Dibully Teman, Jari dan Tangan Siswa SMP di Malang ini Bengkak dan Membiru
Penulis : Moana
3 Februari 2020 11:52
Viral anak jadi korban bully
Aksi perundungan kembali terjadi. Kali ini diketahui dari sebuah video yang viral di media sosial.
Video itu memperlihatkan seorang anak yang menjadi korban bully berbaring di atas kasur sambil menangis menahan rasa sakit di jarinya. Jari dan tangan anak tersebut terlihat membengkak dan membiru.
2 dari 8 halaman
Terus menangis kesakitan
Video ini bermula dari unggahan akun Twitter @black_valley1 pada Sabtu (01/02/2020). Dari video itu, tampak seorang anak laki-laki yang terbaring di ranjang dan menangis menahan rasa sakit.
Anak laki-laki ini menangis sambil berguling sesekali saat tangannya akan diobati. Jari jemari di tangan kanannya ini terlihat bengkak dan membiru. Tak cuma itu bahkan pergelangan tangan kanannya juga lebam membiru. Seorang wanita yang diduga adalah ibu dari anak tersebut pun sempat akan membasuh dan mengobati jari jemari anak ini. Tapi anak ini sempat mengatakan kalau merasakan sakit yang luar biasa.
"Perih Bun, perih bund..." teriak anak yang diketahui berinisial MS ketika memasukan jarinya ke dalam gelas plastik berisi air.
"Pelan-pelan," ucap seorang perempuan.
Terlihat di ruangan anak ini berada ia tak sendirian. Ia juga ditemani oleh keluarga lainnya. Anak ini sendiri hanya bisa terus menangis dan merintih menahan sakit yang dideritanya akibat menjadi korban bullying.
Anak laki-laki ini menangis sambil berguling sesekali saat tangannya akan diobati. Jari jemari di tangan kanannya ini terlihat bengkak dan membiru. Tak cuma itu bahkan pergelangan tangan kanannya juga lebam membiru. Seorang wanita yang diduga adalah ibu dari anak tersebut pun sempat akan membasuh dan mengobati jari jemari anak ini. Tapi anak ini sempat mengatakan kalau merasakan sakit yang luar biasa.
"Perih Bun, perih bund..." teriak anak yang diketahui berinisial MS ketika memasukan jarinya ke dalam gelas plastik berisi air.
"Pelan-pelan," ucap seorang perempuan.
Terlihat di ruangan anak ini berada ia tak sendirian. Ia juga ditemani oleh keluarga lainnya. Anak ini sendiri hanya bisa terus menangis dan merintih menahan sakit yang dideritanya akibat menjadi korban bullying.
3 dari 8 halaman
Para pelaku disanksi materai
Akun pengunggah video ini juga sempat menuliskan sedikit caption pada video anak tersebut.
"Gak bisa ngebayangin kalo ini terjadi pada anak atau adik2 kita. Korban dibully oleh temen sekolahnya..
Entah apa yg ada dipikiran mereka sampe terjadi sprt ini.. Dan para pelaku sementara ini hanya disanksi diatas materai bahwa tdk akan mengulanginya lagi.." tulis No Doubt.
"Gak bisa ngebayangin kalo ini terjadi pada anak atau adik2 kita. Korban dibully oleh temen sekolahnya..
Entah apa yg ada dipikiran mereka sampe terjadi sprt ini.. Dan para pelaku sementara ini hanya disanksi diatas materai bahwa tdk akan mengulanginya lagi.." tulis No Doubt.
4 dari 8 halaman
Netizen ikut geram
Videonya ini pun menjadi viral dan diunggah kembali di media sosial lainnya. Salah satunya di sebuah akun Instagram @fakta.indo. Dan sontak saja setelah diunggah, banyak netizen yang memberikan tanggapan mereka.
"Harus ditindak lanjuti kasus itu, supaya mreka jera, bila perlu masukin penjara aja sekalian”
"Biaya pengobatan mungkin ga seberapa, ditambah ada bpjs.. tapi kesehatan jiwa siapa yg bisa gantiin?"
"SEHARUSNYA SEKOLAH AMBIL TINDAKAN TEGAS, JANGAN LEMBEK”
"Dan juga pelaku bullying diproses hukum!!!"
"Bergurau? Wah bergurau saja bs spt itu? Bergurau spt apa? 7 lwan 1 kok bergurau...."
"Pembelaan yg tidak mendidik..menunggu korban berikut nya"
"Harus d kasi sanksi berat buat yg membully itu"
"Harus ditindak lanjuti kasus itu, supaya mreka jera, bila perlu masukin penjara aja sekalian”
"Biaya pengobatan mungkin ga seberapa, ditambah ada bpjs.. tapi kesehatan jiwa siapa yg bisa gantiin?"
"SEHARUSNYA SEKOLAH AMBIL TINDAKAN TEGAS, JANGAN LEMBEK”
"Dan juga pelaku bullying diproses hukum!!!"
"Bergurau? Wah bergurau saja bs spt itu? Bergurau spt apa? 7 lwan 1 kok bergurau...."
"Pembelaan yg tidak mendidik..menunggu korban berikut nya"
"Harus d kasi sanksi berat buat yg membully itu"
5 dari 8 halaman
Polisi lakukan penyelidikan
Dan diketahui bahwa pelaku pembullyan terhadap MS ada 7 orang. Mereka merupakan siswa SMP Negeri 16 Malang. Setelah video tersebut viral di media sosial. Pihak Polresta Malang Kota pun melakukan penyelidikan. Pihak Polresta sendiri mengaku sudah mendapatkan laporan terkait kejadian bullying ini.
“Kita masih dalam tahap penyelidikan. Karena kita belum bisa menyentuh pada para saksi yang ada di sekolah, termasuk juga murid-murid yang terlibat,” kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata.
“Kita masih dalam tahap penyelidikan. Karena kita belum bisa menyentuh pada para saksi yang ada di sekolah, termasuk juga murid-murid yang terlibat,” kata Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata.
6 dari 8 halaman
Penyidikan dilakukan sesuai dengan UU perlindungan anak
Dikarenakan pelaku dan korban yang masih dibawah umur, pihak Polresta Malang Kota pun menangani kasus ini dengan berpedoman pada Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
“Kita tindaklanjuti. Untuk pasal, pasal 80 ayat 2 karena ini luka berat. Ancamannya juga 5 tahun dengan Rp 100 juta,” katanya.
“Kita tindaklanjuti. Untuk pasal, pasal 80 ayat 2 karena ini luka berat. Ancamannya juga 5 tahun dengan Rp 100 juta,” katanya.
7 dari 8 halaman
Korban trauma
Leonardus pun sempat mengungkapkan kalau kejadian bullying antar siswa ini sudah terjadi pada pekan lalu. Sayangnya pihak korban memilih untuk tak melaporkan kejadian tersebut.
Meski korban sendiri harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang akibat bullying yang dialaminya. Namun setelah kasusnya viral dan banyak dibicarakan oleh orang, pihak korban akhirnya melaporkan kasus perundungan tersebut. MS pun kini masih berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif dikarenakan sejumlah tubuh korban mengalami luka memar. Selain itu korban juga masih trauma dengan kejadian yang dialaminya ini.
“Kemarin kita sudah besuk di Rumah Sakit Lavallette, menyaksikan bahwa kondisi korban masih sakit. Di beberapa bagian tubuhnya, di bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, juga di bagian punggung belakang masih ada bekas memar. Korban masih belum bisa banyak bercerita karena korban masih trauma,” katanya.
Meski korban sendiri harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Lavalette Kota Malang akibat bullying yang dialaminya. Namun setelah kasusnya viral dan banyak dibicarakan oleh orang, pihak korban akhirnya melaporkan kasus perundungan tersebut. MS pun kini masih berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif dikarenakan sejumlah tubuh korban mengalami luka memar. Selain itu korban juga masih trauma dengan kejadian yang dialaminya ini.
“Kemarin kita sudah besuk di Rumah Sakit Lavallette, menyaksikan bahwa kondisi korban masih sakit. Di beberapa bagian tubuhnya, di bagian pergelangan tangan, pergelangan kaki, juga di bagian punggung belakang masih ada bekas memar. Korban masih belum bisa banyak bercerita karena korban masih trauma,” katanya.
8 dari 8 halaman
Periksa sekolah dan para siswa yang lakukan perundungan
Sejauh ini sudah ada 2 saksi yang diperiksa yaitu ibu dan paman korban. Dan pihak penyidik pun akan segera memeriksa pihak sekolah termasuk pula 7 siswa yang telah melakukan perundungan terhadap MS.
“Masih dua saksi yang diperiksa. Ibunya dan pamannya. Selanjutnya nanti dari pihak sekolah. Mungki dari guru-guru atau kepala sekolah. Otomatis kita panggil orang tua dari yang bersangkutan. Tapi ini karena anak, kita hormati hak-haknya,” katanya.
“Masih dua saksi yang diperiksa. Ibunya dan pamannya. Selanjutnya nanti dari pihak sekolah. Mungki dari guru-guru atau kepala sekolah. Otomatis kita panggil orang tua dari yang bersangkutan. Tapi ini karena anak, kita hormati hak-haknya,” katanya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.