1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Fakta Baru Pria di Jember yang Jasadnya Dicor di Bawah Musala, Ada 2 Sosok Teman Dekat yang Muncul

Penulis : Moana

6 November 2019 12:18

Seorang pria di Jember hilang sejak 7 bulan lalu

Seorang pria bernama Surono (51) yang merupakan warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur sempat menghilang sejak 7 bulan lalu.

Belakangan diketahui bahwa Surono ternyata telah meninggal. Awalnya tak ada yang curiga tentang hilangnya Surono, pasalnya selama ini ia kerap hidup merantau. Namun, sang istri, Busani (45) mengaku bahwa sang suami telah mati. Surono pun diduga menjadi korban pembunuhan.

2 dari 12 halaman

Ditemukan beberapa barang bukti

Setelah musala yang berada di samping dapur tersebut dibongkar, polisi memastikan Surono menjadi korban pembunuhan. Hal ini diperkuat dari adanya dua barang bukti yang ikut dikubur bersama jasad Surono, yakni linggis dan pisau.

Masih tersisa noda darah pada linggis yang ditemukan. Sementara jasad Surono ditemukan dalam keadaan utuh, hanya beberapa bagian yang rusak.
3 dari 12 halaman

Fakta-fakta baru pembunuhan Surono

Setelah mengetahui hal tersebut, pihak kepolisian pun kemudian melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. Polisi memeriksa Busani, istri korban dan juga anak korban, Bahar. Namun, saat diperiksa, Bahar dan Busani justru saling tuduh. Selain istri dan anak korban, polisi juga memeriksa sejumlah saksi. Dan berikut beberapa fakta-fakta terbaru kasus pembunuhan tersebut.
4 dari 12 halaman

1. Istri dan anak korban saling tuduh

Anak Surono lah yang pertama kali mengadukan kasus tersebut kepada kepala dusun setempat. Bahar mengungkapkan bahwa sang ayah telah dibunuh dan jasadnya dicor di lantai di bawah musala rumahnya. Pengakuan Bahar tersebut pun dibenarkan oleh sang ibu, Bustami. Pihak kepolisian pun kemudian memeriksa ibu dan anak tersebut. Selain itu juga memeriksa J, pria yang diketahui merupakan suami siri dari Busani.

Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, Bahar dan Busani justru saling menuduh. Keduanya justru saling tunjuk soal pelaku pembunuhan Surono. Busani menyebut bahwa Bahar lah yang telah membunuh sang suami. Dan pembunuhan itu dilakukan pada bulan Mei 2019 lalu.

Tampak berbeda dari keterangan sang ibu, Bahar menyebut jika ibunya lah yang membunuh sang ayah. Dalam keterangan yang ia sampaikan kepada polisi, Bahar mengaku bahwa dirinya baru kembali dari Bali pada tanggal 2 November 2019 lalu. Kepulangan Bahar lantaran mendapat kabar apabila ayahnya telah meninggal dunia. Dan keterangan yang diberikan oleh Busani kepada polisi cenderung berbelit-belit dan selalu berubah-ubah. Sementara Bahar cenderung memberikan keterangan yang tetap. Hal ini membuat Polres Jember mendatangkan psikiater dari Polda Jatim untuk memeriksa kejiwaan Busani. Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal.

"Saksi sekaligus istri korban ini beberapa kali pemeriksaan memberikan keterangan yang berubah-ubah. Berkelit-kelit juga. Sedangkan anak korban memberikan keterangan yang cenderung tetap. Karenanya, kami akan datangkan psikiater dari Polda Jatim untuk memeriksa istri korban ini," kata Alfian.
5 dari 12 halaman

2. Muncul 2 sosok teman dekat

Dalam pemeriksaan, pihak kepolisian kembali meminta keterangan dari beberapa saksi. Selain Busani, Bahar dan J, pihak kepolisian juga memeriksa H, I dan seorang tukang berinisial L. H dan I disebut memiliki hubungan dekat dengan Surono dan Busani.

H sendiri diketahui merupakan teman dari Busani. Sementara I, adalah seorang perempuan yang disebut memiliki hubungan asmara dengan Surono. Meski demikian walaupun sudah memeriksa sejumlah saksi, hingga kini polisi masih belum menetapkan tersangka sekaligus motif dari pembunuhan Surono.

"Hari ini ada tambahan saksi lagi yakni saudari H, dan I. H ini berkaitan dengan istri korban karena berteman dekat. Sedangkan I berkaitan dengan korban S (Surono), yang dikabarkan pernah memiliki hubungan asmara. Semua masih kami dalami, terutama berkaitan dengan motif. Jika motif ini sudah bisa dipastikan, maka orang yang saat ini masih dugaan pelaku, bisa kami tetapkan sebagai tersangka," kata Alfian.
6 dari 12 halaman

3. Polisi mengaku heran

Selama melakukan penyelidikan tentang kasus tersebut, pihak kepolisian mengaku heran dengan sikap keluarga korban terutama sang istri. Alfiyan mengaku bahwa Busani mendengar kematian sang suami tampak tak merasa sedih sedikitpun. Polisi juga kembali heran atas sikap Busani yang justru menjalin hubungan dengan pria lain yakni J yang kini jadi suami sirinya.

'Nah ini, katanya suaminya meninggal tapi kok nggak sedih. Terus malah pacaran sama lelaki yang kemudian menjadi suami sirinya (J). Bahkan keduanya juga kumpul sejak Mei lalu sampai Oktober kemarin," katanya.
7 dari 12 halaman

4. 2 motif dugaan pembunuhan

Pihak kepolisian pun hingga kini masih terus mendalami motif dari pembunuhan tersebut. Dari keterangan para saksi, ada dua motif yang diduga melatarbelakangi kasus pembunuhan tersebut. Ada motif asmara dan warisan.

“Kami masih mendalami motif karena asmara atau karena warisan,” kata Alfian.

Motif asmara muncul dari adanya hubungan asmara Busani dan suami sirinya, J. Sementara motif warisan muncul dari keterangan Busani yang menyebut bahwa sang putralah yang telah membunuh Surono.
8 dari 12 halaman

Penuturan Kepala Dusun

Terkait hal ini, sebelumnya Kepala Dusun Joroju, Edi, menceritakan dia didatangi oleh Bahar, anak Surono dengan Busani beberapa waktu lalu. Bahar yang selama ini merantau di Bali, menceritakan perbincangan dengan Busani tentang keberadaan sang ayah.

“Malam Jumat kemarin itu Bahar ini telepon ibunya si Busani dan bercerita bahwa ibunya ini enggak jadi nikah sama ‘J’ (menyebut nama seorang pria),” jelas Edi.


9 dari 12 halaman

Diduga dibunuh oleh J

Busani sendiri ternyata tak jadi menikah dengan J karena istri J yang selama ini merantau ke Arab Saudi sudah kembali pulang. Setelah mendapat cerita itu, Bahar kemudian mencoba untuk menanyakan kabar Surono, kepada sang ibu. Namun, Busani melarang sang anak menanyakan keberadaan suaminya itu karena sudah dibunuh.

“Tapi sama Busani ini Bahar diminta enggak usah tanya-tanya ayahnya lagi karena ayahnya sudah dibunuh sama J itu,” kata Edi.
10 dari 12 halaman

Dikubur di bawah musala

Kemudian Bahar terus mencecar pertanyaan kepada sang ibu kenapa Surono dibunuh oleh J. Menurut penuturannya diketahui bahwa kala itu Busani kepergok bersama J di dalam rumahnya. Surono pun kemudian dibunuh oleh J dan dikubur di bawah lantai musala.

“Katanya waktu itu Busani ini terpergok sama J di rumahnya oleh Surono ini. Kemudian, Surono dibunuh dan dikubur di bawah lantai musala yang ada di dapur. Itu ceritanya Bahar waktu datang ke saya,” kata Edi.
11 dari 12 halaman

Lapor polisi

Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi setempat. Usai menerima laporan, polisi langsung datang ke lokasi. Pihak kepolisian kemudian membongkar lantai musala yang berada di dapur tersebut.

“Lantai musala itu dibongkar. Saya tidak jelas, tapi ada semacam kain di lokasi musala yang dibongkar itu,” kata Edi.
12 dari 12 halaman

Terakhir komunikasi dengan anak bulan April

Selain itu, Busani, Bahar, dan J, sudah diamankan di Mapolsek Ledokombo. Edi mengungkapkan bahwa Surono terakhir berkomunikasi dengan salah seorang anaknya yang bekerja di Malaysia sekitar bulan April lalu. Dia menyebut, hanya Busani yang tinggal di rumah. Sejak Surono hilang, Busani pun secara terang-terangan menjalin hubungan terlarang dengan J.

“Anaknya yang kerja di Malaysia ini kan minta sepeda motor. Surono sempat menghubungi anaknya itu sekitar bulan 4 lalu. Setelah itu, Surono menghilang dan tidak ada kabar lagi," kata Edi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya