1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Seorang Ibu di Sumsel Tewas Usai Lawan Jambret, Pesan Terakhir Untuk Suami Saat Susui Anak Bungsu

Penulis : Queen

20 Agustus 2019 13:52

Kegelisahan suami sebelum istri meninggal

Planet Merdeka - Kegelisahan Andre Pramana (37) sesaat usai istrinya, Lidia Septiana (36) meninggalkan rumah berakhir duka. Andre Pramana tidak menyangka perginya istrinya keluar rumah jadi momen terakhir ia melihat Lidia.

Lidia Septiana ditemukan meninggal dunia setelah menjadi penjambretan saat mengendarai motor.

"Tiba-tiba saya merasa gelisah dan tidak tenang. Biasanya tidak seperti itu," aku Andre Pramana di rumah duka di Jalan Serda KKO Usman Ali, Minggu (18/8/2019).

2 dari 13 halaman

Lidia awalnya pamit beli pulsa dan token listrik

Dijelaskan Andre Pramana, jarum jam menunjuk pukul 08.00 WIB. Tanpa sarapan, Lidia Septiana buru-buru pamit untuk membeli saldo pulsa dan token di kawasan RE Martadinata untuk dijual kembali di rumah.

Sudah beberapa tahun belakangan Lidia Septiana mencari tambahan pemasukan untuk membantu suaminya, dengan berjualan pulsa dan token listrik di rumah. Ia sempat mengajar di Bayur Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin.
3 dari 13 halaman

Lidia pergi usai susui anaknya

Sejak 2017 ia memilih seutuhnya menjadi ibu rumah tangga dan mengurus keluarganya. Sebelum pamit keluar rumah ia masih menyempatkan memberi susu kepada si bungsu yang masih 4 bulan.

"Sehabis kasih susu anak kami yang paling kecil dia pergi. Di situ saya mulai merasa gelisah," terang Andre.

Seperti sudah garis takdir, ternyata itu susu terakhir yang Lidia kasih buat si bungsu. Lidia tewas usai berjibaku dengan penjambret.
4 dari 13 halaman

Kondisi korban saat ditemukan

Pardi (52) sedang tertidur nyenyak di rumahnya di Jalan Husin Basri RT 02/RW 01, Kelurahan Suka Mulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang. Tiba-tiba warga menggedor rumahnya, mengabarkan ada seorang perempuan pengendara luka parah terjatuh dari motornya.

"Waktu itu sudah dalam keadaan tertelungkup. Giginya juga ada yang patah," cerita Pardi, Minggu (18/8/2019), sehari usai kecelakaan.

Ia tak tahu persis kecelakaan yang merenggut nyawa korban yang belakangan diketahui bernama Lidia Septiani. Besar kemungkinan Lidia patah gigi setelah menabrak beton gorong-gorong di dekat rumah Pardi pukul 10.30 WIB. Sementara motornya terhempas tak jauh dari korban.
5 dari 13 halaman

Warga sempat membawanya ke rumah sakit

Jenazah Lidia Septiani disemayamkan di rumah duka. Lidia tewas setelah berjibaku dengan jambret di Jalan Husin Basri, kawasan Sako, Palembang, Sabtu (17/8/2019). Lidia terluka parah tapi masih sempat berteriak "jambret" berulangkali dan didengar warga sekitar.

Ia meringis kesakitan, perlahan suaranya melemah dan tak sadarkan diri saat warga mencoba membopongnya ke rumah Pardi.

"Kami langsung bawa dia ke rumah sakit," aku Pardi.
6 dari 13 halaman

Kesaksian warga


Dari kesaksian yang diterima warga, kata Pardi, korban berjibaku dengan jambret tepatnya di depan SMP 60. Jalan Husin Basri saat itu terbilang sepi. Korban melawan dan mempertahankan tasnya yang berisi sebuah ponsel Nokia, kartu BPJS Kesehatan, uang dan sejumlah kartu identitas.

"Dia melempar pelaku dengan helm. Barang itu ditemukan di warung makanan yang jaraknya 30 meter dari SMP 60," beber Pardi menambahkan.

Linda terus mengejar jambret yang mengambil tasnya, tapi perjuangannya terhenti ketika tubuhnya terhempas dari motor. Rumah Pardi dari SMP 60 tempat pertama kali Linda dijambret berjarak 700 meter.

"Mengenai kabar yang bilang motornya sempat diterjang pelaku, saya tidak tahu. Soalnya waktu kejadian, saya lagi tidur," aku Pardi.

Guratan panjang di permukaan jalan bercor di depan rumah Pardi tergores sepeda motor Lidia. Tak jauh dari lokasi ada bekas hempasan tubuh Lidia yang menggaruk tanah, bahkan sampai batang serai ikut tercabut.

Menurut Pardi, baru kali ini seorang pengendara bermotor kecelakaan dan menjadi korban kejahatan.

"Biasanya aman-aman saja," kata dia lagi.
7 dari 13 halaman

Tiga jam kemudian

Sampai menjelang Dhuhur, Andre semakin cemas. Lidia yang memacu motor sendirian sejak Sabtu pagi tak kunjung tiba ke rumah mereka di Perumahan Griya Suka Mulya Indah II. Tiga jam setelah kepergiaan Lidia, sekitar pukul 11.00 WIB telepon masuk dari kerabat ke ponsel Andre membawa kabar duka tentang istrinya.

"Katanya, Lidia sudah ada di Rumah Sakit Cabang Charitas. Tapi nyawanya tidak tertolong," ungkap Andre.
8 dari 13 halaman

Suami bingung menceritakan pada anak jika ibunya meninggal


Ia tak bisa membayangkan, bagaimana harus mengabarkan kematian istri pada anaknya. Sementara itu Andre juga harus membesarkan anak bungsunya yang masih membutuhkan menyusui.

"Kasihan sama yang paling kecil, ibunya sudah tidak ada lagi," ucap Andre menarik nafas panjang mencoba menguatkan diri.
9 dari 13 halaman

Tuntut keadilan

Setegar-tegar seorang pria akan sedih juga ditinggal istri selamanya. Begitu juga Andre yang sangat terpukul karena istrinya meninggal setelah melawan jambret. Ia memohon polisi segera mengejar jambret yang membuat istrinya meninggal. Jenazah Lidia Septiani disemayamkan di rumah duka. Lidia tewas setelah berjibaku dengan jambret di Jalan Husin Basri, kawasan Sako, Palembang, Sabtu (17/8/2019).

"Anak saya kehilangan ibunya. Saya mohon keadilan supaya pelakunya bisa ditangkap dan mendapat hukuman setimpal," kata Andre menahan amrah campur sedih.
10 dari 13 halaman

Wajah Lidia terluka parah


Hasil pemeriksaan tim medis Rumah Sakit RK Charitas, Lidia mendapat luka parah di sisi kiri wajahnya akibat benturan cukup keras.

"Ada juga lecet-lecet di dengkul sama patah gigi. Itu yang saya dapat dari orang-orang yang memandikan jenazah adik saya," ucap Radius Susanto (45) di rumah duka.
11 dari 13 halaman

Kronologi kejadian belum pasti


Ia belum bisa memastikan luka itu didapat setelah motor diterjang jambret dan tubuh adiknya terhempas hebat hingga membentur beton selokan.

"Tapi informasi itu belum bisa dipastikan. Sampai saat ini kami tidak tahu bagaimana kronologi sebenarnya," tambahnya.

Motor Lidia dan helm tidak hilang. Pada Sabtu malam polisi sempat mendatangi lokasi untuk mengamankan barang-barang dari lokasi kejadian.

"Keluarga sangat berharap pelaku segera ditangkap agar kejadian serupa tidak lagi terjadi," kata dia.

Keluarga sudah memakamkan jenazah Lidia di TPU Kandang Kawat Bukit Lama, Palembang.
12 dari 13 halaman

Motor diduga oleng


Polisi mengolah tempat kejadian perkara tewasnya Lidia. Kanit Reskrim Polsek Sako, Iptu Firmansyah, membantah kabar yang beredar jika korban tewas setelah sepeda motor yang dikendarainya jatuh diterjang jambret. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi, korban tak mampu mempertahankan keseimbangan kemudi motornya.

"Dugaan yang sempat beredar bahwa korban ditendang pelaku, itu tidak benar," tegas Iptu Firmansyah, Senin (19/8/2019).
13 dari 13 halaman

Lidia jatuh tersungkur


Menurutnya, Lidia memacu penuh motornya untuk mengejar jambret dan sempat melempar helm ke arah pelaku tapi tak tepat sasaran.

"Berdasarkan keterangan warga yang melihat kejadian itu, jarak korban dan pelaku saat kejar-kejaran itu sekitar 8 meter. Sangat tidak mungkin pelaku bisa menendang motor korban," akuinya.

Usai mengejar pelaku sekitar 500 meter, tiba-tiba motornya oleng.

"Saat itu korban terjatuh dalam keadaan tersungkur," terang Iptu Firmansyah.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : queen

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya