1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Beredar Foto Formulir Pasien Baru Puskesmas di Yogyakarta dengan Pilihan 5 Jenis Kelamin

Penulis : Moana

12 Agustus 2019 10:48

Beredar formulir dengan 5 pilihan jenis kelamin

Planet Merdeka - Baru-baru ini, publik digegerkan dengan foto formulir untuk pasien baru di Puskesmas Umbulharjo II, Kota Yogyakarta.

Foto formulir itu berisi 5 pilihan jenis kelamin. Sontak saja, foto itu langsung menjadi sorotan dan membuat netizen di media sosial geger.

2 dari 10 halaman

Diunggah oleh akun Facebook

Dalam foto formulir yang beredar itu ada 5 pilihan jenis kelamin yakni (1) laki-laki, (2) perempuan, (3) intersexed, (4) transgendered dan (5) transexed.

Foto itu sendiri pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Yuda Wicaksana Putra. Ia mengatakan bahwa pada saat itu, ia berencana untuk melakukan pemeriksaan di Puskesmas dan menggunakan BPJS.

"Hari Selasa lalu saya periksa. Saya belum pernah pakai BPJS, lalu periksa ke Puskesmas," ujar Yuda.
3 dari 10 halaman

Mengisi formulir pasien baru

Ia pun lantas pergi ke Puskesmas Umbulharjo II. Menurut Yuda, itu adalah pertama kalinya ia melakukan pemeriksaan di Puskesmas tersebut.

Ketika datang di Puskesmas tersebut, Yuda pun diminta untuk mengisi formulir sebagai pasien baru. Istri Yuda kemudian yang mengisi formulir tersebut.
4 dari 10 halaman

Awalnya akan posting tentang pertama kali gunakan BPJS

Yuda pun menuturkan bahwa dirinya mengabadikan formulir itu hanya untuk membuat postingan di Facebooknya. Pasalnya selama 10 tahun baru kali itu, Yuda menggunakan BPJS nya.

"Di situ formulirnya saya foto, awal saya itu mau buat postingan cerita tentang sudah 10 tahun lebih kok baru sekarang mau pakai (BPJS)," tuturnya.
5 dari 10 halaman

Mempertanyakan 5 pilihan jenis kelamin

Empat hari setelah dari Puskesmas, Yuda pun kemudian memposting formulir tersebut. Dan ketika akan memposting foto itu, Yuda baru menyadari bahwa di formulir tersebut terdapat 5 jenis kelamin.

Oleh karena itu, niatnya bercerita tentang dirinya baru pertama kali menggunakan layanan BPJS menjadi mempertanyakan mengenai jenis kelamin yang ada di formulir tersebut.

"Saya menulis, saya kira jenis kelamin itu ada dua, tapi ternyata sekarang ada lima. Ya hanya pertanyaan ingin tahu yang tiga itu apa? Itu sih, tidak ada niatan lain," ungkapnya.
6 dari 10 halaman

Dibagikan kembali oleh akun lainnya

Yuda pun tak menyangka, bahwa postingannya itu kemudian menjadi viral. Ada pula yang share dengan caption berbeda dari yang ditulisnya di akun Facebook-nya. Terkait hal itu, dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

"Kemudian ada yang save, nge-share ke (akun) lain dan memberi caption berbeda cerita dengan yang saya tuliskan," ungkapnya.
7 dari 10 halaman

Penjelasan Dinas Kesehatan

Terkait dengan foro yang beredar itu, pihak Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia membenarkan bahwa formulir tersebut memang dari salah satu puskesmas di Kota Yogyakarta.

Namun, formulir tersebut ternyata tak seharusnya diberikan kepada pasien sebagai formulir pasien baru. Sementara itu, terkait dengan format formulir untuk pasien baru, lanjut Fita, hanya berisi dua pilihan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan. Sementara formulir yang beredar dengan lima jenis pilihan kelamin hanya untuk keperluan internal puskesmas.
8 dari 10 halaman

Untuk pasien yang sudah menjalani tahap pemeriksaan awal

Lebih lanjut, Fita mengatakan bahwa kemungkinan terjadi kelalaian dalam memberikan formulir tersebut.

Formulir dengan 5 jenis kelamin tersebut menurut Fita diisi setelah pasien menjalani tahap pemeriksaan awal. Dan isinya pun sangat rahasia dan tak boleh disebar luaskan.
9 dari 10 halaman

Untuk mengidentifikasi kondisi medis seseorang

Informasi mengenai jenis kelamin tersebut penting dan diperlukan untuk mengidentifikasi kondisi medis atau diagnosis. Menurut Fita, hal itu sama halnya seperti saat seorang pasien diminta untuk menuliskan riwayat penyakitnya.

"Ada hal-hal atau info yang itu kami butuhkan untuk kepentingan jajaran kesehatan. Di kesehatan juga ada hal-hal yang tidak boleh diekspos. Kami, tenaga kesehatan, pun tidak boleh mengeluarkan karena rahasia pasien," tuturnya.
10 dari 10 halaman

Menjadi bahan koreksi

Terkait dengan hal itu, Fit pun berjanji bahwa ke depan, pihak terkait akan lebih berhati-hati dengan hal serupa. Dan hal ini dijadikan sebagai sebuah pembelajaran dan koreksi diri.

"Ini sesuatu yang positif bagi kami untuk mengoreksi diri dan lebih berhati-hati lagi," ungkapnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya