1. MERDEKA.COM
  2. >
  3. PLANET MERDEKA
  4. >
  5. METRO

Kronologi Pria di Gunungsitoli Penggal Leher Sang Ayah yang Lumpuh dengan Kapak

Penulis : Moana

9 Juli 2019 10:30

Seorang ayah tewas usai dipenggal oleh sang anak

Aksi kekerasan yang berujung pada pembunuhan kembali terjadi dan menggegerkan warga. Jumat (5/7/2019) lalu, warga dikejutkan dengan peristiwa seorang anak yang tega memenggal leher ayahnya.

Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Madula, Kecamatan Gunungsitoli Nias, Sumatra Utara. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.

2 dari 9 halaman

Pelaku langsung diamankan

Seorang ayah bernama Arofana (65) tewas usai dipenggal oleh anak kandungnya sendiri Hepriaman Harefa (29). Bahkan leher korban sampai terputus usai dipenggal oleh putranya itu.

Saat ini, pihak kepolisian telah berhasil mengamankan pelaku Hepriaman. Hepriaman kemudian dimintai keterangan terkait aksi kejinya itu. Polisi langsung mengamankan pelaku usai mendapatkan informasi tersebut. Pelakupun berhasil diamankan agat tak menjadi amukan massa.

3 dari 9 halaman

Diamankan oleh anggota Polres Nias

Sementara itu, Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan mengatakan bahwa usai pembunuhan, Hepriaman langsung diringkus oleh petugas dari Polres Nias yang rumahnya berada di sekitar lokasi kejadian.

“Begitu mendengar teriakan dari istri korban, anggota Polres Nias langsung merapat dan meringkus tersangka di dalam rumah,” kata Deni.

4 dari 9 halaman

Sempat terjadi pertengkaran

Di sisi lain, menurut Kepala Desa Madula, Exsodius Lalaziduhu Harefa mengatakan, jika pelaku dan korban memang sempat bertengkar. Pertengkaran itu terjadi sebelum kejadian pembunuhan sadis tersebut.

Setelah bertengkar dengan sang anak, korban kemudian masuk ke kamar untuk berbaring di tempat tidur. Namun, tak lama setelah itu, pelaku menyusul korban ke dalam kamar dengan membawa senjata tajam. Tanpa pikir panjang pelaku pun langsung menebas leher sang ayah.

“Pelaku masuk ke dalam kamar ayahnya sambil membawa senjata tajam dan menebas leher ayahnya yang sedang berbaring di tempat tidur,” katanya.

5 dari 9 halaman

Istri korban histeris

Tebasan senjata tajam pelaku tersebut membuat korban tewas dengan kondisi mengenaskan. Ketika kejadian, penghuni rumah lainnya ternyata sedang berada di luar. Sehingga hanya ada korban dan pelaku di rumah tersebut.

“Saat kejadian, keluarga lainnya yang tinggal di rumah tersebut sedang berada luar sehingga hanya pelaku dan korban yang ada di rumah,” katanya.

Mengetahui suaminya meninggal dengan mengenaskan, istri korban pun langsung berteriak histeris. Terlebih ketika melihat leher sang suami terputus lantaran ditebas oleh anak kandungnya.
6 dari 9 halaman

Korban alami kelumpuhan

Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan kemudian membeberkan mengenai kronologi kejadian pembuhan yang dilakukan pelaku tersebut.

Menurut Deni, korban ternyata mengalami kelumpuhan sejak 15 tahun yang lalu. Korban dipenggal oleh pelaku dengan menggunakan kapak.

7 dari 9 halaman

Pelaku diduga alami gangguan kejiwaan

Sementara itu, dari keterangan yang diberikan oleh warga sekitar, diketahui bahwa pelaku ternyata mengalami kejiwaan yang tak stabil. Dan mengetahui hal itu, pihak kepolisian pun akan segera melakukan tes kejiwaan.

"Informasi awal, tersangka mengalami ganguan jiwa. Rencananya Minggu depan akan kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa terkait kejiwaannya. Nantinya keterangan dari dokter jiwa sangat mempengaruhi proses hukum ke depan,” ujarnya.

8 dari 9 halaman

Ditebas hingga 3 kali

Sementara itu, lebih lanjut Deni menuturkan bahwa insiden berdarah antara ayah dan anak kandung ini terjadi usai korban selesai makan malam. Korban kemudian beristirahat di dalam kamarnya. Dan pelaku langsung mengambil kapak yang ada di dapur lalu menebas kepala korban sebanyak 3 kali hingga lehernya putus.

"Kemudian tersangka mengambil kapak di dapur dan langsung menuju kamar korban. Lalu di kampaknya kepala korban sebanyak tiga kali hingga kepalanya putus,” ungkap Kapolres.

9 dari 9 halaman

Tak ada penyesalan di wajah pelaku

Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka Hepriaman tampak tak ada penyesalan meski telah membunuh sang ayah. Untuk sementara motif pembunuhan sadis ini masih didalami oleh penyidik.

"Tersangka juga sudah kita mintai keterangan. Dia nampak seperti tidak ada penyesalan. Karena dari raut wajahnya, dia biasa saja,” pungkas Deni.
  • Merdeka.com tidak bertanggung jawab atas hak cipta dan isi artikel ini, dan tidak memiliki afiliasi dengan penulis
  • Untuk menghubungi penulis, kunjungi situs berikut : moana

KOMENTAR ANDA

Merdeka.com sangat menghargai pendapat Anda. Bijaksana dan etislah dalam menyampaikan opini. Pendapat sepenuhnya tanggung jawab Anda sesuai UU ITE.

Artikel Lainnya