1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Diduga Telah Mencuri Rokok, Bocah 13 Tahun Dikeroyok Warga Hingga Tewas

Penulis : Moana

20 Maret 2019 09:36

Bocah 13 tahun tewas usai dikeroyok warga

Planet Merdeka - Peristiwa main hakim sendiri kembali terjadi di Indonesia. Kali ini peristiwa tersebut menimpa seorang remaja berusia 13 tahun.

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur.  Akibat pengeroyokan itu, remaja 13 tahun tersebut kehilangan nyawanya.

2 dari 7 halaman

Diduga mencuri rokok

Peristiwa ini diketahui dari unggahan akun Facebook Eva Kendedes Halilintar. Akun tersebut mengunggah postingan tentang informasi bocah malang itu pada 19 Maret 2019 pukul 12.30 WIB.

Dalam postingan tersebut, diketahui bahwa bocah itu dikeroyok dan dihakimi warga karena diduga mencuri dua bungkus rokok. Bocah tersebut dituduh mencuri rokok di sebuah warung yang berada di Dusun Rempelas, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur pada Sabtu (16/3/2019) pukul 19.15 WIB.
3 dari 7 halaman

Korban meninggal dunia

Korban yang diketahui berinisial RA ternyata sempat menyelamatkan diri dari amukan massa. Korban melarikan diri ke perkebunan jagung. Namun, massa berhasil menghadang dan menangkap RA.

Dan setelah ditangkap, korban pun menjadi bulan-bulanan warga hingga akhirnya RA meregang nyawa.
4 dari 7 halaman

Alami luka serius

Sementara itu, kerabat korban, Sudar mengatakan bahwa saat RA dikafani, di tubuhnya ditemukan beberapa luka. Bahkan lengan kanan korban juga mengalami patah.

Bukan hanya itu, kedua mata korban mengalami lebam, rahang kanan patah dan parahnya lagi, kepala bagian belakang pecah.
5 dari 7 halaman

Kasus ini harus diusut sampai tuntas

Sementara itu, perwakilan dari pihak P2TP2A Lampung Timur, Dian Ansori mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses hukum dari peristiwa main hakim sendiri yang membuat nyawa korban hilang.

Dian juga menuturkan bahwa semua pelaku pengeroyokan yang telah terlibat dalam hilangnya nyawa RA harus diadili dan kasus ini harus diusut sampai tuntas.
6 dari 7 halaman

Kemaluan korban diberi bubuk cabe

Kejadian ini sendiri bermula ketika RA bersama dengan 2 orang temannya, IF dan AL kepergok sedang berada di sebuah warung milik warga.

Melihat 3 bocah tersebut, seorang anak pemilik warung yang melihat kejadian itu langsung berteriak 'maling'. Mendengar teriakan tersebut, warga pun langsung berdatangan dan mencoba mengejar RA dan teman-temannya.

RA dan teman-temannya pun mencoba untuk melarikan diri, namun nahas korban tertangkap oleh warga. RA sendiri sempat mengaku bersalah dan meminta maaf, namun, warga tak mengindahkan hal itu. Warga yang emosi tetap menghakimi RA hingga lengan atas patah, rahang atas patah dan tulang iga patah serta kepala korban pecah. Dan parahnya lagi kepala dan kemaluan korban juga diberi bubuk cabe.

Pihak kepolisian pun kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Permata Hati Way Jepara, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Abdul Muluk, Bandar Lampung. Namun, sayang nyawa korban tidak bisa tertolong dan RA pun meninggal dunia.

Akibat peristiwa tersebut, sekelompok warga mendatangi desa Sinar Bangun untuk melakukan penyerangan. Beruntung, pihak kepolisian bergerak cepat dan peristiwa tersebut bisa dilerai.
7 dari 7 halaman

Pelaku ditangkap

Terkait peristiwa tersebut, pihak kepolisian Polsek Way Jepara dan Polres Lampung Timur pun telah berhasil menangkap dua orang pelaku yang terlibat dalam aksi main hakim tersebut hingga membuat korban meninggal dunia.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya