1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

4 kisah perayaan ulang tahun yang berakhir tragis, dari mata buta hingga tewas

Penulis : Uvuvwevwevwe Osass

20 Agustus 2018 10:37

Hari ulang tahun semestinya menjadi hari yang paling membahagiakan bagi sebagian orang.

Planet Merdeka - Hari ulang tahun semestinya menjadi hari yang paling membahagiakan bagi sebagian orang.

Ia akan makin senang diberi hadiah dan ucapan selamat dan doa. Tapi faktanya tak selalu seperti itu. Buktinya keempat orang di bawah ini. 

Hari spesial mereka justru menjadi petaka bagi mereka karena kejahilan teman-temannya yang keterlaluan merayakan ulang tahunnya. Sudah bukan menjadi rahasia umum jika masyarakat Indonesia sangat senang mengerjai temannya yang sedang berulang tahun. Mulai dari diikat di tiang listrik, disiram dengan campuran air kotor, hingga dilempari dengan telur busuk. Hal sudah seperti tradisi, mungkin sah saja untuk pengalaman seru yang tak terlupakan. 

Tapi dengan catatan tidak dilakukan dengan cara yang berlebihan. Jika sampai berlebihan dan harus memakan korban, jelas hal ini membahayakan. Berikut ini adalah beberapa kisah perayaan ulang tahun yang berakhir tragis!

2 dari 5 halaman

1.Mengalami kebutaan usai dilempari telur busuk

Kisah pertama datang dari seorang siswa saat teman-temannya merayakan ulang tahunnya. Bukannya senang ia malah kehilangan penglihatannya setelah dilempari telur busuk oleh teman-temannya. Hal ini disadari ketika siswa tersebut hendak membersihkan cairan busuk yang mengenai matanya.

Begitu dibersihkan, matanya malah tak bisa melihat sama sekali. Benar saja, dokter spesialis mata yang memeriksanya mata saat itu mengatakan kalau bakteri telur busuk telah merusak kornea mata siswa ini.

3 dari 5 halaman

2.Kesetrum di tiang listrik

Pemuda ini bernama Sandy, aaat itu dirinya baru saja genap berusia 28 tahun. Seperti biasa, ia pun mendapat kejutan dari rekan-rekan kerjanya. Tak tanggung-tanggung, para kerabatnya pun mengerjai dirinya sekitar pukul 00.04 dini hari.
Sandy yang saat itu masih tersenyum riang lantas dibawa ke lapangan basket Bumi Serpong Damai, Kota Tanggerang. Dia diikat di salah satu tiang lampu lapangan. Tak cukup sampai di situ, rekan-rekannya kemudian menyiram Sandy dengan air.

Nahas, saat air menyiran tubuh Sandy yang tengah diikat di tiang listrik, ia langsung kena setrum hingga kejang-kejang. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit Eka Hospital, namun nyawa Sandy tak bisa diselamatkan.

4 dari 5 halaman

3. Kejutan berlebihan berujung kerusakan otak

Hal ini dialami oleh Maizatul Farhanah. Saat itu Farhanah diajak ke kantin oleh teman-temannya. Rupanya, tindakan mengajak Farhanah ke kantin itu hanya mengalihkan perhatian, karena teman-teman lainnya langsung melakukan skenario jahil mereka dengan memasukkan uang senilai Rp 300 ribu dan beberapa ponsel ke dalam tas Farhanah.

Ironisnya, para guru pun terlibat dalam skenario tersebut. Guru-guru yang turut mengikuti itu dimintai untuk berpura-pura memarahi Farhanah karena kedapatan mencuri. Bahkan teman-temannya juga meneriakinya maling.

Sayang, hal tersebut membuat Farhanah syok hingga akhirnya jatuh pingsan. Sejak saat itu, Farhanah menjadi berubah total. Kondisi kejiwaan dan kesehatannya menjadi tidak stabil, dan dia menjadi mudah jatuh sakit.

Walau sempat dirawat secara intensif di rumah sakit selama 14 hari, gangguan otak yang diderita Farhanah tak kunjung membaik. Hingga akhirnya siswi berusia 13 tahun tersebut menghembuskan nafas terakhirnya.

5 dari 5 halaman

4.Ducati mengantarkan mahasiswa pada maut

Lain halnya dengan kisah yang dialami pria bernama Subhan Baugwala ini. Pria yang baru saja genap berusia 18 tahun ini tewas bukan karena kejahilan teman-temannya melainkan kesalahan saat mengendarai motor.

Ceritanya, saat itu Subhan ulang tahun dan dirinya pun dihadiahi sebuah motor Ducati oleh kedua orangtuanya.

Subhan lantas memakainya untuk berangkat ke kampus. Namun Subhan justru menyalahgunakannya. Remaja tersebut mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi sampai akhirnya terjadi selip dan menabrak pembatas jalan.

Subhan pun langsung dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, saat berada di pertengahan jalan, Subhan mengembuskan nafas terakhirnya.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : uvuvwevwevwe-onyeten-1004312

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya