1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Fakta-fakta Tabrak Lari di Overpass Solo, Pelaku Masih Buron

Penulis : Moana

11 Juli 2019 16:16

Terjadi tabrak lari di Overpass Manahan, Solo

Video tabrak lari yang terekam kamera CCTV di Overpass Manahan Solo sempat viral dan mengejutkan netizen. Peristiwa itu terjadi pada Senin (01/07/2019) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Dalam video tersebut terlihat seorang pengendara sepeda motor ditabrak oleh sebuah mobil yang datang dari arah berlawanan. Mobil itu kemudian meninggalkan korbannya di lokasi kejadian.

2 dari 10 halaman

Fakta-fakta tabrak lari di Overpass Manahan

Terkait insiden tragis ini, Kanit Laka Satlantas Polresta Solo, AKP Bambang Subekti, mengatakan bahwa kejadian tersebut memang benar adanya. Menurutnya, hingga kini pihak kepolisian masih memburu pelaku tabrak lari tersebut.

"Itu kejadian 1 Juli kemarin dan pelaku sampai saat ini masih dalam pencarian," kata AKP Bambang.

Sementara itu, korban diketahui bernama Retnoning Tri (54). Korban disebutkan merupakan warga Keluarahan Serengan, Solo. Korban meninggal dunia, satu hari usai kejadian tragis tersebut. Dan berikut ini beberapa fakta mengenai tabrak lari yang terjadi di Overpass Manahan tersebut.
3 dari 10 halaman

1. Kronologi kejadian

Dari video yang beredar luas di dunia maya diketahui bahwa pengendara melaju dari arah barat (Plaza Manahan Jl Adi Sucipto). Korban ditabrak oleh mobil yang melaju dari arah arah selatan (Kota Barat, Jl Dr Moewardi). Mobil itu melaju dengan kencang.

Retno diketahui mengendarai sepeda motor bernomor polisi AD 2499 ES. Tabrakan terjadi karena mobil berusaha menyalip dua pengendara sepea motor yang berada lajur sama dengannya. Hal itu mengakibatkan mobil tersebut keluar marka.

Benturan keraspun tak terelakkan sehingga menyebabkan pengendara motor terjatuh dan terkapar di jalanan. Dalam video itu terlihat bahwa pengendara mobil tersebut. Setelah terjadi tabrakan tersebut, pengendara mobil sempat berhenti beberapa saat, namun, ia kemudian pergi dan membiarkan korban tergeletak di lokasi.

Korban dibawa Rumah Kasih Ibu untuk mendapatkan perawatan karena luka parah yang ia alami. Akibat peristiwa nahas tersebut, korban menderita patah tulang di paha kanan sebanyak 6 bagian dan patah rahang kanan yang menyebabkan pendarahan.

4 dari 10 halaman

2. Firasat Keluarga

Sementara itu, anak korban, Hari Setiawan (22) menjelaskan kejadian nahas yang dialami oleh ibunya tersebut. Ternyata, korban baru saja mengantar putranya ke Terminal Tirtonadi. Dan Hari saat itu hendak kembali ke Kudus untuk bekerja.

"Itu kejadiannya sekitar pukul 02.00, Senin dini hari. Itu ibu mau pulang ke rumah, setelah mengantarkan saya ke Terminal Tirtonadi. Saya kerja di Kudus, Senin sudah masuk kerja," kata Hari.

Hari mengetahui ibunya kecelakaan setelah mendapat telepon dari Unit Laka Polresta Solo. Ketika itu, Hari tengah berada di dalam bus yang sedang melaju di daerah Boyolali. Mendengar kabar tersebut, ia pun langsung turun dan mencari kendaraan ke arah Solo. Hari lantas ke rumah sakit tempat sang ibu dirawat.

"Saya langsung turun, ganti kendaraan ke arah Solo. Lalu saya menuju ke rumah sakit Kasih Ibu, tempat ibu dirawat," lanjutnya.

Lebih lanjut, Hari mengatakan bahwa dirinya tak merasa ada firasat buruk ketika diantar ibunya ke terminal. Namun, Hari menyebut bahwa ia merasa heran karena ibunya mau mengantar dirinya, padahal biasanya ia selalu naik ojek online.

"Cuma saya heran saja. Kok tumben ibu mau antar saya. Padahal biasanya saya naik Gojek. Itu anehnya, tapi tidak ada firasat apa-apa waktu itu," tutur Hari.

5 dari 10 halaman

3. Pesan Terakhir Korban

Hari pun kemudian menemani ibunya yang dirawat di rumah sakit. Bahkan Hari sempat mengajak ibunya bercanda. Hari pun mengatakan bahwa ini adalah cobaan dari Tuhan dan ia harus tabah. Saat itu, Retno sempat berpesan pada Hari untuk menjaga sang adik yang baru lulus SMA. Ia pun disuruh ibunya untuk membimbing sang adik.

"Saya bilang kepada ibu, ini cobaan dari Tuhan. Harus tabah. Ibu pun mengiyakan. Beliau pesan, supaya saya menjaga adik. Adik lulus SMA mau kuliah, saya suruh membimbing supaya jadi orang sukses," ungkap Hari.

6 dari 10 halaman

4. Keluarga ikhlas, tapi ingin mencari pelaku

Setelah dirawat di rumah sakit, ternyata kondisi korban tak berangsur membaik. Kondisinya justru cenderung memburuk. Hingga akhirnya, pada Senin malamnya, Retno menghembuskan nafas terakhirnya. Hari pun mengatakan bahwa dirinya ikhlas dengan kepergian sang ibu, namun, ia berjanji akan tetap mencari sosok pelaku penabrak ibunya tersebut.

"Saya ikhlas ibu pergi. Tapi saya akan cari si penabrak sampai ketemu," ucapnya.

7 dari 10 halaman

5. Penabrak masih buron

Sementara itu, pihak kepolisian hingga saat ini masih berupaya untuk mengungkap identitas pelaku. Hal itu disampaikan oleh Kanit Laka Sat Lantas Polresta Solo, AKP Bambang Subekti.

"Kami masih mencari penabraknya. Itu sangat tidak terpuji, menabrak lalu lari dari tanggungjawab," katanya.

8 dari 10 halaman

6. Polisi kantongi identitas pelaku tabrak lari

Sementara itu, Kepala Satlantas Polresta Surakarta Kompol Busroni mengatakan, bahwa kini pihaknya telah mengantongi identitas pemilik kendaraan roda empat yang menabrak Retno tersebut. Identifikasi kendaraan pelaku tersebut dilakukan dengan menganalisa 12 kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.

"Sudah kami temukan beberapa petunjuk ke arah identifikasi kendaraan (pelaku). Saat ini tim sedang bekerja," kata Busroni.

9 dari 10 halaman

7. Keluarga harap pelaku segera tertangkap

Di sisi lain, pihak keluarga yakni adik ipar Retno, Purwadi mengatakan bahwa pihaknya berharap pelaku yang menabrak dan menyebabkan kakaknya meninggal dunia agar segera ditangkap.

"Kemarin sudah melaporkan peristiwa itu ke polisi. Kami berharap pelakunya ditangkap," terang Purwadi.

Purwadi kemudian menceritakan awal mula kakaknya bisa mengalami kecelakaan tersebut. Menurut penuturannya, kala itu korban baru saja mengantar Hari. Retno dan Hari berangkat sekitar pukul 02.30 WIB ke terminal Tirtonadi.

Namun, sekembalinya usai mengantar sang anak, Retno justru mengalami kecelakaannahas yang membuat nyawanya tak tertolong. Retno sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan, namun, korban meninggal dunia pada pukul 21.45 WIB pada Senin (08/07/2019). Sebelum meninggal dunia, ternyata Retno sempat dirujuk ke Rumah Sakit Dr Moewardi.

10 dari 10 halaman

8. Polisi minta pelaku menyerahkan diri

Setelah mengantongi identitas mobil, tim Satreskrim Polresta Surakarta pun kemudian memburu pelaku tabrak lari tersebut. Pihak kepolisian juga mengimbau pelaku untuk segera menyerahkan diri. Dengan menyerahkan diri, maka hukuman terhadap pelaku tabrak lari akan lebih ringan. Merujuk UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 310 Ayat (4) pelaku tabrak lari dapat diancam hukuman paling lama enam tahun penjara.

"Saya mengimbau kepada pelaku lebih baik menyerahkan diri," ungkap Kompol Busroni.

Busroni juga mengatakan bahwa pihak keluarga sudah membuka pintu untuk pelaku bersilahturami pada keluarga korban. Busroni juga mengatakan bahwa jika pelaku memiliki itikad baik lebih baik ia segera menyerahkan diri.

"Dari pihak keluarga korban sudah membuka pintu, silakan pelaku kalau memang memiliki itikad baik lebih baik menyerahkan diri," terang dia.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya