1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Komplotan Rampok Beraksi Saat Subuh Gasak Uang Rp170 Juta dan Sandera Bayi Kembar Di Sebuah Warung

Penulis : Ronz

7 Agustus 2020 12:37

Enam orang merampok warungnya di Ciracas, Jakarta Timur.

Planet Merdeka - Sebanyak 6 orang perampok yang melancarkan aksinya subuh di warung Haryanti di Jakarta Timur. Para komplotan perampok tersebut menyandera salah satu bayi kembar, komplotan perampok dengan mudah menjarah harta benda milik korban.

Haryanti si pemilik warung hanya pasrah saat bayinya ditodong pistol dan diancam pakai golok . Haryanti yang ketakutan luar biasa pagi buta itu. Pasalnya, tragedi subuh mencekam di warung Haryanti mengerikan.

Dalam sekejap, Haryanti (34) kehilangan Rp 170 juta, 70 gram emas, 3 handphone dan berbungkus-bungkus rokok dari warungnya. Haryanti kala itu sendirian, suami tak ada di rumah, dia tak berdaya dan pasrah.

Empat orang merangsek ke dalam warungnya dan mengacungkan senjata api. Tiada pilihan lain selain menyerah karena anak kembarnya digendong perampok.

2 dari 4 halaman

Suami tidak ada di rumah

Saat perampokan itu terjadi, suami Haryanti tidak berada di rumah. Kejadiannya saat itu Haryanti masih dalam keadaan tidur.

Perampokan tersebut terjadi di warungnya pada pukul 03.30 WIB, Jalan Pule, RT 08/04, Kelurahan Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (04/8/2020). Haryanti masih syok

Bagaimana tidak, Ia baru saja jadi korban penyekapan dan perampokan yang dilakukan oleh enam orang komplotan garong pada subuh, sekira pukul 03.30 WIB. Hingga kemudian empat orang perampok mendobrak pintu.

Tanpa basa-basi, mereka langsung mengacungkan senjata api dan tajamnya ke Haryanti.

"Dua perampok lainnya di luar jaga motor dan mobil. Empat orang masuk ke dalam, saya langsung ditodong pistol dan dilarang untuk berteriak," ucap Haryanti, seperti dikutip dari tribunnews.

Dalam kondisi ketakutan, ia semakin tertekan saat seorang perampok yang mengenakan masker, menggendong salah satu anak kembarnya yang masih bayi berusia 1,5 tahun.

"Sambil gendong, dia nodongin pistol ke kepala anak saya yang masih balita. Saya pasrah, saya bilang ke mereka ambil saja semua asal, jangan apa-apain anak saya," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Gasak harta

Haryanti menceritakan, Uang senilai Rp 170 juta, 70 gram emas, 3 handphone dan berbungkus-bungkus rokok dibawa kabur pelaku.

Sebelum kabur, para perampok kemudian mengikat kaki dan tangan Haryanti beserta enam orang anaknya menggunakan kabel tis.

Mereka semua kemudian digiring ke dalam kamar tidur dan memerintahkan untuk tidak berteriak sebelum mereka pergi.

"Suami saya baru mau perjalanan pulang dari kampung. Jadi di rumah hanya ada saya, enam orang anak, dan empat orang pegawai. Pegawai saya pada tidur di belakang, enggak kedengeran ada ribut-ribut," kata Haryanti.

Sementara itu, sang Ayah Zulhan Effendi (40) baru tiba di rumah pada pagi harinya. Ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ciracas.

"Pas banget saya lagi enggak ada di rumah, habis pulang kampung. Anak-anak masih pada syok. Tadi polisi juga sudah datang ke sini untuk olah TKP," ungkap Zulhan.

Haryanti menduga komplotan perampok yang menggasak harta bendanya merupakan kelompok kriminal yang profesional.

Dugaan tersebut berdasarkan pada pengamatan aksi perampokan yang dialaminya. Haryanti menilai aksi perampokan seperti terencana dengan matang.

"Mereka datang enggak ngebobol pintu pelan-pelan. Langsung didobrak pakai kaki. Tanpa basa-basi langsung nodong pistol ke arah saya," ungkap Haryanti.

Tiga orang lainnya bertugas memantau gerak-gerik 6 orang anaknya. Sedangkan dua orang lainnya berjaga di luar.
4 dari 4 halaman

Pelaku pukul korban

Meski Haryanti tak melawan karena satu pelaku mengancam membunuh putrinya yang berusia 1,5 tahun dengan cara membanting dan ditembak.

Pelaku tetap mengancam ibu enam anak itu berulang kali agar tak melawan, bahkan satu pelaku sempat memukul wajahnya tanpa alasan pasti.

"Muka saya dipukul pakai bagian lengan. Satu pelaku yang bawa golok gede nodong leher saya. Pelaku lain yang bawa pistol nodong kepala saya," kata Haryanti di Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (4/8/2020).

Sedari awal pelaku mendobrak pintu samping rumahnya sekira pukul 03.30 WIB, Haryanti sadar pelaku tak segan menganiaya.

Dia menunujukkan seluruh harta kepada empat pelaku yang masuk ke rumahnya karena tak ingin satu putra dan enam putrinya terluka.

"Saya tunjukin lokasi uang, emas. Saya enggak berani melawan atau teriak. Takut anak saya diapa-apain, dari awal saya enggak berani melawan," ujarnya.

Namun pelaku seakan tak perduli, setelah berulang kali mengancam dan berhasil menggasak uang Rp 170 juta, emas, tiga handphone.

Para pelaku yang tampak sudah profesional sebagai garong justru tega menganiaya Haryanti, pun ibu enam itu dalam posisi tangan terikat kabel tis.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : imron

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya