1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Inilah fakta pelaku penembakan Selandia Baru, belajar dari game hingga tersenyum saat ditangkap

Penulis : minerva

17 Maret 2019 10:51

Aksi keji yang dikutuk dunia

Brenton Tarrant, salah satu pelaku aksi penembakan brutal di Masjid Christcurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) seketika menjadi sorotan.

2 dari 12 halaman

Identitas menjadi perbincangan

Banyak yang penasaran dengan alasan Brento Tarrant melakukan aksi kejamnya menembak para jamaah masjid ketika salat Jumat.

Identitas serta latar belakang pelaku penembakan keji ini seketika menjadi perbincangan di media sosial.

Apalagi Brenton Tarrant nekat melakukan live instagram selama merealisasikan aksi penembakannya.

3 dari 12 halaman

1. Lahir dan besar di Australia

Brenton Tarrant lahir dan besar di Australia.

Dalam supremasi kulit putih, Tarrant menggambarkan dirinya sebagai 'orang kulit putih biasa'.

4 dari 12 halaman

2. Berasal dari keluarga miskin

Brenton Tarrant, pelaku penembakan di Selandia Baru ini ternyata berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah.

Latar belakang kehidupan Brenton Tarrant diketahui dari manifestonya yang mengaku hanya orang kulit putih biasa.

"Aku lahir di Australia di keluarga miskin, kalangan pekerja kasar. Orangtuaku berdarah Skotlandia, Irlandia, dan Inggris.

Masa kecilku berjalan biasa saja tanpa ada hal-hal hebat. Aku tak terlalu punya minat dengan sekolah, aku sangat jarang punya nilai bagus," tulisnya.

Latar belakang hidup Brenton Tarrant inilah yang mendukung aksinya melakukan penembakan di Selandia Baru.
5 dari 12 halaman

3. Terinspirasi dari game

Dalam video yang pernah ia unggah ada pertanyaan "Apakah Anda diajari kekerasan dan ekstrimisme melalui permainan video, musik, film sastra?"

6 dari 12 halaman

Ini dia game yang menginspirasi aksi penembakan

Tarrant menjawabnya, "Ya, Spyro The Dragon 3 mengajariku etnonasionalisme. Fortnite melatihku menjadi seorang pembunuh dan menyisir mayat musuh-musuhku."
7 dari 12 halaman

Brendon sempat minta para imigran untuk pindah

Dalam videonya tersebut, Tarrant mengatakan ingin menghasut kekerasan dan secara langsung mengintimidasi para imigran untuk meninggalkan negara barat.
8 dari 12 halaman

4. Sudah rencanakan aksinya

Brenton Tarrant, pelaku penembakan Selandia Baru ternyata sudah merencanakan aksinya sejak lama melalui manifesto berjudul 'The Great Replacement'.

Ia diketahui sudah merencanakan aksi penembakannya selama 2 tahun terakhir dan memutuskan akan merealisasikannya di masjid Christchurch beberapa bulan lalu.

"Aku memulai rencana serangan ini sejak dua tahun terakhir. Kemudian menetapkan lokasi di Christchurch dalam tiga bulan terakhir," ujarnya dikutip dari Independent.ie.
9 dari 12 halaman

5. Alasan penembakan brutal

Sebelum melakukan aksi penembakan di Selandia Baru, Brenton Tarrant sempat mengunggah 73 hal di dalam manifestonya.

Berkaitan dengan pernyataannya hanya orang kulit putih biasa dan latar belakang keluarganya yang ekonomi rendah.

Brenton Tarrant sengaja melakukan aksi kejinya untuk mengambil sikap memastikan masa depan bagi rakyat.

Ia melakukan serangan itu untuk mengurangi tingkat imigrasi ke tanah-tanah Eropa.
10 dari 12 halaman

6. Setel lagu metal

Selain melakukan live Facebook, Brenton Tarrant juga sempat memutar lagu metal ketika melakukan aksi penembakkannya.
11 dari 12 halaman

Ini dia lagu metal yang diputar Brenton

Melansir dari Heavy.com, terdengar ia memutar lagu metal berjudul Fire yang dipopulerkan oleh Ozzy Osbourne dan Die Krupps asal Jerman.

Bahkan ia juga sempat memutar lagu metal berjudul Remove Kebab yang merupakan lagu wajib sejumlah kelompok sayap kanan kulit putih Eropa.

12 dari 12 halaman

7. Tersenyum saat ditangkap

Brenton Tarrant, teroris penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru sudah mulai menjalani persidangan setelah menembaki puluhan orang, Jumat (15/3/2019).

Melansir dari Sky News, lelaki 28 tahun itu justru tersenyum 'nyengir' ketika awak media berusaha mengambil fotonya di persidangan sambil dikawal polisi.

Tetapi, foto pelaku tersenyum saat digelandang ke persidangan tidak dapat ditampilkan secara jelas guna mempertahankan haknya mendapat hukuman yang adil.

Seolah tak ada rasa malu dan penyesalan di wajah Brenton Tarrant setelah menembak puluhan orang yang sedang ibadah salat Jumat.

  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : minerva

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya