1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Jadi Korban Kebakaran Pabrik Mancis di Binjai, Pria ini Temukan Istri dan Anaknya Sudah Hangus Terbakar

Penulis : Moana

22 Juni 2019 13:12

Kebakaran pabrik mancis di Binjai Utara

Planet Merdeka - Peristiwa nahas terjadi pada Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 12.00 WIB yakni kebakaran hebat yang terjadi di sebuah rumah industri pembuatan mancis.

Lokasi kebakaran itu berada di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun II, Desa Sambirejo, Binjai Utara, Sumatera Utara. Kebakaran itu bukan hanya membuat rumah industri itu habis dilalap api, tapi juga menimbulkan korban jiwa hingga 30 orang. Sementara itu, ada 4 orang yang dinyatakan selamat dari insiden nahas tersebut.

2 dari 10 halaman

Semua korban berjenis kelamin perempuan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat diketahui bahwa ke-30 korban tewas pada kebakaran pabrik mancis itu semuanya adalah perempuan.

Lima korban adalah anak-anak yang ikut dibawa ibunya bekerja memasang kepala gas di pabrik yang berdiri sudah bertahun-tahun tersebut. Saat ini, jenazah para korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut di Kota Medan untuk menjalani dilakukan autopsi.

3 dari 10 halaman

Keluarga korban mendaftarkan data ante mortem dan post mortem

Sementara itu, pihak petugas medis hingga kini masih melakukan pendataan dan menyiapkan tenda di depan ruang instalasi jenazah untuk para keluarga korban yang hendak melakukan pendaftaran data ante mortem dan post mortem.

Wajah-wajah keluarga korban pun terlihat sedih, murung dan sangat berduka. Salah satu korban yang berduka adalah Sofyan.
4 dari 10 halaman

Ditelepon seorang teman

Sofyan nampak sangat berduka dengan kepergian istri serta putrinya itu. Dengan suara pelan, Sofyan mengatakan bahwa saat kejadian dirinya sedang tidak bersama anak dan istrinya karena kala itu ia menghadiri satu acara.

Namun, tiba-tiba ia mendapatkan sebuah telepon. Telepon itu berbunyi menanyakan apakah anak dan istrinya sudah pulang atau belum. Penelepon itu kemudian mengatakan bahwa pabrik mancis tempat sang istri bekerja terbakar.

"Ku bilang belum, terus kawan itu bilang kalau pabrik terbakar," ujarnya.
5 dari 10 halaman

Terobos lokasi kebakaran

Mendengar kabar tersebut, Sofyan pun langsung menerobos lokasi kebakaran. Dan ia pun melihat tumpukan jasad korban. Dan disana ia melihat tubuh istri dan anaknya telah hangus terpanggang.

"Aku langsung lari menerobos lokasi kebakaran. Ku tengok tumpukan mayat di ruangan, sama mayat Yuli Fitriana istriku dan anakku, Syifa," katanya.
6 dari 10 halaman

Bekerja selama 3 tahun

Menurut Sofya, anaknya saat ini duduk di kelas lima sekolah dasar (SD). Menurut Sofyan, setiap pulang sekolah, anaknya langsung mendatangi pabrik tempat sang istri bekerja. Karena menurutnya, di rumahnya memang tak ada orang.

Sambil menahan air matanya, Sofyan mengaku tak memiliki firasat apapun sebelum kejadian nahas ini menimpa sang istri. Menurutnya, istrinya sudah bekerja selama 3 tahun di pabrik tersebut.

"Sedih kali aku, istriku udah tiga tahun kerja di sana,” katanya lantas beranjak.

7 dari 10 halaman

Dirasakan keluarga korban lain

Duka yang sama juga dialami oleh Novita Sari, adik kandung dari Yunita Sari. Novita mengatakan bahwa setiap bekerja, kakaknya selalu membawa kedua anaknya, Pinja Runisa (10) dan Runisa Sakila (2).

"Kakakku kerja sambilan di pabrik itu," katanya singkat.

8 dari 10 halaman

Korban sempat berpamitan

Sementara itu, keluarga korban lain, Faisal (38) nampak lemas dipelukan kerabatnya. Istri Faisal, Maria ikut menjadi korban dalam kebakaran itu. Faisal mengaku terakhir kali melihat istrinya pada Jumat pagi.

Saat itu, Faisal tak mendapatkan firasat bahwa istrinya akan mengalami kejadian tragis itu. Menurutnya, sang istri berangkat bekerja seperti biasa mencium tangannya untuk pamit.

"Salaman, pamit kerja, biasa aja,” kata Faisal dengan mata berkaca-kaca.

9 dari 10 halaman

Tak mengajak anaknya

Korban meninggalkan satu anak berusia empat tahun. Menurut Faisal, biasanya sang anak juga ikut istrinya itu bekerja ke pabrik. Namun waktu kejadian tidak ikut dibawa karena ada neneknya datang.Maria sendiri menurut Faisal sudah tiga tahun bekerja di pabrik tersebut. Faisal pun mengatakan bahwa pemadam kebakaran datang terlambat ketika kebakaran itu terjadi.

"Tadi pemadam lambat datangnya,” ucapnya.

10 dari 10 halaman

Identitas korban

Sementara itu, selain 30 korban jiwa ada 4 orang yang selamat dari insiden nahas tersebut. Keempat orang yang selamat adalah Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30) dan Nurasiyah (24).

Sementara itu, untuk 30 korban yang meninggal dunia karena peristiwa kebakaran itu adalah:

Nurhayati warga Desa Selayang Mancang
Yunita Sari warga Sambirejo Gang Mirat
Pinja (anak Yunita Sari)
Sasa (anak Yunita Sari)
Suci/Aseh warga Kwala Begumit
Mia warga Sambirejo Dusun I
Ayu warga Perdamaian
Desi / Ismi warga Sambirejo IV
Juna (anak Desi) warga Sambirejo IV
Bisma (anak Desi) warga Sambirejo IV
Dhijah warga Sambirejo II
Maya warga Sambirejo IV
Rani warga Perdamaian
Alfiah warga Perdamaian
Rina warga Sambirejo IV (Pendatang)
Amini warga Sambirejo II
Kiki warga Kwala Begumit Kampung Baru
Priska warga Sambirejo II
Yuni (Mak Putri) warga Sambirejo IV
Sawitri warga Sambirejo II
Fitri warga Sambirejo I
Sifah (anak Fitri) warga Sambirejo I
Wiwik warga Sambirejo IX
Rita warga Sambirejo II
Rizki (Pendatang) warga Sambirejo II
Imar warga Sambirejo VII
Lia (mandor) warga Kwala Begumit
Yanti warga Kwala Begumit Kampung Baru
Sri Ramadhani warga Sei
Remban Samiati warga Kwala Begumit I
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya