lagi.

"Insya Allah dari hati," tandas Bahar.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya