1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Berawal Ingin Kirim Video Cara Melukis, Guru SD Ini Malah Kirim Video Asusila di Grup Kelas

Penulis : Ronz

15 Oktober 2020 18:41

Guru itu mengaku dapatkan video dari kiriman grup lainnya.

Planet Merdeka - Seorang guru Sekolah Dasar (SD) membuat geger lantaran salah pencet dan akhirnya mengirim sebuah video mesum di group kelas mengajarnya.

Nasib apes ini dialami oleh guru di salah satu SD wilayah Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Guru tersebut tak sengaja mengirimkan video asusila ke grup WhatsApp wali murid.

Mengutip dari tribunbali, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta, mengatakan itu terjadi sekitar sepekan lalu.

Awalnya, guru tersebut hendak mengirimkan video cara melukis dalam kelas online atau daring di grup WhatsApp kelas. Namun, ia malah salah pencet sehingga yang terkirim justru video asusila.

Guru itu mengaku dapatkan video dari kiriman grup lainnya.

“Dia dapat kiriman dari luar, tapi tidak ngeh. Itulah yang ditekan dan terkirim,” jelas Sukarta, Senin (12/10/2020).

2 dari 4 halaman

Tak tahu cara menghapus.

Menurutnya, guru tersebut panik dan gaptek lantaran tidak langsung menghapus kirimannya. Semestinya, begitu salah kirim, harusnya dihapus.

Tak tahu cara menghapus, guru itu tak segera menghapusnya. Setelah beberapa jam, akhirnya kiriman itu pun tak dapat dihapus.

Seperti diketahui, aplikasi pesan instan WhatsApp memungkinkan penggunanya untuk menghapus kiriman sehingga tak lagi bisa dilihat oleh orang lain. Sayangnya, itu ada jeda waktunya, ketika sudah beberapa jam, kiriman tak lagi bisa dihapus untuk semua.

Panik, guru yang diketahui berstatus tenaga kontrak daerah (Guru Tidak Tetap), kemudian mendatangi kediaman murid-muridnya untuk meminta maaf karena kelalaiannya.

Tak hanya itu, guru itu juga meminta bantuan kepala desa untuk memfasilitasi pertemuan dengan seluruh orang tua murid.
3 dari 4 halaman

Dipanggil dan diperiksa

Sebagai Kepala Disdikpora Bangli, Sukarta juga telah memanggil guru tersebut.

Berdasarkan kronologi dan kajian yang dilakukan, Sukarta menilai apa yang dilakukan guru itu murni ketidaksengajaan karena kurang hati-hati.

"Ia juga langsung mengirimkan video tersebut tanpa mengecek video yang akan dikirimkan. Dan harusnya waktu itu dia tidak gusar, namun cepat-cepat dihapus.

Tapi dia bingung karena sudah kadung terkirim dan tidak tau cara menghapus,” tutur Sukarta.
4 dari 4 halaman

Diselesaikan secara kekeluargaan.

Adapun pertemuan dengan wali murid telah dilakukan pada Senin (12/10/2020).

Permasalahan itu pun telah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi.

Selain itu, guru tersebut juga akan mendapat pembinaan dari Disdikpora.

Lebih lanjut, Sukarta mengimbau kepada seluruh guru untuk tidak mengikuti grup yang berhubungan dengan pornografi.

Ia juga mengingatkan untuk selalu mengecek terkait video yang tersimpan di ponsel.

"Jika ada yang mengirimkan video asusila, sebaiknya segera dihapus," tegasnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya