Biadab, Pria di Probolinggo perkosa anak kandungnya sendiri hingga hamil dan melahirkan

Berawal dari bulan Februari 2018

Mad, sapaan akrabnya, sudah punya anak dari rahim anaknya sendiri. Berawal dari bulan Februari 2018, korban yang berinisial M, dihampiri bapaknya di kamarnya.

Saat itu, istri tersangka sekaligus ibu korban sedang keluar rumah. Pelaku lalu memaksa korban untuk melayani nafsu bejatnya.

Korban dibawah ancaman

"Korban takut. Wajar saja, saat itu yang memaksa bapaknya sendiri. Jadi, korban menolak tapi tidak bisa berbuat apa - apa," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto, Selasa (18/6/2019) siang.

Korban hamil

Riyanto menjelaskan, awalnya tersangka membuka baju korban. Setelah itu menjalar hingga celana dan lainnya, hingga akhirnya korban telanjang bulat.

"Di situ puncaknya. Tersangka menyetubuhi anak kandungnya sendiri," jelas Kasatreskrim AKP Riyanto.

Tak lama, kata AKP Riyanto , korban hamil. Dugaan awal, saat itu sperma tersangka masuk ke dalam alat kelamin korban. Sehingga, korban hamil dan mengandung anak dari ulah bejat bapaknya.

"Maret 2019 kemarin, korban melahirkan seorang anak. Nah itu, anak bapaknya. Di situ, ibu korban memaksa korban untuk menceritakan siapa yang menyetubuhinya. Dan akhirnya, korban pun mengaku bahwa yang berbuat itu adalah bapaknya sendiri," ungkapnya.

Ibu korban sempat tak percaya

Dari pengakuan korban itu, mantan Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota mengatakan, ibu korban lalu emosi. Kata Kasat, ibunya tak percaya yang menghamili putrinya itu ternyata suaminya sendiri.

"Dari awal masa kehamilan itu, korban tak berani bercerita dan terbuka. Korban ketakutan dan ada tekanan dari bapaknya. Tapi, setelah melahirkan, korban akhirnya jujur ke ibunya," paparnya.

Ibu korban lalu buat laporan ke polisi

Ibu korban langsung membuat laporan ke polisi. Ia datang ke Polres Juni 2019 kemarin dan melaporkan kejadian pemerkosaan yang dialami anaknya itu.

"Kami langsung bergerak dan mencari bukti di lapangan. Setelah tersangka tahu, kasus ini dilaporkan ke polisi, yang bersangkutan menghilang. Nah, Senin kemarin, kami dapat informasi bahwa tersangka ada di Krucil, daerah pegunungan," tambahnya.

Pelaku berniat untuk kabur

Dari informasi itu, Riyanto mengaku langsung memburu tersangka. Pihak kepolisian juga sempat kehilangan jejak karena tersangka sudah menghilang lebih dulu ini seolah tak ingin melewatkan informasi tersebut.

"Dan benar. Saat kami tangkap di sebuah rumah, tersangka ini sedang mempersiapkan barang - barangnya untuk dibawa pergi. Rencananya, tersangka mau ke Malaysia, ia mau melarikan diri," jelasnya.

Nasib pelaku

Saat ini, tersangka masih diintrogasi. Ia menyebut, kasus ini masih dalam pengembangan. Untuk sementara, tersangka akan dikenakan pasal 76D jo pasal 81 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.