1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Fakta-fakta Penusukan Penumpang Bus Transjakarta Oleh Seorang Pria Paruh Baya di Halte BKN Cawang

Penulis : Moana

15 Maret 2019 09:38

Terjadi penusukan terhadap penumpang Bus TransJakarta

Lagi-lagi peristiwa penusukan kembali terjadi di Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi di Halte BKN Cawang, Jakarta Timur pada Kamis, 14 Maret 2019, sekitar pukul 11.20 WIB.

Seorang penumpang Bus TransJakartabernama  Eric Sandi Marbun (28) ditusuk oleh pria paruh baya yang diketahui bernama Sudirman (51).

2 dari 7 halaman

Korban dan pelaku menunggu bus TransJakarta

Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Ady Wibowo mengungkapkan kronologi terjadinya penusukan terhadap Eric tersebut. Peristiwa ini sendiri diketahui terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Pada saat itu Eric sedang menunggu Bus TransJakarta. Eric menunggu bus dengan duduk dan memainkan ponselnya.

Dan di samping korban, duduk seorang pria payuh baya yakni Sudirman. Saat duduk Eric memposisikan satu kakinya diangkat ke atas. Sudirman pun kemudian menegur Eric. Sudirman merasa keberatan dengan sikap duduk Eric. Tak lama berselang Sudirman justru menusuk kaki korban menggunakan sebilah pisau.
3 dari 7 halaman

Pelaku merasa terhina

Kapolsek Kramat Jati Nurdin A Rahman mengatakan bahwa pelaku mengalami traumatik dengan orang sedang duduk sambil mengangkat kaki. Pelaku merasa bahwa seakan-akan dirinya terhina. Dan ketika Eric melakukan hal tersebut, seketika itu pula timbul perasaan seolah dirinya terhina. Lebih lanjut Nurdin menjelaskan bahwa Sudirman sehari-harinya berprofesi sebagai seorang konsultan.

Setelah kejadian tersebut, korban dan pelaku pun kemudian dibawa ke Polsek Kramat Jati untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Jika pelaku terbukti bersalah, maka nantinya ia akan dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
4 dari 7 halaman

Pelaku mengaku mendapat bisikan roh halus

Nurdin mengatakan bahwa pelaku melakukan hal itu karena mengaku mendengar bisikan dari 'roh halus'. Menurut pengakuan pelaku, bisikan itu ia dengar saat sedang menaiki kereta dari Bogor . Dan disaat bersamaan, pelaku juga melihat seorang perempuan duduk sambil mengangkat satu kakinya di kereta.

"Sebenarnya hal itu juga dia lihat sejak perjalanannya dari Bogor. Pelaku melihat ada perempuan mengangkat kaki. Lalu semacam ada yang bisikin dia, 'Itu sebelahmu tidak sopan', begitu," kata Nurdin.


5 dari 7 halaman

Bisikan semakin kencang

Dan ketika ia tiba di Halte BKN, Cawang, pelaku kembali melihat seseorang juga melakukan hal yang sama saat duduk di sebelahnya. Menurut pengakuan pelaku, bisikan tersebut semakin kencang terdengar sehingga membuatnya emosi dan amarahnya melonjak.

"Jadi dia semakin terhina ketika melihat pemuda itu mengangkat kaki juga. Ada trauma tersendiri yang sudah lama. Semacam ada bisikan makhluk halus yang bilang ke dia bahwa orang di sebelah kamu sedang menghinamu, itu yang dia akui," ucapnya.
6 dari 7 halaman

Pengakuan petugas Bus TransJakarta

Terkait peristiwa tersebut, pihak kepolisian pun kemudian memeriksa beberapa orang saksi. Sementara itu, korban sendiri diketahui menderita luka di pahanya. Pihak kepolisian memeriksa seorang petugas bus TransJakarta, Hery Sunardi.

Saat diperiksa oleh penyidik, Hery mengatakan bahwa saat kejadian, pelaku sempat berteriak. Teriakan pelaku tersebut membuat para penumpang lainnya yang sedang menunggu di halte kaget serta ketakutan.

"Tadi saya sedang berjaga di sana, korban sedang duduk di pojokan halte dia memainkan HP dan posisi tersangka di sebelahnya sambil diangkat kakinya. Karena kakinya korban tersenggol tersangka, secara spontan tersangka berteriak 'turunin enggak kakinya', sambil mengeluarkan pisau dan nusuk kaki korban di kaki kiri tiga kali," ujar Hery.
7 dari 7 halaman

Pelaku membawa pisau setiap hari

Pihak kepolisian kemudian mengungkapkan bahwa ternyata pelaku tersebut selalu membawa pisau ketika berpergian dan itu dilakukannya setiap hari. Pisau tersebut ternyata dibawa oleh pelaku sejak dirinya mengalami sebuah kejadian di Padang, Sumatera Barat, yang kemudian membuatnya merasa trauma hingga sekarang.

Namun, Sudirman tak mengungkapkan secara jelas trauma yang ia alami hingga dirinya selalu membawa pisau setiap kali berpergian. Sudirman hanya mengaku trauma jika melihat orang yang duduk namun kakinya diangkat satu.

"Traumanya sudah lama. Kebetulan dia lagi bawa pisau juga," tutur Nurdin.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya