1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Bacok ibu kandung hingga kepalanya nyaris putus, pengakuan sang putra bikin geram

Penulis : Queen

20 April 2018 09:53

Anak bacok ibunya sendiri

Polisi sudah melakukan rekonstruksi ulang kasus pembunan seorang ibu yang dilakukan oleh putranya sendiri, Sumudi (35). Insiden nahas yang menimpa warga Desa Bocor, kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa tengah itu terjadi ditengah pematang sawah.
Saat itu Sutarmi (50) yang tidak lain adalah ibu kandung dari tersangka dihabisi nyawanya oleh putranya sendiri menggunakan senjata tajam. Tersangka juga membuat sebuah pengakuan yang mengejutkan saat diintrogasi oleh polisi.
Aparat kepolisian Polres Kebumen yang sudah melakukan rekonstruksi ulang kasus pembunuhan anak terhadap ibu kandungnya pada Kamis (19/4/2018) kemarin. Ada sekitar 34 adegan yang diperagakan oleh pelaku saat menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri di sawah.

2 dari 3 halaman

SM alias Sumudi menjalani rekonstruksi pembunuhan ibu kandungnya di tengah sawah

Dalam adegan pertama saat rekonstruksi berlangsung, diawali saat Sumudi mengasah golok di rumah korban di Desa Bocor. Setelah mengasah golok dan memastikannya sudah tajam, pelaku kemudian bergegas mencari Ibunya di pematang sawah desa setempat dengan mengendarai sepeda ontel.
Setibanya di sawah, dalam adegan itu, SM meminta uang sebesar Rp 500 ribu kepada ibunya, namun permintaannya itu tidak dituruti. Tersangka yang marah lalu mengayunkan golok ke arah ibunya. Dalam adegan itu, korban sempat menangkis ayunan golok tersangka. Perlawanan korban membuat tersangka semakin brutal.
"Selanjutnya korban ditendang hingga tersungkur di sawah," jelas Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Masngudin, dari hasil rekonstruksi yang dilakukan oleh oleh Polsek Buluspesantren dan Sat Reskrim Polres Kebumen.
Saat korban tersungkur, tersangka kembali mengayunkan goloknya yang ia persiapkan di tas ranselnya sebanyak lima kali. Akibat perbuatan sadisnya itu, kepala korban sampai terputus. Korban pun tewas seketika di TKP.
Setelah kepala terputus, dalam adegan nomor 27, tersangka berusaha akan memasukan kepala ibunya ke dalam tas ransel. Karena tidak muat, kepala korban akhirnya hanya ditutup tas ransel. SM yang panik, lalu meninggalkan korban dan melarikan diri mengendarai sepeda ontel. Sementara jasad Ibunya ditinggalkan terkapar di pematang sawah.
Insiden pembunuhan sadis itu terjadi pada Jumat (9/3/3018) siang sekitar 13.00 WIB lalu. Kapolres AKBP Arief Bahtiar di Mapolres Kebumen, Sabtu (10/3/2018) siang, memperlihatkan barang bukti yang disita dari tersangka pembunuhan ibu kandung.
Seorang saksi, Jumadi (49), tetangga korban Sutarmi (50), mengatakan awal mula kejadian, pelaku Sumudi (35) datang meminta uang kepada ibunya. Karena tidak dituruti, akhirnya pelaku menebas leher Sutarmi memakai parang di pematang sawah. Parang itu dimasukkan Sumudi ke dalam tas ranselnya.
"Korban datang minta uang kepada ibunya. Oleh ibunya tidak dituruti. Korban minta uang 500 ribu. Selanjutnya korban dibunuh oleh Sumudi," kata Jumadi yang mengetahui persis kejadian itu.
Sejumlah barang bukti juga disita polisi, di antaranya parang yang digunakan untuk memenggal kepala korban, baju korban, tas ransel tersangka, dan sepeda kayuh milik tersangka. Akibat perbuatannya itu, Sumudi disangkakan melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Sementara itu, pelaku mengaku tak menyesal usai menghabisi nyawa wanita yang telah melahirkannya itu.

3 dari 3 halaman

Barang bukti yang dikumpulkan

Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar mengatakan akan melakukan tes kejiwaan kepada pelaku. Informasi yang diperoleh kepolisian, tersangka pernah mengalami gangguan jiwa beberapa tahun lalu.
Kesaksian Slamet (51), Kepala Desa Bocor yang hadir di Mapolres Kebumen, mengungkap sedikit kepribadian tersangka. Dalam kesehariannya, pelaku dikenal temperamental.
"Kalau di rumah, Sumudi orangnya temperamen. Suka marah-marah. Terutama kepada ibu dan adik perempuannya. Sumudi biasanya marah kalau tidak dikasih uang," jelas Slamet.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya