1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Anna Mariana Bersama Ketua DPR Berjuang Menetapkan Peringatan Hari Tenun dan Songket Nasional

Penulis : Mulyono Sri Hutomo

7 Desember 2018 21:25

Anna Mariana bersama Ketua Umum KTTI, Tengku Ryo Rizqan dan Dewan Pembina KTTI, Musdalifah melakukan audiensi dengan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, di ruang kerja Ketua DPR RI Gedung DPR, Jakarta.

Merdeka.com - Obsesi Anna Mariana untuk melahirkan adanya peringatan hari Tenun Nasional mendekati kenyataan. Hal ini terlihat saat perancang tenun nusantara yang memiliki posisi sebagai pendiri, dewan pakar dan pembina di Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) itu.

Anna Mariana bersama Ketua Umum KTTI, Tengku Ryo Rizqan dan Dewan Pembina KTTI, Musdalifah melakukan audiensi dengan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, di ruang kerja Ketua DPR RI Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/12/2018).

"Setelah sukses memasyarakatkan batik, kita harus memberikan perhatian yang sama terhadap keberadaan tenun. Penggabungan Hari Batik dan Tenun Nasional akan membuka mata dunia tentang betapa kayanya budaya wastra khas Indonesia," ujar Bambang Soesatyo saat menerima Anna Mariana dan rombongan.

Bambang Soesatyo menambahkan, dirinya mendorong usulan peringatan Hari Batik Nasional pada setiap tanggal 2 Oktober itu, ditingkatkan menjadi Hari Batik dan Tenun Nasional.

Ia yakin dengan adanya penetapan hari peringatan tenun bisa merangsang aktivitas bisnis di bidang tenun lebih menggeliat lagi. Dengan demikian dapat berkontribusi bagi pembangunan ekonomi dan kesejaheraan masyarakat.

"Kita akan melihat tenun mendunia, seperti halnya batik. Namun terlebih dahulu harus dimulai dari dalam negeri sendiri. Segera akan saya coba komunikasikan dengan Presiden Joko Widodo agar beliau juga mendukung pencanangan Hati Batik dan Tenun Nasional," kata Ketua DPR RI ini.

Sementara itu, sebagai perancang dan pelopor pengembangan tenun dan songket yang sudah lebih dari sepuluh tahun meyakinkan pemerintah betapa pentingnya penetapan peringatan Hari Tenun dan Songket Nasional, mengusulkan tanggal peringatan yang berbeda dengan hari Batik.

“Agar ketika peringatan Hari Batik, seluruh Indonesia mengenakan batik, dan di tanggal lain akan mengenakan tenun. Biar ini bisa menjadi ajang promosi berjalan,” kata DR. Hj. Anna Mariana, SH, MH, MBA.

Soal penetapan tanggal ini, baik Bambang Soesatyo maupun Anna Mariana masih akan membicarakan lagi langsung dengan Presiden Jokowi.
Keduanya memiliki ageda pertemuan yang sama dengan jadwal yang berbeda. “Minggu depan saya akan bertemu Pak Jokowi khusus membicarakan tentang ini,” ungkap Anna Mariana.

Namun, jika presiden setuju hari peringatan itu disatukan, Anna sendiri mengaku akan mengikuti kebijakan itu. “Yang penting pada prinsipnya, Alhamdulillah pemerintah dan presiden sudah mengakomodir, mendengarkan serta sekaligus mengabulkan permohonan dari perjuangan saya," ujarnya.

Anna merasa sangat bersyukur, jika impian lamanya yang berkembang menjadi obsesi itu bisa terwujud. “Karena jika pemerintah abai, bisa jadi suatu saat negara lain yang mengklaim kain tenun dan songket sebagai budaya mereka.”

Dalam pengamatan Anna Mariana, Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang masih secara aktif memelihara budaya pembuatan kain tenun dan songket.

“Dan kerajinan ini merata hampir di seluruh wilayah Indonesia, dengan ciri khas yang berbeda-beda, unik dan langka dan dikerjakan secara turun temurun,” ungkap pemilik butik House of Marysa tersebut.

Ia juga sangat berharap, penggunaan dan pemakaian tenun bisa lebih lekat lagi dalam keseharian masyarakat Indonesia.

“Baik sebagai seragam pegawai pemerintah maupun swasta juga seragam sekolah. Sebagai bagian dari ekonomi kreatif, tenun bisa turut berkontribusi meningkatkan penghasilan pengrajin sekaligus juga menjadi sumber daya yang dapat memajukan perekonomian nasional,” ujarnya mengakhiri percakapan.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulyono-sri-hutomo

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya