1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Karma Itu Ada! Wanita ini siksa anak tiri hingga tewas, tapi saat melahirkan bikin dia sakit jiwa

Penulis : Uvuvwevwevwe Osass

6 Januari 2019 11:27

"Kamu mengganggu banget. Tahu nggak sih kalo mukamu tuh nggak enak diliat?

Seorang anak perempuan kecil berumur 5 tahun bernama Lin Jing-Yun harus selalu menunduk tak berdaya ketika dia disiksa. "Kamu mengganggu banget. Tahu nggak sih kalo mukamu tuh nggak enak diliat? "Nyusahin aja. Pergi sana!" Kata-kata ini selalu didengar oleh Jing-Yun setiap hari dari ibu tirinya.

Kehidupannya bocah cilik ini sebelum ibu tirinya datang, bisa dibilang jauh lebih baik. Namun melansir dari Eberita.org, Mama kandung Jing-Yun tubuhnya memang tidak terlalu kuat, ia meninggal setelah melahirkan Jing-Yun.

Darah yang hilang terlalu banyak serta kondisi tubuh yang terus memburuk setelah melahirkan membuat Jing-Yun harus lahir tanpa pernah tinggal dengan ibu kandungnya.

2 dari 6 halaman

Ayah bekerja diluar kota

sementara itu sang ayah selalu keluar kota dan jarang pulang ke rumah untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarga. Karena itu Jing-Yun dititipkan di rumah neneknya yang juga sudah tua. Namun pada suatu hari di usia Jing-Yun yang ke-4, neneknya meninggal karena sakit.

Sang ayah kemudian membawa seorang wanita berumur 30an ke rumahnya untuk menjadi ibu tiri Jing-Yun. Namun bukannya semakin terjaga, kehidupan Jing-Yun malah semakin terpuruk. Dia sering dipukuli dan disiksa oleh mama tirinya.

Dengan semakin seringnya dinas sang ayah membuat penderitaan bocah malang ini semakin menjadi-jadi. Jing-Yun sering dipaksa menjadi pembantu di rumahnya sendiri, tak hanya itu, dia juga sering disiksa oleh mama tirinya sendiri.
3 dari 6 halaman

Ibu tiri tak perna mau peduli

Tidak sedikit bekas luka yang ada di tubuh Jing-Yun. Dia sering harus menahan sakit dan menangis tersedu-sedu di ruangan kecil tempat dia dikurung. Tidak ada cahaya dan tidak ada makanan, Jing-Yun harus bertahan dibawah tekanan yang sangat tinggi.

Mama tirinya tidak peduli dan sehari-hari dia hanya menonton TV, menikmati hidup, sementara anak tirinya menderita di ruangan kecil itu.
4 dari 6 halaman

Berita kehamilan sang ibu tiri

Kemudian pada suatu hari sang ibu tiri mendapat berita kalau dirinya hamil. Kebahagian tentang kehamilan tersebut membuat mereka semakin melupakan Jing-Yun.
5 dari 6 halaman

Kematian tragis Jing-Yun

Hari demi hari, Jing-Yun semakin menderita tanpa ada seorang pun yang tahu akan keadaannya. Sampai suatu hari, Jing-Yun mengumpulkan semua kesedihan dan penderitaan yang dia alami seumur hidupnya dan mengakhiri hidupnya sendiri.

Ketika dia ditemukan, tangannya yang sudah memutih ditutupi dengan darah yang mengucur. Semua orang pun merasa kaget, kedua mata kecilnya tampak seperti menatap kedua orangtuanya. Sukacita yang tadinya ada diantara keluarga tersebut tiba-tiba hilang.
6 dari 6 halaman

Penyesalan sang ayah serta kelahiran anak si ibu tiri

Darah segar yang mengucur dari anak kecil itu membuat si ayah menyesal seumur hidup. "Maafkan papa... Maafkan papa..." Tidak hanya itu, shock yang terkumpul di saat itu membuat mama tiri terkaget-kaget dan melahirkan di tempat.

Mereka jauh lebih kaget lagi saat melihat adanya tanda lahir yang sama persis antara anak yang baru lahir dengan Jing-Yun. Hal ini langsung membuat sang ibu tiri pingsan.

Di hari-hari berikutnya, ibu tiri Jing-Yun terus mengungkapkan, "Maaf. Maaf. Maaf." Tim dokter yang memeriksa keadaannya menyatakan kalau wanita tersebut mengalami sakit jiwa.

Kejadian ini membuat ayah dari Jing-Yun bertekad berhenti dari pekerjaannya dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga. Ia juga berjanji kalau kesalahan yang sama tidak lagi akan terjadi.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : uvuvwevwevwe-onyeten-1004312

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya