1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Dibebaskan, Sejumlah Napi Lapas Gorontalo Goyang TikTok saat Keluar

Penulis : Ronz

9 April 2020 13:09

66 narapidana di Lapas Kelas II A Kota Gorontalo dibebaskan sesuai Peraturan Menteri Hukum dan HAM terkait penanggulangan dan pencegahan virus Corona.

Planet Merdeka - Sejumlah Napi Lapas Kelas IIA Gorontalo, yang namanya terdaftar dalam program asimilasi Kemenkumham RI dalam upaya memutus penyebaran virus Covid-19 (Corona Virus), telah dibebaskan.

Mengutip laman liputan6, setidaknya ada 66 narapidana di Lapas Kelas II A Kota Gorontalo dibebaskan sesuai Peraturan Menteri Hukum dan HAM terkait penanggulangan dan pencegahan virus Corona. Para napi bebas usai mendapat asimilasi dengan dipulangkan ke rumah masing masing.

2 dari 4 halaman

Mereka membuat video TikTok sambil berjalan menuju pintu keluar lapas.

Keputusan itu membuat puluhan napi yang dibebaskan bersuka cita. Menariknya, untuk merayakan kebebasan, mereka membuat video TikTok sambil berjalan menuju pintu keluar lapas. Aksi para narapidana ini turut direkam oleh petugas lapas.

Ignatius Gunaidi, Kalapas Kelas II A Gorontalo mengatakan video tik tok merupakan permintaan dari para napi bebas sebagai bentuk ekspersi kebahagiaan karena telah dinyatakan bebas.
3 dari 4 halaman

TikTok sejumlah Napi Lapas Kelas IIA Gorontalo.

"Menampung (keinginan) beliau-beliau ini dengan sukacita (kebebasan),” ujar Kalapas Kelas II A Gorontalo, Ignatius Gunaidi.

Aksi TikTok para narapidana yang bebas itu pun disambut tawa oleh keluarga mereka yang telah menunggu di depan pintu keluar lapas.

4 dari 4 halaman

Ignatius juga mengatakan para narapidana yang mendapat asimilasi di rumah merupakan narapidana yang telah menjalani satu per dua masa pidana atau dua pertiga masa pidana hingga 31 Januari 2020.

Salah satu narapidana yang dinyatakan bebas, Nurharis (50) mengaku belum memiliki rencana apapun pascabebas. Hal itu tidak terlepas dari pemberian asimilasi di rumah yang berarti para narapidana masih tetap berada di dalam rumah pascabebas.

"Dengan adanya kita di asimilasikan di rumah maka berarti pekerjaan apapun (diluar umah) belum dapat dilakukan," ucapnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya