Kecewa Hukuman Matinya Ditunda Terus, Terpidana Mati ini Putuskan Bunuh Diri
Penulis : Ronz
12 Januari 2019 20:13
Ditemukan tewas gantung diri di ventilasi udara menggunakan seprai
Planet Merdeka - Seorang terpidana mati di Amerika, memilih untuk mengakhiri hidupnya sebelum waktu eksekusi matinya tiba. Dikutip dari laman Daily Beast, Scott Dozier, seorang terpidana mati ditemukan tewas gantung diri di ventilasi udara menggunakan seprai diduga frustasi waktu eksekusi matinya terus ditunda.
Dirinya didakwa hukuman mati oleh pengadilan di Nevada untuk pembunuhan tahun 2002 yang dilakukan pada Jeremiah (22), yang merupakan salah satu rekan Dozier dalam peredaran obat terlarang.
Dozier merupakan narapidana pertama yang dieksekusi mati oleh negara bagian Nevada dalam lebih dari satu dekade, tetapi Ia melakukan bunuh diri di penjara pada 5 Desember 2018.
“Staf yang menanggapi langsung membuat pemberitahuan kepada staf medis dan berusaha untuk memberikan perawatan medis darurat sampai bantuan tiba. Dozier dinyatakan meninggal sekitar pukul 4:35 siang. oleh staf medis darurat di tempat kejadian,” tulis Departemen Pemasyarakatan Amerika Serikat.
Ia sempat berbicara kepada media agar hukuman matinya dipercepat.
Dozier dinyatakan bersalah pada 2007 atas pembunuhan terhadap Jeremiah Miller. Potongan tubuh Miller ditemukan di Las Vegas. Setelah itu, ia divonis hukuman mati. Meski begitu, Dozier enggan mengajukan banding. Bahkan, ia sempat berbicara kepada media agar hukuman matinya dipercepat.“Kehidupan di penjara bukan kehidupan. Ini tidak hidup, sobat. Itu hanya bertahan hidup. Jika masyarkat mengatakan mereka akan membunuhku, lakukanlah," kata Dozier pada Las Vegas Journal-Review pada saat itu.
Sebenarnya eksekusi mati Dozier dengan suntik mati seharusnya dijadwalkan pada Juli 2018 lalu. Namun, eksekusi mati tersebut dibatalkan beberapa jam sebelum dimulai. Produsen obat Alvogen meminta eksekusi tersebut dibatalkan karena obat penenang yang akan digunakan didapatkan melalui pihak ketiga dan tanpa mengungkapkan obat tersebut bakal digunakan dalam eksekusi mati.
- Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
- Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron
KOMENTAR ANDA
Artikel Lainnya
-
Ibu Norma Risma Sumpahi Anaknya Susah Melahirkan karena Tak Ingin Pisah Rumah dengan Menantu
30 Desember 2022 10:15 -
Staff RS Syok Lihat Rekaman CCTV, Terima Pasien Sudah Meninggal
23 Desember 2022 08:43 -
Hanya Luka Tembak!, Ahli Forensik Pastikan Tidak Ada Penyiksaan
20 Desember 2022 13:58 -
Menguak Fakta Baru Rekaman CCTV, Kronologi Jelang Penembakan Brigadir J
1 Agustus 2022 09:51
Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.