Fakta menarik soal Dokter Terawan yang Dikirim Jokowi Untuk rawat Ani Yudhoyono
Penulis : Queen
15 Februari 2019 09:41
SBY mengucapkan terimakasih pada Jokowi
Planet Merdeka - Baru-baru ini, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengirim dokter kepresidenan untuk merawat ibu Ani Yudhoyono di Singapura.
Ucapan terima kasih dari SBY kepada Presiden Jokowi disampaikan secara terbuka lewat video yang diambil dari rumah sakit tempat ibu Ani Yudhoyono menjalani perawatan.
2 dari 7 halaman
Jokowi mengirim Dokter Kepresidenan untuk rawat Ani Yudhoyono
Presiden Jokowi diketahui mengirimkan Dokter Kepresidenan, Terawan Agus Putranto ke Singapura untuk membantu ibu Ani Yudhoyono. Tak hanya itu, SBY juga ikut mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah membantu berbagai hal demi kesembuhan Ani Yudhoyono. Hal itu ia sampaikan lewat video yang diunggah di kanal YouTube pada Rabu, (13/2/2019).
"Saat ini saya sedang berada di Singapura mendampingi Ibu Ani dalam menjalani pengobatan dan perawatan kesehatan di negeri ini. Sejak tanggal 2 Februari 2019 yang lalu, Ibu Ani menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter Kepresidenan Indonesia," ucap Susilo Bambang Yudhono seperti yang dilansir dari laman YouTube pada Rabu (13/2/2019).
"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawatan yang insentif di National Univercity Hospital Singapura," lanjutnya.
Tak hanya itu, SBY juga mengucapkan terima kasih secara khusus pada Presiden Jokowi yang telah mengirimkan dokter kepresidenan untuk membantu ibu Ani Yudhoyono.
"Päda kesempatan ini juga, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan pemerintah, utamanya tim dokter kepresidenan atas perhatian dan bantuan yang diberikan dalam pengobatan Ibu Ani," ucap SBY.
3 dari 7 halaman
Dokter Terawan dikirim ke Singapura
Dilansir dari laman Kompas TV, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut Presiden Jokowi telah memerintahkan dokter kepresidenan, salah satunya Terawan Agus Putranto ke Singapura.
"Saya kemarin sudah ketemu Dr Terawan, Kepala RSPAD, beliau langsung berangkat kemarin siang ke Singapura,"ucap Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan saat ditemui wartawan di Istana Negara Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Berikut ini 5 fakta dokter kepresidenan sekaligus Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Terawan Agus Putranto.
4 dari 7 halaman
1. Dr Terawan sosok yang sangat populer
Nama dokter Terawan pernah tranding topic di Google karena sempat dianggap telah melanggar kode etik dengan metode "cuci otak". Hal ini membuat Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyerukan upaya penyelamatan dokter Terawan di akun Instagramnya.
Aburizal Bakrie mengungkap metode yang digunakan dokter Terawan sudah menolong dan terbukti mampu mencegah maupun mengobati ribuan penderita stroke. Hal itu yang kemudian membuat nama dokter Teriawan kemudian menjadi trending topik di Google.
5 dari 7 halaman
2. Sembuhkan 40 ribu orang dengan metode "Cuci Otak"
Kemampuan dokter Terawan mencuci otak demi kesembuhan pasien menuai kontroversi. Meski metode Cuci Otak yang dilakukan dokter Terawan pernah menyembuhkan 40 ribu pasien. Dokter asal Yogyakarta ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke ini sejak tahun 2005.
"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," imbuhnya.
Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima sehingga menjadikan bukti kevalidan metode yang diterapkannya itu. Usai ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak'dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram). Dokter Terawan termasuk dokter yang cerdas karena kemampuannya menyembuhkan penyakit stroke sudah banyak diakui.
Meski sempat menolak menjelaskan di forum ilmiah kepada sesama sejawat kedokteran demi keamanan dan menghindari penyalahgunaan metode cuci otak tersebut. Dokter Terawan akhirnya mengungkap yang sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.
Hal itu dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh di area otak. Selain itu, dengan cara memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.
Metode pencucian otak atau metode DSA, Dr Terawan kemudian melambung. Bahkan pernah menangani beberapa tokoh, seperti Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendroproyono, hingga tokoh pres Dahlan Iskan.
6 dari 7 halaman
3. Pernah dipecat
Dokter Terawan pernah mendapat sanksi dipecat karena metode cuci otak yang diterapkannya pada pasien penderita stroke. Ia dipecat oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia). IDI menilai dokter Terawan tidak terbuka dan selalu tak mau memberikan penjelasan di forum ilmiah kepada sesama sejawat kedokteran.
Selain itu, metode DSA tersebut mendapat penolakan dari Prod DR dr Hasan Machfoed, ketua Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia (Perdossi). Akhirnya dokter Teriawan mendapat sanksi pemecatan selama 12 bulan.
7 dari 7 halaman
4. Dokter Dermawan
Dokter Terawan juga diketahui sebagai dokter yang dermawan dan tidak doyan duit. Hal ini disampaikan salah satu pasiennya, yang bernama Bambang Kuncoro.
"Saya saksi hidup. Itu dokter Terawan adalah dokter yang tidak doyan duit. Sing penting pasien yang dia tangani sembuh," kenang Bambang Kuncoro yang sekarang sudah bisa jalan-jalan ke luar kota mendatangi sejumlah obyek wisata bersama keluarganya.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.