1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Gara-gara dilarang merokok, pria di Blitar tega bunuh istri dan bayinya dihadapan mertua

Penulis : Queen

21 Februari 2019 11:44

Pria di Blitar bunuh istri dan anaknya

Nardian alias Nardi, lelaki berusia 33 tahun membunuh istrinya Sri Dewi (29) beserta buah hati mereka yang masih berusia 7 bulan Vika Nadhira karena dilarang merokok. Peristiwa tragis tersebut terjadi di Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (16/2) akhir pekan lalu.

2 dari 11 halaman

Dihabisi dihadapan mertua

Nardian menghabisi nyawa istri dan anaknya di hadapan mertuanya yang tak bisa melakukan apa pun.
3 dari 11 halaman

Dihabisi dihadapan mertua

Nardian menghabisi nyawa istri dan anaknya di hadapan mertuanya yang tak bisa melakukan apa pun.
4 dari 11 halaman

Keterangan pihak RT

Ketua RT setempat, Hariono mengatakan Nardi dan Dewi sempat berseteru beberapa hari sebelum pembunuhan. Ia sendiri menyaksikan pertengkaran itu.
“Sempat bertengkar hari Kamis (14/2), tapi didamaikan oleh saya. Selang dua hari kembali ribut hingga Nardi membunuh anak dan istrinya,” tutur Hariono, Senin (18/2/2019).
5 dari 11 halaman

Awal pertengkaran suami istri

Hariono menceritakan awal pertengkaran pasutri tersebut. Hal itu berawal dari istrinya yang cemburu buta. Gara-gara itu pula, menurut pengakuan Nardi kepada Hariono, Dewi selalu mengekangnya.
“Dia dilarang istri keluar rumah dan tak boleh merokok. Itu pengakuan mereka saat keributan pertama,” tuturnya.
6 dari 11 halaman

Sosok pelaku

Nardi sehari-hari berjualan cengkeh dan beternak. Berdasarkan keterangan pak RT, lelaki itu jarang keluar rumah dan nyaris tak bergaul dengan tetangga.
”Tapi dia lelaki yang baik, dan biasa jadi imam salat di masjid,” tutur Hariono.
7 dari 11 halaman

Kronologi kejadian

Ia mengatakan, pembunuhan itu terjadi di rumah orang tua Dewi atau mertua Nardi. Setelah menikah, mereka tinggal di sana. Pada hari kejadian, Nardi tengah berada di dapur sendirian.
Sang istri tengah bersama keluarganya di ruangan lain. Di ruangan itu juga ada orang tua Nardi.
Tak lama, Nardi beranjak dari dapur ke ruang tamu untuk menemui ibunya, Suparmi, dan mengobrol. Setelahnya, Nardi pergi ke gudang rumah itu dan kembali ke dapur.
Dewi yang menggendong anaknya mengikuti Nardi ke dapur karena melihat suami tampak linglung. Di sana, Dewi melihat Nardi memegang sebilah pisau.
8 dari 11 halaman

Pelaku terlihat seperti orang linglung

Karena khawatir, Dewi menegur Nardi untuk tidak melakukan keributan memakai pisau. Ia sempat meminta sang suami mengucap istighfar.
Namun, Nardi tanpa aba-aba langsung hendak menghujamkan pisau itu ke tubuh Dewi. Sang istri berkelit dan langsung kabur keluar rumah sambil berteriak meminta pertolongan.
9 dari 11 halaman

Sempat dihadang mertua

Supardi, mertua Nardi, sempat mengadang. Tapi Nardi bisa melepaskan diri dari hadangan itu dan terus memburu Dewi.
”Istrinya berusaha menahan pintu rumah dari luar, supaya Nardi tak bisa keluar. Tapi tenaganya kalah, dan Nardi bisa membuka pintu serta membunuh Dewi dan anaknya. Saat keluarganya melihat, Dewi dan anaknya sudah rebah,” jelas Hariono.
10 dari 11 halaman

Keterangan pihak kepolisian

Kasubag Humas Polres Blitar Iptu Muhammad Burhanudin, mengatakan berdasarkan hasil autopsi diketahui ada sembilan luka tusuk di tubuh Dewi.
”Termasuk luka tembus dari dada hingga punggung, serta satu luka gores di tangan. Sedangkan pada tubuh korban Vika Nadhira terdapat enam luka tusuk, termasuk luka tusuk di bagian kepala,” kata Burhanudin.
11 dari 11 halaman

Motif pembunuhan belum terungkap

Hingga Senin (18/2), polisi telah memeriksa enam saksi yang hampir semuanya adalah anggota keluarga Sri Dewi. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan tragis tersebut.
“Sesuai prosedur, tersangka akan menjalani pemeriksaan kejiwaan, dan pagi ini kami kirim ke Rumah Sakit Bhayangkara di Kediri,” tutur Burhanudin di Mapolres Blitar.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya