1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Kesaksian Eko, Ketua Tim Wanadri yang Temukan Jenazah Thoriq di Gunung Piramid

Penulis : Moana

11 Juli 2019 10:34

Kabar hilangnya Thoriq sempat menyita perhatian

Planet Merdeka - Kabar tentang hilangnya seorang pendaki bernama Thoriq Rizky Ahmad Maulidan (16) di Gunung Piramid beberapa waktu lalu memang cukup menyita perhatian publik. Thoriq yang hilang sejak Minggu (23/06/2019) lalu itu berhasil ditemukan 12 hari kemudian, tepatnya pada Jumat (05/07/2019).

Thoriq ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Saat ditemukan, tubuh Thoriq tersangkut di pohon. Jenazah Thoriq ditemukan pertama kali oleh Tim Wanadri. Tim Wanadri sendiri melanjutkan pencarian sejak Minggu (30/06/2019) lalu usai Tim SAR Gabungan resmi menghentikan pencarian terhadap remaja yang baru lulus SMP tersebut.

2 dari 24 halaman

Tim Wanadri ikut melakukan pencarian di hari ketiga

Ketua Tim Wanadri yakni Eko Wahyu Prasetyo pun kemudian mengungkapkan kesaksiannya mengenai peristiwa tersebut. Eko mengungkapkannya pada Channel YouTube Amirenesia pada Selasa (09/07/2019).

Eko ternyata merupakan orang pertama yang menemukan Thoriq. Eko mengungkap bahwa Tim Wanadri bergabung dengan SAR Gabungan pada hari ketika pencarian. Eko pun mengungkap bahwa dirinya baru tiba di Bondowoso pada saat hari kedua pencarian resmi yang dilakukan oleh SAR Gabungan.

"Awal mula proses pencarian Thoriq itu kita barua bergabung dalam operasi SAR itu hari ketiga. Kita baru datang ke Bondowoso itu hari kedua itu pencarian yang dikoordinatori oleh basarnas," jelas Eko.
3 dari 24 halaman

Melakukan analisa dan mencari titik kemungkinan Thoriq terjatuh

Di hari ketiga itulah, menurut Eko dirinya kemudian melakukan analisa terhadap data-data yang ada untuk mencari tahu kemungkinan Thoriq terjatuh ketika turun dari puncak Gunung Piramid.

"Nah di hari ketiga itu saya sendiri selaku ketua itu langsung menganalisa data untuk mencari titik-titik yang kemungkinan itu Thoriq terjatuh," ungkapnya.
4 dari 24 halaman

Tim menuju search area

Setelah mengantongi izin untuk turun melakukan pencarian, Eko bersama dengan timnya kemudian menuju lokasi 'search area' yang merupakan titik analisis dugaan korban terjatuh. Search area ini sendiri, dikerucutkan Eko dari keterangan saksi dan bukti yang ada dilapangan.

"Dari analisis tersebut kamu kerucutkan menjadi wilayah search area. Search area itu berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti lapangan yang telah dikembangkan oleh basarnas begitu," ungkap Eko.
5 dari 24 halaman

Terus mencari keberadaan Thoriq

Ketika beberapa berjalan, ternyata Eko masih belum juga menemukan Thoriq. Hingga akhirnya, pada Jumat (05/07/2019), Eko dan tim kembali mencari keberadaan Thoriq.

"Nah di situ saat kami mencoba menuruni di hari pertama operasional itu hari Jumat rencana kami tiga hari, hari jumat pagi kami tetap menuruni lokasi yang sudah kami plotting. Di sebelah utara punggungan sesuai dengan keterangan saksi," jelasnya.
6 dari 24 halaman

Curiga dengan pohon yang kering

Menurut Eko, saat itu, Tim Wanadri melakukan pencarian di sisi sebelah utara 'punggung naga'. Tak hanya berhenti di search area, tim kemudian melakukan pencarian pada sisi selatan. Eko mengaku bahwa timnya merasa curiga dengan sisi di sebelah selatan. Pasalnya pada sisi tersebut banyak pohon yang kering.

"Di situ kami selesai menuruni wilayah Utara itu sekitar 14.40 WIB kami selesai menyisir wilayah Utara. Kami kemudian rencana mencoba menyisir wilayah Selatan, karena kami sedikit curiga dengan beberapa pohon yang ada di atas kami. Ada beberapa pohon kering yang patah itu kami curigai sebagai jalur survivor Thoriq ini terjatuh begitu," katanya.
7 dari 24 halaman

Pohonnya aneh seperti usai digunakan sebagai pegangan

Eko pun mengatakan bahwa pohon yang patah itu aneh. Lantaran menurutnya, nampak seperti pegangan orang sebelum terjatuh. Ia pun kemudian mencoba untuk menuruni lokasi tersebut.

"Karena patahannya itu sedikit aneh seperti pegangan orang sebelum jatuh gitu. Di situ saya cobalah turun."

8 dari 24 halaman

Mencium bau jenazah

Kecurigaan Eko ternyata benar, baru sekitar 40 meter berjalan, ia mencium bau seperti jenazah. Ia pun kemudian turun dan baunya semakin menyengat.

"Saya turun di situ radius punggungan itu mulai 40 meter saya mulai mencium bau-bau jenazah begitu. Karena saya juga sudah beberapa kali mencium bau jenazah gitu jadi sedikit tahu, saya turun ke bawah lagi baunya semakin menyengat," jelas Eko.

9 dari 24 halaman

Eko turun untuk memastikan

Penasaran dengan sumber bau menyengat tersebut, Eko pun kemudian kembali turun. Dan ia pun berhasil menemukan jenazah Thoriq. Awalnya ia melihat kaki Thoriq.

"Akhirnya saya putuskan untuk ke bawah lagi akhirnya saya mulai melihat ke bawah, saya melihat kaki, saya turun lagi saya langsung memastikan bahwa itu survivor," kata Eko.
10 dari 24 halaman

Menemukan Thoriq

Usai dirinya memastikan bahwa itu adalah benar-benar Thoriq, ia pun lantas memberikan intruksi pada teman-temannya yang berada di atas. Eko memberikan instruksi menggunakan peluit.

"Ketika saya sudah memastikan itu survivor saya langsung intruksi ke teman-teman yang di atas itu peluit tiga kali," jelasnya.

11 dari 24 halaman

Eko azan

Setelah Eko membunyikan peluit dan berkomunikasi dengan tim Wanadri yang ada di atas, ia langsung diminta untuk azan. Ia pun langsung mengumandangkan Azan.

"Langsunglah mas Wang senior saya menyuruh saya azan. Di situ saya langsung azan, azan berkumandang, setelah azan berkumandang saya turun," ungkap Eko.

12 dari 24 halaman

Eko duduk di samping jenazah Thoriq

Saat itu, Eko masih seorang diri, ia kemudian turun dan duduk di sebelah jenazah Thoriq. Eko duduk sekitar 1,5 jam hingga akhirnya teman-temannya tiba di lokasi.

"Saya turun dan duduk di sebelah jenazah survivor, saya duduk di situ, selama kurang lebih 1 jam setengah," katanya,

Selama 1,5 jam itu, Eko tak tinggal diam, ia melakukan orientasi pada jenazah Thoriq dan menelusuri jejak-jejak yang mengakibatkan Thoriq terpeleset. Ia pun kemudian disusul oleh salah satu rekannya.

"Mengorientasi jenazah dan menelusuri jejak-jejak yang diakibatkan jalur terpelesetnya itu, kemudian disususullah dengan senior saya satu lagi bang Andre," ujarnya.

13 dari 24 halaman

Kembali ke atas

Setelah memastikan bahwa jenazah yang ditemukan benar Thoriq, keduanya lansung kembali ke atas. Ketika kembali ke atas, waktu sudah menunjukkan pukul 16.20 WIB. Saat itu, kondisinya sudah hampir gelap sehingga tak memungkinkan dilakukan evakuasi terhadap jenazah Thoriq.

"Karena waktu sudah sekitar pukul 16.20 WIB, jadi sudah hampir gelap," katanya.

14 dari 24 halaman

Kembali ke Pos 2


Lantaran keterbatasan tenaga tim Wanadri dan juga medan yang kondisinya tak memungkinkan, evakuasi pun dilakukan keesokan harinya pada Sabtu (06/07/2019). Dan tim pun kemudian kembali ke Pos 2.

"Pertama karena tenaganya habis kedua karena memang tidak bisa untuk dilakukan evakuasi malam, karena sangat tipis sekali medannya dan medannya yang curam. Akhirnya saya putuskan untuk tarik mundur ke Pos 2 dan evakuasinya besok pagi," pungkas Eko.

15 dari 24 halaman

Teman Thoriq Rizky ungkap detik-detik terakhir

Thoriq diketahui melakukan pendakian Gunung yang dijuluki Punggung Naga itu bersama dengan teman-temannya.

Salah satu teman Thoriq yakni Pungky Filzah Pranata pun kemudian mengungkapkan awal mula ia dan teman-temannya mendaki hingga Thoriq dinyatakan hilang. Menurut Pungky dirinya mendaki bersama Thoriq, Syafril dan Rizky.
16 dari 24 halaman

Janjian untuk mendaki bersama

Menurut Pungky, pada hari Jumat (21/06/2019) lalu, ia dan teman-temannya termasuk Thoriq janjian untuk mendaki Gunung Piramid bersama-sama. Dan mereka pun kemudian menyetujui untuk mendaki pada hari Minggu (23/06/2019).

"Saya yang janjian hari Jumat itu bareng mereka. Akhirnya setuju naik hari Minggu (23/06/2019)," kata Pungky.
17 dari 24 halaman

Berangkat hari Minggu pukul 07.00 WIB

Setelah ada kesepakatan bahwa pada hari Minggu (23/06/2019) mereka akan mendaki, kemudian mereka pun berangkat. Menurut Pungky, mereka berangkat pukul 07.00 WIB. Mereka sampai di tempat parkir pukul 07.30 WIB. Mereka berempat akhirnya memulai pendakian di Gunung Piramid, dan baru tiba di Pos Dua sekitar pukul 11.30.

"Kami berangkat pukul 07.00 dan tiba di tempat parkir motor sekitar pukul 07.30," kata dia. Perjalanan sekitar empat jam ke Pos Dua, itu pun sudah dengan istirahat," ungkap Pungky.
18 dari 24 halaman

Beristirahat di Punggung Naga

Mereka kemudian beristirahat di pos tersebut. Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, keempat remaja ini melanjutkan pendakian kembali. Menurut Pungky, mereka tiba di Punggung Naga sekitar pukul 15.30 WIB dan mereka memutuskan untuk kembali beristirahat.

"Kami tiba di Punggung Naga, jalur pendakian sekitar pukul 15.30 WIB. Lalu istirahat lagi," kata dia.
19 dari 24 halaman

Salah satu temannya tak ikut lanjutkan pendakian

Dari empat remaja tersebut, hanya Syafril yang memilih istirahat di Punggung Naga lantaran merasa kecapekan. Sementara itu, Pungky, Thoriq dan Rizky melanjutkan pendakian mereka.

"Akhirnya saya, Rizki, dan Thoriq melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Piramid, dan tiba di sana (puncak) pukul 16.00 WIB," kata Pungky.
20 dari 24 halaman

Hanya 10 menit berada di puncak

Cuaca yang saat itu sedang tidak bersahabat membuat tiga remaja ini memilih turun dari puncak Gunung Piramid. Menurutnya, mereka hanya sekitar 10 menit berada di puncak dan kemudian memilih untuk kembali.

"Paling sekitar 10 menit berada di atas dan akhirnya kami bertiga turun. Tadinya mau lihat sunset di atas puncak," kata dia.
21 dari 24 halaman

Berjalan merangkak membelakangi Thoriq

Saat ketiganya turun, menurut Pungky, Thoriq berada di depan, sedangkan ia di tengah, dan Rizki paling belakang. Pungky pun menuturkan bahwa Thoriq ketika turun tersebut berjalan agak ngesot lantaran lajurnya yang sangat curam dan terjal. Pungky pun mengaku bahwa ia kemudian berjalan merangkak membelakangi Thoriq.

"Saya saat itu masih melihat Thoriq ada di depan saya dan berjalan agak ngesot karena jalur yang curam. Saya turun dengan posisi merangkak membelakangi Thoriq," ujar dia.
22 dari 24 halaman

Thoriq Rizky hilang

Dan ternyata Pungky baru menyadari bahwa temannya itu hilang dan tak ada bersamanya ketika sudah tiba di bawah. Setelah tiba di bawah, ia bertemu dengan Syafril dan ia terkejut ketika mendengar bahwa Thoriq belum kembali.

"Saya kira Thoriq sudah tiba dulu karena dia di depan saya. Begitu saya tanya Syafril, katanya Thoriq belum tiba," ungkap Pungky, dengan tatapan sedih.
23 dari 24 halaman

Mencoba untuk melakukan pencarian

Akhirnya, Pungky bersama Syafril dan Rizki melakukan pencarian selama kurang lebih satu jam. Ia pun tak menyangka bahwa Thoriq jatuh pasalnya menurutnya ia tak mendengar suara teriakan atau suara orang yang terjatuh.

"Saya tiba di Punggung Naga sekitar pukul 16.30. Saya dan teman-teman lalu mencari dan terus manggil Thoriq, tapi tidak ada jawaban. Saya juga tidak menyangka jika Thoriq jatuh karena tidak ada teriakan dan bunyi apa-apa saat kami turun," kata dia.
24 dari 24 halaman

Kembali turun

Hingga akhirnya, sekitar pukul 17.30 WIB, mereka bertiga memutuskan untuk turun karena kondisi sudah malam dan gelap.

"Saya akhirnya turun dan tiba di parkiran pukul 19.00 WIB," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Thoriq ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tubuh remaja yang baru lulus SMP itu tersangkut di pohon. Jenazah Thoriq ditemukan di jurang sebelah kanan jalur pendakian.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya