Demi Pengobatan Suami, Nenek Mumun Nekat Jual Ginjal
Penulis : minerva
3 April 2019 16:23
Begini tulisan di karton Nenek Mumun
Karton berwarna merah muda yang bertuliskan meminta bantuan untuk membeli ginjalnya untuk biaya pengobatan suaminya, Leo (68). Dia juga membawa sebuah kotak kardus yang bertuliskan meminta sumbangan untuk biaya pengobatan suaminya.
Nenek Mumun nekat menjual ginjalnya dipinggir jalan
Mumun menjual ginjalnya di pinggir jalan di Jalan Raya Perjuangan, Margamulya, Bekasi Utara, Kota Bekasi samping Stasiun Bekasi, sambil memegang kertas karton yang bertuliskan menjual ginjal.Begini tulisan di karton Nenek Mumun
Karton berwarna merah muda yang bertuliskan meminta bantuan untuk membeli ginjalnya untuk biaya pengobatan suaminya, Leo (68). Dia juga membawa sebuah kotak kardus yang bertuliskan meminta sumbangan untuk biaya pengobatan suaminya.
Nenek Mumun sudah coba jual ginjal dari 2017?
Usaha Mumun dilakukan sejak tahun 2017. Selain di Bekasi, ia mengaku telah mendatangi beberapa tempat seperti Bogor, Depok dan Jakarta. Untuk di Bekasi, dia sudah mulai beraksi sejak Senin (1/4) kemarin. Mumun datang ke Bekasi menaiki kereta dari Bogor.Dia berkisah, sejak lima tahun lalu suaminya menderita sakit komplikasi mulai dari Jantung, gula darah, hipertensi dan penyempitan pada tulang pinggang. Sejak itu, suaminya sudah tidak dapat bekerja sebagai buruh serabutan untuk menafkahi keluarganya. Sehingga Mumun mengaku berusaha menggantikan posisi suaminya dengan bekerja sebagai buruh cuci.
Nekat jual ginjal karena tak tega dengan sakit sang suami
Nenek Mumun nekat menjual ginjalnya lantaran tak tega melihat suaminya menderita sakit. Ia juga nekat menjual ginjal tanpa diketahui keluarganya maupun anaknya. Dia tak ingin merepotkan anaknya karena kondisi ekonomi anaknya juga cukup sulit hanya bekerja sebagai tukang ojek dan buruh cuci."Anak saya yang pertama kerjanya tukang ojek, terus yang kedua buruh cuci, saya enggak bilang kalau saya mau jual ginjal kaya gini, tapi demi suami, buat berobat, saya enggak mau ngerepotin mereka," katanya.
Belum ada bantuan dari Pemerintah
Selama lima tahun, saat sang suami sakit, Mumun mengaku tak mendapat bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten Bogor. Bahkan, Mumun mengaku pernah dimarahi pihak kelurahan di mana ia tinggal saat meminta bantuan.
"Enggak ada (bantuan dari pemerintah), malah waktu itu saya diomelin sama kelurahan, katanya kenapa enggak konfirmasi dulu ke kelurahan. Padahal enggak ada yang peduli dengan saya," jelasnya.
Sering diberi uang pengguna jalan, tapi beluma da yang membeli ginjalnya.
Selama di Bekasi, aksi Mumun ternyata mendapat simpati dari para pengguna KRL dan pengendara yang melintas di kawasan Stasiun Bekasi dengan memberikan uang.
"Cuma ada yang ngasih uang saja, enggak ada yang nawarin mau beli ginjal saya. Saya hanya sampai sore saja, karena enggak tega ninggalin suami sendiri dirumah. Uang sumbangan ini saya gunakan buat biaya berobat dan makan suami saya," pungkasnya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : minerva
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.