1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Biadab, Seorang Bidan Di Sumsel Diperkosa dan Dirampok 5 Orang Secara Kejam

Penulis : Queen

21 Februari 2019 10:34

Bidan desa di Sumsel diperkosa

Planet Merdeka - Bidan desa diperkosa dan dirampok di tempat kerjanya di Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan (Sumsel) kini menjadi sorotan. Kasus ini mendapat perhatian khusus Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel. Pasalnya, kasus tersebut dinilai kasus kejam.

2 dari 9 halaman

Pelaku berjumlah 5 orang

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan pihaknya telah memerintahkan Kapolres dan Puslabfor serta dibantu oleh tim Polda Sumsel untuk melakukan investigasi dalam mengungkap kasus ini. Zulkarnain menduga pelaku pemerkosaan terhadap bidan desa berinisial Y (25) berjumlah 5 orang. Namun, wajah korban belum dapat diidentifikasi karena saat melancarkan aksinya wajah pelaku ditutup.

“Pelaku ini melakukan pengancaman serta membekap korban saat melancarkan aksinya,” kata Zulkarnain saat ditemui di Mapolda Sumsel, Rabu (20/1).
3 dari 9 halaman

Barang bukti yang diamankan polisi

Meski begitu, Zulkarnain mengaku beberapa barang bukti telah diamankan dan keterangan saksi yang berada di sekitaran lokasi juga dikumpulkan. Barang bukti dan keterangan saksi menjadi petunjuk bagi polisi untuk mencari para pelaku perampokan diserta pemerkosaan ini.
4 dari 9 halaman

Korban saat ini sedang divisum

Menurut Zulkarnain, korban masih menjalani proses perawatan di rumah sakit Bhayangkara Palembang untuk memulihkan kondisi trauma yang dialami korban sembari menunggu hasil visum dari RS Bhayangkara Palembang.
“Kami sangat serius menangani kasus ini dan kami akan menangkap para pelakunya,” tutupnya.
5 dari 9 halaman

Kronologi kejadian

Seperti diketahui, korban yang berprofesi sebagai bidan desa ini menjadi korban perampokan disertai pemerkosaan saat berada di Poskesdes, tempat korban bekerja. Kejadian ini berawal saat korban menginap di Poskesdes di Kabupaten OI, Sumsel bersama anaknya berusia 9 bulan, Selasa (18/2). Kondisi pintu yang tidak terkunci, membuat pelaku dengan mudah masuk.
Kemudian, pelaku langsung menutup kepala korban dengan menggunakan bantal dan mencekik leher korban. Bahkan, pelaku juga sempat mengancam akan membunuh korban.
.
6 dari 9 halaman

Korban dirampok

Korban kemudian diperkosa pelaku. Usai melakukan pemerkosaan, pelaku mengambil telpon genggam milik korban beserta uang Rp 500 ribu. Pelaku kemudian kabur. Hingga, akhirnya korban meminta tolong kepada warga. Dari TKP, polisi menyita barang bukti yang digunakan pelaku untuk menjalankan aksinya seperti bantal dan lainnya.
“Kami masih menyelidiki kasus ini untuk mencari pelaku pemerkosaan disertai perampokan ini,” ucap Kasat Reskrim Polres OI, AKP Maliki Ibrahim.
7 dari 9 halaman

Korban alami trauma

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami trauma psikis. Y terus menangis saat ditemui orang lain.
Kasubbid Yanmeddokpol RS Bhayangkara Dr Yunita L. Mars mengungkapkan, di tubuh Y ditemukan sejumlah luka lebam di tubuhnya.
"Kalau dari fisiknya sudah jelas ada luka-luka. Ada luka di mata dan bekas cekikan di leher,"ujarnya saat ditemui di Ruang DVI RS Bhayangkara, Rabu (20/2/2019).
8 dari 9 halaman

Korban tidak dapat ditemui sementara waktu

Pihak RS Bahyangkara menyarankan beberapa pihak keluarga, teman, dan keluarga tidak menemui Y untuk sementara.
"Korban kalau ketemu orang lebih banyak menangis. Itu kenapa saya minta serta mengimbau pada pihak keluarga dan rekan-rekannya untuk jangan terlalu banyak dulu yang menemui korban di ruangannya," kata dia saat ditemui di Ruang DVI RS Bhayangkara, Rabu (20/2/2019).
9 dari 9 halaman

Semua pihak bersedih atas apa yang dialami bidan desa

Kini korban juga dirawat di RS Bhayangkara. Saat kejadian, mata korban ditutup dengan kain dan lehernya dalam kondisi setengah dicekik.
Pihak RS Bhayangkara mengungkapkan hal tersebut karena ditemukan sejumlah luka di bagian leher korban. Keluarga korban merasa sedih atas kejadian yang dialami Y (27).
"Kita semua merasa lemas. Bukan hanya pihak keluarga, teman-temannya juga merasa prihatin semua," kata Paman Y, Saropah (53)
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya