1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Anak Gadis di Desa ini Diperbolehkan Berhubungan Badan dengan Banyak Pria

Penulis : Moana

23 Januari 2020 12:05

Viral desa yang ijinkan gadis berhubungan badan dengan banyak pria

Planet Merdeka - Baru-baru ini sebuah desa menjadi viral karena budayanya yang terasa sangat ganjil bagi orang umum.

Bagaimana tidak, anak gadis di desa ini dipersilahkan untuk melakukan hubungan badan dengan banyak pria di gubuk cinta. Hal itu bertujuan agar bisa merasakan dan membedakan perlakuan di ranjang dengan banyak pria.

2 dari 9 halaman

Perempuan menjadi sangat terhormat

Dengan cara itu, lalu gadis tersebut akan bisa menentukan pilihan mana calon suami yang dia rasa paling pas untuk dipilih sebagai pasangan hidupnya. Dengan budaya unik ini, anehnya di desa ini minim sekali terjadi kekerasan seksual pada perempuan. Bahkan perempuan di desa ini cukup mendapat tempat terhormat di sini.

Begitulah! Dengan modal nalar dan moral yang dimiliki, banyak orang yang berkeyakinan bahwa melakukan hubungan intim di luar nikah adalah tindakan yang tidak pantas terlebih itu dilakukan oleh seorang gadis dengan banyak pria. Namun nalar dan keyakinan serta etika itu tidak berlaku bagi penduduk di Desa Kreung, Kamboja ini.
3 dari 9 halaman

Seorang jurnalis kunjungi Desa Kreung

Pada tahun 2011 yang lalu ada seorang jurnalis Fiona MacGregor yang mengunjungi kampung Kreung di mana terkenal dengan budaya "gubuk cinta"-nya. Dilaporkan bahwa gubuk cinta ini konon adalah kunci cinta abadi di desa tersebut.

Fiona pun akhirnya menemukan fakta bahwa para gadis di desa itu sangat percaya diri dalam urusan pacar dan memahami suatu hubungan. Meskipun hal itu bertentangan dengan nilai umum tentang perilaku seksual yang kerap terjadi.
4 dari 9 halaman

Miliki gagasan

Perempuan di desa Kreung Ubu ini ternyata juga diajarkan tentang seksualitas adalah bagian alami dan indah dari cinta. Orang Suku Kreung dijiwai dengan gagasan bahwa berhubungan badan sebelum nikah dapat diterima dan bahkan didorong untuk melakukan hal tersebut.

Hal itulah yang kemudian membuat pada remaja putri di desa itu didorong untuk menemukan orang atau pria yang tepat untuk dinikahinya melalui hubungan badan sebelum menikah.
5 dari 9 halaman

Pengakuan salah satu pemilik gubuk cinta

Perempuan Suku Kreung kemudian mengambil inisiatif untuk mengajak pria tinggal disebut sebagai "gubuk cinta". Gubuk ini terbuat dari kayu. Gubuk tersebut dibuat oleh orang tua si gadis untuk menemukan calon suami. Untuk memahami hal itu, Fiona melakukan wawancara dengan Gaham, seorang pemilik gubuk cinta.

"Sebelumnya kami tinggal di rumah yang sempit sehingga kami bisa membuka hati kami, tetapi kami memiliki pondok kami sendiri jadi kami bisa saling membuka diri. Tinggal di gubuk pada malam hari sangat gelap dan sunyi, jadi suasananya sangat romantis," jelas Gaham.
6 dari 9 halaman

Pengakuan ibu Gaham

Ibu Gaham, bernama Kampan mendukung adanya gubuk cinta tersebut. Kampan juga menceritakan tentang pengalamannya ketika mencari suami.

"Dulu saya punya banyak pacar laki-laki, dari 10 orang sebelum saya menikahi suami saya. Saya pikir dia agak cemburu tetapi itu tidak masalah karena dia mencintaiku," kata Kampan.
7 dari 9 halaman

Pengakuan warga lain

Dalam budaya Kreung, perceraian adalah ungkapan yang tidak terlalu sering muncul. Ada 150 pasangan di desa tersebut, dan hanya 1-2 pasangan yang meninggalkan satu sama lain dengan bercerai.

Bahkan wanita di desa ini bisa memiliki banyak pacar pada saat yang sama sebelum mereka memilih salah satunya. Hal itu diungkapkan pula oleh seorang wanita bernama Nang Chan (17) bahwa gubuk cinta menciptakan wanita yang kuat. Dan gubuk ini membantu wanita menemukan cinta sejatinya.

"Pondok cinta memberi kita kebebasan dan merupakan cara terbaik mengetahui siapa yang benar-benar kita sukai," katanya.
8 dari 9 halaman

Jarang terjadi kekerasan seksual

Menariknya, di Kreung kekerasan seksual jarang terjadi dan pemerkosaan bahkan hampir tidak ditemukan. Anak-anak di desa Kreung tidak memiliki sikap agresif. Mereka diajari sikap menghormati wanita karena dianggap bisa mempengaruhi peternakan hewan keluarga dan hal lainnya.

"Ketika anak laki-laki tidur sepanjang malam, jika aku tidak ingin mereka menyentuhku mereka tidak akan benar. Kami hanya bicara dan tidur. Jika aku punya pacar istimewa dan kami saling mencintai, aku akan dekat dengannya. Tetapi jika saya berhenti mencintainya dan menyukai pria lain, saya akan berhenti berhubungan intim dengan mantan saya. Saya sudah tinggal di gubuk sejak usia 15 dan sejak dan sudah ada 4 pacar istimewa. Saya tidak menghitung berapa banyak orang yang datang untuk menginap. Ada 2-3 orang di malam hari," katanya.
9 dari 9 halaman

Sudah memudar

Orang Kreung sendiri telah diimbau untuk menggunakan kondom untuk mencegah kehamilan. Sebelum itu, suku dari desa Kreung sudah membuat "pil KB" sendiri yang terbuat dari kayu, anggur, dan kelabang.

Berkat propaganda organisasi non-pemerintah setempat, kondom secara bertahap menjadi populer di desa ini. Namun, budaya yang terbilang aneh dan tak pantas itu kini sudah semakin memudar karena budaya modern yang menjelaskan bahwa berhubungan intim pra-nikah tidak benar.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya