Fakta-fakta Dibalik Gugurnya Briptu Hedar yang Disandera dan Dibunuh KKB Papua
Penulis : Moana
14 Agustus 2019 09:48
Anggota Polri dibunuh KKB Papua
Planet Merdeka - Publik kembali digegerkan dengan kabar dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. KKB Papua melakukan aksi penculikan dan pembunuhan terhadap seorang anggota Polri yang bernama Briptu Heidar pada Senin (12/08/2019) lalu.
Pada Senin (12/08/2019) sore sekitar pukul 17.30 WIT, Briptu Hedar ditemukan dalam keadaaan meninggal dunia. Sebelum ditemukan meninggal dunia, Briptu Heidar disandera oleh KKB Papua.
Melaksanakan tugas di Kabupaten Puncak
Terkait dengan meninggalnya Briptu Heidar, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan bahwa peristiwa ini berawal pada Senin siang sekitar pukul 11.00 WIT. .Ketika itu, diketahui bahwa Briptu Hedar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melaksanakan tugas untuk melakukan penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak dengan mengendarai sepeda motor.
Disergap sekelompok orang
Ketika melintas di Kampung Usir, Briptu Hedar kemudian dipanggil oleh temannya yang merupakan warga setempat. Bripka Alfonso yang mengendarai sepeda motor pun langsung menghentikan kendaraannya.Selanjutnya, Briptu Hedar menghampiri temannya tersebut, sedangkan Bripka Alfonso menunggu di atas motor. Ketika Briptu Hedar sedang berbincang dengan temannya, tiba-tiba datanglah sekelompok orang lalu menyergap Briptu Hedar.
Mencari bantuan
Mengetahui hal itu, Bripka Alfonso pun langsung melaporkan peristiwa itu ke Pos Polisi di Kago, Kabupaten Puncak. Pihak Kapolres Puncak Jaya, Bupati hingga beberapa tokoh masyarakat pun kemudian melakukan negosiasi dengan KKB tersebut."Kapolres Puncak Jaya, bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," kata Kombes Pol Kamal.
Koordinasi dengan TNI
Lebih lanjut, Kamal mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan TNI. Hal itu untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat Puncak. Pihaknya meminta agar Briptu Hedar segera dibebaskan."Selain itu kami juga meminta untuk segera membebaskan anggota kami," ujarnya.
Ditemukan gugur
Kamal menjelaskan, sebelum Briptu Hedar ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, pihak Pemkab Puncak dan Polres Puncak Jaya sempat melakukan negosiasi dengan KKB pimpinan Lekagak Talenggen. Saat itu, Briptu Hedar masih disekap oleh KKB tersebut."Tadi sempat dilakukan komunikasi dengan pihak Talenggen saat almarhum masih disekap," katanya.
Sementara itu, Tim Bantuan Kendali Operasi (BKO) yang ada di Distrik Ilaga akan melakukan pengejaran kepada para pelaku
Lokasi penemuan jenazah Briptu Heidar
Jenazah Briptu Hedar ditemukan tak jauh dari lokasi penyanderaannya. Jenazahnya ditemukan di Kampung Usir."Briptu Heidar ditemukan pukul 17.30 WIT dalam keadaan meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan," ujar Kamal.
Masih lakukan penyelidikan tentang KKB yang membunuh Briptu Hedar
Sementara itu, polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah pelaku pembunuhan Hedar adalah kelompok KKB Lekagak Talenggen. Pasalnya, kelompok itulah yang berada di Puncak."Kami masih selidiki apakah ini dari kelompok (Lekagak) Telenggen yang ada di Puncak," ujar Kamal
Kenaikan pangkat
Gugur saat tengah menjalankan tugasnya, Briptu Hedar pun mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo"Anggota Polri yang gugur mendapat kenaikan pangkat luar biasa, dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi," ujarnya.
TNI diserang KKB saat sedang salat
Sebelumnya, sejumlah prajurit TNI tiba-tiba diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua saat sedang shalat di wilayah Kabupaten Nduga, Papua pada Sabtu (20/07/2019) lalu.Hal itupun disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf M Aidi mengatakan, seorang anggota TNI bernama Prada Asuman Hambelo gugur dalam tragedi itu akibat luka tembak di bagian pinggang nya.
Tiba-tiba diserang
Aidi juga mengatakan bahwa peristiwa penembakan ini terjadi ketika anggota TNI mengawal pembangunan Jalan Trans Papua tengah beristirahat dan melaksanakan ibadah. Namun, secara tiba-tiba, para personel TNI diserang oleh kelompok tersebut dari arah semak belukar.Menurut Aidi, pelaku penembakan hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi para prajurit TNI beristirahat. Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran. Namun, baku tembak antara anggota TNI dan kelompok separatis terjadi cukup singkat.
“Namun dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.