1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Kisah Yusuf Nugraha, dokter yang tarifnya 10 botol plastik bekas

Penulis : mulan

12 Mei 2018 18:51

Program botol plastik

Planet Merdeka - Mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal biasanya terkenal dengan biaya yang mahal. Hingga banyak warga yang kurang mampu lalu kesulitan untuk masalah pelayanan kesehatan.

Namun, di Cianjur sebuah klinik kesehatan memberikan layanan kesehatan nyaris cuma-cuma bagi warga. Nyaris cuma-cuma? Sebab, para pasien cukup memberikan 10 botol plastik bekas sebagai ganti ongkos berobat.

Tempat itu adalah Klinik Harapan Sehat di Desa Sukasari, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang didirikan dr Yusuf Nugraha pada 2008 .

“Masyarakat umum, bisa datang dengan membawa 10 botol minuman bekas untuk bisa berobat secara gratis,” kata Yusuf.

Yusuf memilih botol plastik bekas karena selain bisa dijual kembali sekaligus membuat masyarakat terlibat dalam membersihkan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka.

“Kalau sampah plastik dibuang sembarangan sangat lama terurai oleh tanah. Maka saya ingin mengajak masyarakat untuk turut serta mengurangi pemanasan global tapi dengan cara yang mudah mereka pahami,” katanya.

2 dari 4 halaman

Program lainnya

Selain membayar dengan botol bekas, Yusuf juga memiliki beberapa program unik untuk akses kesehatan gratis di kliniknya.

Bagi pasien yang terbilang mampu tetap dikenakan biaya pengobatan. Namun, Yusuf memberikan keringanan biaya jika pasien tersebut membawa "dompet obat".
Dompet obat adalah program lain yang dilakukan Yusuf untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan plastik.
3 dari 4 halaman

Awalnya sepi

Di awal berdirinya, amat sedikit warga yang datang ke klinik ini meskipun sudah menawarkan layanan pengobatan gratis.

Kondisi ini disebabkan ketidaktahuan, rasa takut, dan rasa malu masyarakat di sekitar klinik. Setelah melakukan evaluasi, baru pada 2009 klinik ini mulai ramai dikunjungi masyarakat.

“Awalnya, program yang paling banyak dipilih itu mengaji 1 juz, mayoritas warga sana kan Muslim. Baru tiga tahun terakhir program 10 botol itu sedang tinggi-tingginya,” papar pria kelahiran 1981 ini.

Botol-botol yang terkumpul kemudian dilimpahkan kepada pengepul dan hasil penjualannya digunakan untuk melakukan subsidi silang dan menutup biaya operasional klinik.

Menurut dokter jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi ini, dia tidak pernah merugi dengan layanan kesehatan yang ditawarkannya.

“Selama ini justru surplus, kita kalau mau berbagi tidak perlu memikirkan bagaimana-bagaimananya,” tuturnya.
4 dari 4 halaman

Lokasi yang terpilih

Pemilihan lokasi klinik di Cianjur ini bukan tanpa alasan. Yusuf menuturkan, ia pernah tinggal di daerah tempat kliniknya berdiri saat ini dan memahami kondisi masyarakat setempat.

Saat ini, Yusuf melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk bekerja bersama menggerakkan masyarakat agar lebih sadar dengan kesehatan diri dan lingkungan.
“Sekarang bukan lagi jamannya Batman, Superman. Sekarang jamannya Avengers, kerja bareng-bareng,” ujar Yusuf sambil tertawa kecil.

Berkat layanan kesehatan unik ini Klinik Harapan Sehat berhasil menjadi juara pertama klinik berprestasi tingkat Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat.

Yusuf saat ini mengaku masih fokus mengembangkan kliniknya meski tetap berharap agar program gagasannya ini bisa dipraktikkan dalam wilayah yang lebih luas.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : mulan

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya