1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Kebakaran Pabrik Mancis di Binjai Tewaskan 30 Orang, Begini Cerita Pilu Korban Selamat

Penulis : Moana

22 Juni 2019 12:21

Kebakaran pabrik mancis di Binjai Utara

Peristiwa nahas terjadi pada Jumat (21/6/2019) sekitar pukul 12.00 WIB yakni kebakaran hebat yang terjadi di sebuah rumah industri pembuatan mancis.

Lokasi kebakaran itu berada di Jalan Tengku Amir Hamzah, Dusun II, Desa Sambirejo, Binjai Utara, Sumatera Utara. Kebakaran itu bukan hanya membuat rumah industri itu habis dilalap api, tapi juga menimbulkan korban jiwa hingga 30 orang. Sementara itu, ada 4 orang yang dinyatakan selamat dari insiden nahas tersebut.

2 dari 14 halaman

Merupakan pabrik mancis dan berjalan selama 3 tahun

Terkait insiden ini, Kapolsek Binjai AKP B Naibaho mengatakan bahwa pabrik yang beroperasi kurang lebih tiga tahun belakangan ini merupakan tempat perakitan kepala mancis.

"Jadi mancis yang datang dari Medan itu sudah berisi gas. Nah di sini, hanya merakit kepala batu mancis lalu dipacking," ujarnya.
3 dari 14 halaman

Korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan

Sebanyak 30 korban yang ditemukan meninggal dunia di dalam bangunan tersebut, saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk keluarga, saya imbau silakan merapat ke RS Bhayangkara Medan, untuk dapat membantu pihak kepolisian mengetahui identitas korban," kata dia.
4 dari 14 halaman

27 orang dewasa dan 3 anak-anak yang menjadi korban

Naibaho mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan adanya sebuah rumah yang terbakar. Dan korban sendiri terdiri dari 27 orang dewasa serta 3 anak-anak. Sementara itu 4 orang lainnya, selamat.

"Kita menerima laporan kebakaran sebuah rumah yang diduga sebagai home industri. Korban ada 30 di mana 27 dewasa dan tiga anak-anak. Korban selamat ada empat orang," jelas Kapolsek.
5 dari 14 halaman

Kronologi kejadian

Lebih lanjut, Naibaho menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi ketika salah seorang pekerja mengetes mancis usai dipasangi batu mancis. Dan tiba-tiba terjadilah ledakan yang kemudian menyambar ke mancis-mancis lainnya.

Lantaran posisi korban yang berada di belakang, itu membuat mereka tak bisa melarikan diri dan keluar dari rumah tersebut. Sementara itu, semua jendela memiliki jerjak besi sehingga para korban mengalami kesulitan untuk keluar dan menyelamatkan diri.

"Salah seorang karyawan saat itu sedang mencoba mancis. Namun tiba-tiba meledak dan menyambar mancis-mancis lainnya. Karena posisi di belakang, korban tidak bisa keluar dari dalam rumah. Hal tersebut dikarenakan pintu depan tidak dapat diakses atau dibuka. Sementara jendela semua dalam keadaan memiliki jerjak besi," ujarnya.
6 dari 14 halaman

Korban selamat tak kuasa menahan tangis

Sementara itu, selain 30 korban jiwa ada 4 orang yang selamat dari insiden nahas tersebut. Keempat orang yang selamat adalah Pipit (29), Ayu Anita Sari (29), Ariyani (30) dan Nurasiyah (24).

Mengetahui teman-temannya meninggal dunia dalam insiden tersebut, keempat korban selamat ini pun tak kuasa menahan tangisnya. Mereka seolah meratapi kepergian 30 korban karyawan serta anak-anaknya yang begitu tragis tersebut.


7 dari 14 halaman

Selamat karena makan siang di luar

Salah satu korban selamat, Pipit pun menuturkan kronologi kejadian. Peristiwa itu terjadi pada saat jam makan siang. Pada saat itu, Pipit dan 3 teman kerjanya berhasil selamat lantaran mereka sedang keluar untuk makan siang. Pipit pun menuturkan bahwa setiap tiba jam istirahat, anak-anak karyawan akan datang.

"Jam istirahat anaknya, kan, datang," ucap Pipit singkat.
8 dari 14 halaman

Mengaku blank

Ketika disuruh menjelaskan kronologinya secara merinci, Pipit pun mengaku bahwa dirinya belum bisa mengungkapnya. Pada saat itu dirinya masih blank dan seolah tak percaya tempatnya bekerja terbakar dan rekan-rekannya meninggal karena terkunci di dalam rumah tersebut.

"Aduh, blank ini aku, Bang," sambungnya.
9 dari 14 halaman

Mendengar suara ledakan

Setelah pergi meninggalkan pabrik untuk istirahat, Pipit pun mengaku bahwa dirinya sempat mendengar suara ledakan. Pipit juga mengatakan bahwa hanya dirinya dan ketiga teman lainnya yang selamat dari insiden nahas tersebut. Wanita yang sudah bekerja selama 8 tahun di pabrik itu mengatakan bahwa dirinya dan teman-temannya keluar dari pabrik tersebut melalui pintu belakang.

"Aku pikir tiga kawan ini, yang tiga ini masih di dalam, semua habis kawanku. Cuma berempat kami yang selamat. Tadi keluar dari pintu belakang, kami mau makan siang," katanya Pipit.

10 dari 14 halaman

Korban selamat: Kawanku semua habis

Pipit pun mengaku bahwa pada saat terjadi ledakan itu, api langsung berkobar hebat dan membumbung tinggi hingga ke atas atap. Hal itu terjadi tak lama setelah Pipit dan teman-temannya keluar untuk mencari makan. Pipit pun sedih dan tak kuasa menahan air matanya ketika mengetahui teman-temannya bernasib tragis dan harus meninggal karena kebakaran itu.

"Kawanku, kawanku, semua habis. Mana semua kawanku itu di dalam. Semua kawanku habis," katanya dengan derai air mata yang tak kuasa dibendungnya.

11 dari 14 halaman

Nama korban meninggal dunia

Sementara itu, untuk 30 korban yang meninggal dunia karena peristiwa kebakaran itu adalah:

Nurhayati warga Desa Selayang Mancang
Yunita Sari warga Sambirejo Gang Mirat
Pinja (anak Yunita Sari)
Sasa (anak Yunita Sari)
Suci/Aseh warga Kwala Begumit
Mia warga Sambirejo Dusun I
Ayu warga Perdamaian
Desi / Ismi warga Sambirejo IV
Juna (anak Desi) warga Sambirejo IV
Bisma (anak Desi) warga Sambirejo IV
Dhijah warga Sambirejo II
Maya warga Sambirejo IV
Rani warga Perdamaian
Alfiah warga Perdamaian
Rina warga Sambirejo IV (Pendatang)
Amini warga Sambirejo II
Kiki warga Kwala Begumit Kampung Baru
Priska warga Sambirejo II
Yuni (Mak Putri) warga Sambirejo IV
Sawitri warga Sambirejo II
Fitri warga Sambirejo I
Sifah (anak Fitri) warga Sambirejo I
Wiwik warga Sambirejo IX
Rita warga Sambirejo II
Rizki (Pendatang) warga Sambirejo II
Imar warga Sambirejo VII
Lia (mandor) warga Kwala Begumit
Yanti warga Kwala Begumit Kampung Baru
Sri Ramadhani warga Sei
Remban Samiati warga Kwala Begumit I
12 dari 14 halaman

Pemilik Usaha Diamankan

Terkait insiden ini, pemilik usaha home industri itu pun kemudian diamankan. Pemilik yang diketahui bernama Burhan (37) itu kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Warga Jalan Bintang Terang, Dusun XV Desa Mulyo Rejo Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang itu ditetapkan sebagai tersangka karena diduga telah mengabaikan keselamatan.

"Burhan sudah diamankan, yang punya rumah juga turut diamankan ke Polres Binjai," kata Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting.
13 dari 14 halaman

Tak memperhatikan keselamatan kerja

Rumah itu ternyata bukan milik dari Burhan. Burhan menyewanya dari wanita bernama Sri Maya (47). Ia merupakan warga Dusun IV Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat. Sri Maya sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Siswanto juga menuturkan bahwa selama ini pabrik tersebut tak memperhatikan keselamatan kerja. Terlebih, hal ini mengingat bahwa usaha itu adalah sebuah kegiatan yang mengoperasikan bahan-bahan kimia yang perlu standar operasional khusus.

"Itu kan bahan-bahan berbahaya. Dibilang home industri tapi keselamatan kerja gak jelas, padahal mereka bersentuhan dengan gas, berbentuk liquid. Bahaya itu, pantang hidup api," jelasnya.
14 dari 14 halaman

Pemilik usaha diduga menerapkan sistem kunci pintu pabrik

Burhan diduga juga menerapkan sistem kunci pintu pabrik. Sistem tutup inilah yang kemudian diduga menjadi penyebab 30 orang korban itu terperangkap dan tak bisa menyelamatkan diri ketika api melalap rumah tersebut. Ditambah lagi, semua jendela dipasangi jerjak besi yang kemudian membuat para korban kesulitan untuk keluar.

Siswanto juga menduga bahwa Burhan menerapkan hal tersebut karena dirinya merasa takut. Pasalnya, izin usaha itu tak lengkap. Dan hal itu diduga untuk menghindari retribusi.

"Tak menutup kemungkinan mereka takut, karena izin mungkin tidak lengkap, makanya dibuat masuk dari pintu belakang, buat safety biar hindari retribusi atau perizinan," ujarnya.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya