1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Bocah 13 tahun korban perkosaan di Pekanbaru melahirkan, tak disangka ternyata ini pelakunya

Penulis : Queen

15 Maret 2018 10:29

Remaja asal Kampar, Pekanbaru ini diperkosa oleh anggota keluarganya sendiri hingga hamil. Ia tak menyangka bahwa sosok ayah dari bayi yang dikandungnya tak lain ialah ayah tirinya sendiri. Korban yang berinisial MH juga mengaku mendapat ancaman bila membocorkan perlakuan bejatnya kepada orang lain.
Awalnya, MH tak mengetahui kalau dirinya sedang hamil. Remaja 13 tahun ini mengaku tidak mengetahui kalau dirinya tengah mengandung 7 bulan bahkan ia mengaku tidak merasa mual. Ia hanya mengaku selalu buang air kecil.
Warga Desa Karya Indah Kecamatan Tapung ini pernah merasakan ada keanehan di perutnya. Hingga akhirnya ibunya, JH cemas membawa MH ke Bidan desa.
"Mama bawa ke bidan," katanya saat ditemui di Sekretariat P2TP2A Kampar, Kamis (8/3/2018).
Setelah dicek, ternyata cairan yang keluar dari kelaminnya adalah air ketuban. Dari situlah baru diketahui MH hamil.
Menurut Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar, bidan menyatakan air ketuban sudah pecah. Kemudian MH dilarikan ke RS Sansani di Pekanbaru.
Bayi perempuan MH lahir prematur secara normal, Senin (5/3/2018). Pihak keluarga juga kaget mengapa MH bisa hamil.
Awalnya, korban tak mau berbicara soal siapa sosok yang menghamilinya hingga akhirnya MH mengaku siapa orang yang telah menghamili dirinya.
Ketua P2TP2A Kampar, Hafiz Tohar mengungkapkan, cerita demi cerita yang disampaikan MH di balik kehamilan dan persalinannya menimbulkan kecurigaan. Pengakuan MH berubah-ubah soal kronologis kejahatan yang membuatnya berbadan dua.
Menurut Hafiz, MH takut mengungkap cerita sebenarnya karena berbulan-bulan dia berada di bawah ancaman MEH, sang ayah tiri.
"Kita terus bujuk supaya cerita yang sebenarnya. Dia menangis. Akhirnya mau terbuka," ungkapnya.
Hafiz menuturkan, MH mengaku dicabuli berkali-kali sampai hamil namun tidak ada satupun keluarga yang tahu kalau MH hamil, termasuk MH sendiri. Bahkan Ibu MH, JH juga mengaku tidak tahu putrinya hamil.
"Ibu korban mengaku, tidak ada keanehan perilaku korban dan ayah tirinya di rumah," kata Hafiz.
Menurut dia, hubungan antara ibu korban dan ayah tirinya kurang diterima oleh keluarga besar. Hafiz mengatakan, JH dan MEH menikah sekitar tiga tahun lalu di Pelalawan. Kemudian tinggal di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung. MH belakangan datang dari kampung halamannya di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Korban mengaku, pelaku (MEH) mencabuli MH sejak tinggal bersama (di Karya Indah)," pungkas Hafiz.
Sebelum mengakui ayah tiri pelakunya, MH mengatakan dia dirudapaksa pada suatu siang beberapa bulan lalu. Ia tidak ingat lagi hari dan tanggal kejadian itu. Seorang pria tiba-tiba masuk ke rumahnya yang terletak di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung. 
"Sudah lama. Nggak ingat lagi," katanya saat ditemui di Kantor Pusat Pelayananan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kampar, Kamis (8/3/2018).
Remaja berkulit hitam ini masih sangat belia dengan tubuh mungilnya yang memiliki tinggi sekitar 150 sentimeter. MH sama sekali tidak kenal pelaku karena pria bejat itu memakai sebo saat melampiaskan nafsu bejatnya.
Yang ia tahu, pelaku itu kurus tinggi dan berkulit putih dan pelaku masuk dari pintu depan rumah. Saat itu, MH sedang berada di kamar mandi.
Siang itu, ia sedang sendiri. Pelaku langsung mencarinya sampai ke kamar mandi. Lalu memaksanya masuk ke dalam kamar. Di kamar itulah ia dirudapaksa. Pelaku kemudian mengancam MH setelah melakukan aksinya.
"Jangan bilang sama bapak mamamu! Kubunuh kau kalau kau bilang," ujar MH mengulang ancaman pelaku. Setelah itu, pelaku pergi begitu saja.‎ Sejak itu, pelaku tidak pernah datang lagi.
"Hanya sekali itu aja," katanya.
Kecurigaan ayah tiri sebagai pelaku rudapaksa sudah diungkap RN, abang MH. Ia menduga pelaku rudapaksa adiknya itu adalah ayah tirinya sendiri berinisial MEH karena MEH menghilang sejak Jumat (9/3/2018) lalu.
Hari itu, MEH mestinya memenuhi panggilan Kepolisian Resor Kampar untuk dimintai keterangannya terkait laporan tentang dugaan pencabulan yang menimpa MH.
"Kami menduga dialah (MEH) pelakunya," ungkap RN saat dihubungi Minggu (11/3).
Hilangnya MEH menjadi dasar dugaan tersebut pasalnya, MEH belum kembali hingga Minggu (11/3/2018) sejak menghilang Jumat. RN juga mengungkap bahwa nomor kontak MEH sudah tidak aktif lagi. Ia menceritakan, MEH pergi meninggalkan rumah di Kilometer 11 Jalan Garuda Sakti Desa Karya Indah Kecamatan Tapung dengan alasan ingin pergi ke Mapolres Kampar.
"Rupanya menghilang. Sampai sekarang belum balik," kata RN.
Terlepas dari perlakuan jahat ayah tirinya, MH bersyukur anaknya lahir dengan selamat.
‎MH melahirkan bayi perempuan secara normal, pada hari Senin (5/3) lalu.
Bayinya yang terlahir prematur kini dirawat di RSUD Bangkinang dan diberi nama Pelangi. Bayi malang itu sempat dirawat seorang bidan desa bernama Siska dengan peralatan seadanya. Nama Pelangi itu diusulkan oleh Bidan Siska di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung.
"Bu bidan yang bilang, Pelangi aja namanya," katanya.
MH sempat memanggil bayinya dengan "adik". Ini memang cukup mengejutkan. MH mengaku malu memanggil bayinya dengan anak.
"Malu panggil nak. Jadi nanti panggil Pelangi aja," ujarnya.
MH sangat menyayangi bayinya. Ia juga bertekad membesarkan Pelangi.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya