1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Heboh, Satpam dibully karena Seragamnya Mirip Polisi

Penulis : Yuli Astutik

22 September 2021 18:37

Heboh di media sosial sebuah video yang menampilkan curahan hati seorang satpam setelah diejek gegara seragamnya mirip polisi.

Dalam video yang dibagikan oleh akun Tiktok @iwanterontis, Sabtu (18/9/2021) satpam bertubuh kekar itu menunjukkan komentar salah satu warganet yang mengejeknya.

Warganet itu berucap si satpam berkeinginan masuk akpol tapi tak terwujud.

2 dari 4 halaman

"Kasian, keinginan akpol tapi nggak bisa," ujar warganet tersebut diikuti emoji tertawa.
Satpam tersebut lantas memberikan tanggapan balasan terhubung dengan komentar bernada ejekan dari warganet itu.

Ia mengungkap semenjak seragam satpam diganti menjadi mirip seragam polisi, banyak ejekan datang terus-terusan.

"Semenjak satpam ganti seragam coklat, berbagai macam ejekan datang bertubi-tubi, kenapa?

Salah apa kami?" tulisnya dalam video yang diunggah, dikutip suara.com, Rabu (22/9/2021).

Ia menyebut cuma melakukan tugas dan mengikuti aturan bahwa satpam harus memakai seragam berwarna coklat itu.

3 dari 4 halaman

"Semua ini juga bukan keinginan kami, kami hanya menjalankan tugas saja," ujarnya lagi.
mirip polisi (tiktok).

Menyaksikan video tersebut, para warganet kemudian menuliskan berbagai komentar. Sebagian besar dari mereka memberikan dukungan untuk satpam tersebut dan memintanya untuk tak menghiraukan komentar bernada olokan.

"Semangat bang, nggak usah dengerin yang julid," tulis salah seorang warganet.

"Duuh nggak usah ambil pusing, laksanakan tugas dengan baik," sahut warganet lain.

"Abaikan yang julid bang, masih banyak yang menyukai, semakin dibully semakin kuat mental kita, salam korsa," komentar salah satu warganet.

4 dari 4 halaman

"Aku juga kasihan sama yang komen, dikasih jari sempurna malah disalahgunakan untuk mengejek orang lain.

Semangat ya bang, saya paham," ujar warganet lain.

"Kenapa sih banyak yang bully satpam, apa salah mereka? Kalau mau menyalahkan ya salahkan yang membuat aturan," komentar seorang warganet.

"Nggak apa-apa yang menghina belum tentu lebih baik dari yang dihina," sahut warganet lain.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : yuli-astutik

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya